Trivia
Sobat Tim Perintis atau Pewaris? Simak Cara Sukses Keduanya di Sini!
Dayinta
Selasa, 05 Agustus 2025
perintis atau pewaris

Dalam perjalanan hidup setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Seperti dalam hal keuangan dan usaha, ada yang membangun segalanya dari nol dengan penuh perjuangan, ada juga yang perlu melanjutkan dan mengembangkan sesuatu yang sudah dimiliki. Sobat tim mana nih? Apakah perintis atau pewaris?

Keduanya sama-sama menantang dan punya potensi tersendiri untuk menuju kesuksesan asal dijalani dengan strategi yang tepat. Perjalanan sebagai perintis atau pewaris bukan soal siapa yang lebih unggul, melainkan bagaimana Sobat menjalankan peran tersebut dengan penuh kesadaran.

Perintis mungkin harus merintis dari bawah, tapi bukan berarti tidak memiliki peluang untuk mencapai kesuksesan. Sebaliknya, pewaris mungkin memiliki aset besar, namun tanpa pengelolaan yang tepat, warisan itu bisa habis dalam waktu singkat. Maka penting untuk memahami cara sukses yang sesuai dengan posisi dan kondisi Sobat saat ini.

Nah, dalam artikel ini Treasury ingin membahas secara mendalam makna menjadi perintis atau pewaris, serta strategi keuangan yang tepat untuk masing-masing peran. Semoga melalui artikel ini Sobat bisa menemukan arah dalam mengelola masa depan finansial yang lebih baik.

Apa Itu Perintis?

Perintis adalah individu yang memulai segala sesuatu dari nol. Ia membangun usaha, membentuk jaringan, dan menciptakan sistem tanpa ada fondasi atau warisan sebelumnya. Seorang perintis umumnya memulai dengan modal terbatas, pengetahuan yang dibangun sendiri, dan semangat untuk mencapai kemandirian finansial dari bawah.

Ciri khas seorang perintis adalah keberanian mengambil risiko dan kemampuan mengelola keuangan secara efisien. Mereka belajar dari kesalahan dan memperkuat fondasi keuangan sedikit demi sedikit. Bagi Sobat yang berasal dari keluarga tanpa warisan usaha atau harta, kemungkinan besar Sobat berada di tim perintis.

Apa Itu Pewaris?

Pewaris adalah individu yang melanjutkan usaha, aset, atau sistem keuangan yang telah dibangun sebelumnya oleh orang tua, keluarga, atau generasi sebelumnya. Peran ini seringkali dianggap lebih mudah, meski faktanya tidak sesederhana itu. Mengelola warisan membutuhkan kemampuan manajemen keuangan yang tinggi.

Dalam konteks perintis atau pewaris, pewaris memiliki tanggung jawab menjaga kestabilan, menghindari konflik keluarga, dan mengembangkan apa yang telah ada menjadi lebih besar. Banyak pewaris gagal karena tidak siap secara mental dan finansial. Menjadi pewaris sukses bukanlah keberuntungan, melainkan hasil dari pengelolaan keuangan yang cerdas.

Baca Juga: 9 Rahasia Kaya Tanpa Warisan ala Warren Buffett – Treasury

3 Cara Sukses Menjadi Perintis

1. Bangun Sistem Keuangan Sejak Awal

Sebagai perintis, langkah pertama yang perlu Sobat lakukan adalah membangun fondasi keuangan yang kokoh. Mulai dari pencatatan keuangan yang rapi, budgeting bulanan, sampai pemisahan antara keuangan pribadi dan usaha.

Banyak perintis gagal bukan karena kekurangan modal, tapi karena pengelolaan keuangan yang kurang tepat. Sobat perlu membentuk kebiasaan disiplin finansial seperti menyisihkan dana darurat, rutin berinvestasi, membuat laporan laba rugi sederhana, hingga mengevaluasi pengeluaran setiap bulan.

2. Mulai dari Langkah Kecil Kelola Risiko

Keterbatasan modal sering menjadi hambatan bagi seorang perintis. Untuk itu Sobat harus mahir mengelola risiko. Jangan memaksakan modal besar di awal. Lebih baik memulai dengan skala kecil, uji pasar, dan kembangkan berdasarkan hasil nyata. Hal ini juga berlaku dalam investasi.

Jika Sobat ingin membangun kekayaan lewat investasi, mulai dari instrumen investasi yang telah terbukti stabil dan aman, seperti emas. Sekarang, Sobat perintis bisa berinvestasi emas digital mulai dari Rp5.000 saja di aplikasi Treasury. Selain tidak membutuhkan modal besar, Sobat juga bisa memanfaatkan berbagai fitur menguntungkan seperti Panen Emas.

Panen Emas merupakan fitur di aplikasi Treasury yang memungkinkan Sobat mendapatkan bonus emas setelah membeli dan menyimpan emas dalam periode tertentu. Sehingga keuntungan yang Sobat dapatkan tidak hanya dari kenaikan harga emas per tahun namun juga bonus ekstra.

Fokus utama perintis adalah keberlanjutan jangka panjang, bukan seberapa besar hasil yang bisa didapatkan sekarang. Jangan mudah tergoda oleh keuntungan sesaat yang bisa jadi memiliki risiko tinggi. Sobat perintis bisa memperbesar potensi kesuksesan tanpa terjebak dalam risiko investasi yang tinggi jika memahami strategi berinvestasi. 

3. Sisihkan Keuntungan untuk Aset Produktif

Jangan habiskan semua keuntungan untuk kebutuhan konsumtif. Salah satu kesalahan umum perintis adalah menggunakan hasil usaha untuk self-reward yang berlebihan. Padahal, perintis perlu mengubah laba menjadi menjadi aset produktif, misalnya untuk membeli alat produksi yang meningkatkan efisiensi.

Sobat perintis juga bisa menginvestasikan laba ke instrumen investasi yang aman untuk menjaga nilainya tetap stabil dalam jangka panjang. Strategi ini akan menciptakan siklus positif dalam keuangan Sobat.

3 Cara Sukses Menjadi Pewaris

1. Audit Keuangan Warisan

Sebagai sobat pewaris, mengenali semua aset yang diwariskan adalah hal wajib yang harus dilakukan pertama kali. Pewaris yang cerdas tidak langsung menikmati warisan, tetapi mempelajari struktur dan kesehatan finansialnya terlebih dahulu

Sobat perlu melakukan audit internal seperti mengevaluasi laporan keuangan, menyelesaikan utang, serta memastikan arus kas dan profitabilitas lancar. Pewaris yang sukses adalah mereka yang tahu apa yang mereka miliki dan bagaimana mengelolanya dengan bijak.

2. Tingkatkan Nilai Aset, Bukan Hanya Menjaganya

Menjadi pewaris bukan hanya mempertahankan apa yang ada, namun juga bisa meningkatkan nilai dari aset yang diwarisi. Misalnya, properti bisa disewakan, bisnis bisa dikembangkan ke pasar baru, atau aset finansial bisa dialihkan ke instrumen yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang seperti emas.

3. Pisahkan Warisan Pribadi dan Bisnis

Kesalahan umum pewaris adalah mencampuradukkan keuangan pribadi dan warisan. Misalnya, menggunakan uang kas usaha untuk kebutuhan pribadi, atau menjual aset tanpa pertimbangan jangka panjang. Tindakan ini sangat berisiko dan bisa merusak ekosistem finansial yang sudah terbentuk.

Pewaris yang bijak akan memisahkan harta pribadi dengan struktur warisan. Jika yang diwariskan adalah bisnis, maka perlakukan bisnis tersebut sebagai entitas terpisah. Bila perlu, bentuk badan hukum yang jelas dan susun manajemen profesional. Gunakan pembukuan terpisah untuk memantau kinerja keuangannya.

Baca Juga: Generation Wealth: Strategi Wujudkan Kaya 7 Turunan! – Treasury

Seorang perintis mungkin memulai segalanya dari nol, tanpa dukungan modal, aset, atau koneksi yang mapan. Tapi bukan berarti mereka tidak bisa sukses. Justru dari keterbatasan itu, lahir kreativitas, ketangguhan, dan kemampuan adaptasi yang menjadi modal penting untuk membangun kekuatan finansial yang kokoh dari awal.

Sebaliknya, menjadi pewaris tidak menjamin kesuksesan secara otomatis. Meski memiliki aset, bisnis, atau sistem yang diwariskan, tanpa pengelolaan yang bijak dan adaptif, semua itu hanya akan stagnan atau kehabisan warisan.

Perintis butuh membangun sistem keuangan dari dasar, fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, dan belajar dari setiap kegagalan. Sementara pewaris harus menguasai struktur warisan, menjaga nilainya, serta berani berinovasi agar apa yang diwarisi tidak hanya bertahan, tapi bisa berkembang lebih jauh.

Jadi, tidak ada yang lebih baik antara perintis atau pewaris. Yang terpenting adalah bagaimana cara Sobat menjalani peran dengan penuh kesadaran, strategi, dan komitmen untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Artikel Populer
Tips Keuangan
THR Habis dan Uang Gaji Tinggal Sedikit, Begini Caranya Bisa Bertahan
Selasa, 18 April 2023
Koin & Perhiasan
Berburu Harta Karun Emas Peninggalan Kerajaan di Nusantara
Rabu, 10 Agustus 2022
Kabar Emas
Sempat Melemah Dampak Pidato Jerome Powell, Harga Emas Pekan Ini Dibuka Menguat
Senin, 28 Agustus 2023