Berita bahwa perang tarif antara Amerika dan China kembali memanas tak kunjung usai. Saham-saham berguguran, nilai tukar mata uang anjlok, dan ekonomi global kembali diliputi ketidakpastian. Tapi di tengah semua itu, ada satu anomali yaitu harga emas yang justru naik pesat.
Fenomena ini selalu menarik perhatian dan memunculkan pertanyaan, mengapa di saat banyak aset merosot, emas justru bersinar lebih terang? Ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas akibat perang tarif membuat banyak investor dan pelaku pasar global mencari aset aman untuk melindungi kekayaan mereka.
Kondisi ini harga emas naik tajam dalam beberapa pekan terakhir, mengikuti jejak ketidakpastian ekonomi global. Fenomena ini bukanlah hal yang baru. Setiap kali terjadi ketegangan geopolitik atau ketidakstabilan ekonomi, emas selalu menjadi pilihan utama para investor.
Tapi mengapa perang tarif bisa mendorong pergerakan harga emas naik akhir-akhir ini? Mengapa perang tarif bisa menjadi pemicunya? Nah, semua jawabannya ada dalam artikel ini! Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar Sobat bisa menyelami lebih dalam alasan mengapa harga emas naik setiap perang dagang memuncak.
1. Harga Emas Naik Karena Dianggap Sebagai Safe Haven Saat Ketidakpastian Meningkat
Ketika konflik dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia memanas, banyak pelaku pasar kehilangan kepercayaan terhadap aset-aset berisiko seperti saham. Di saat seperti inilah emas bersinar sebagai safe haven. Harga emas naik karena banyak investor beralih ke aset yang dinilai lebih stabil dan aman dari guncangan ekonomi.
Emas tidak terpengaruh oleh inflasi, suku bunga, atau kebijakan pemerintah seperti halnya mata uang atau surat utang negara. Hal ini membuatnya sangat diminati saat situasi tidak menentu. Sobat pasti menyadari, ketika sentimen pasar berubah negatif, logam mulia ini seringkali menunjukkan performa yang berlawanan dengan pasar saham.
Selain itu, ketidakpastian kebijakan perdagangan antara Amerika dan China membuat nilai tukar dolar Amerika Serikat menjadi fluktuatif. Fluktuasi ini turut mendongkrak minat terhadap emas, sehingga membuat harga emas naik karena investor global lebih memilih menyimpan kekayaannya dalam bentuk emas baik fisik maupun digital.
Tidak hanya investor institusional, bahkan bank sentral di berbagai negara pun meningkatkan cadangan emas mereka sebagai bentuk perlindungan nilai. Semakin banyak permintaan, maka semakin besar pula dorongan yang membuat harga emas naik dalam jangka pendek maupun panjang.
Baca Juga: Kenapa Harga Emas Naik Terus? Kenali 5 Faktor Pendorongnya – Treasury
2. Dampak Nilai Tukar dan Volatilitas Pasar Global Membuat Harga Emas Naik
Saat perang tarif memanas, nilai tukar mata uang menjadi sangat rentan terhadap spekulasi dan intervensi kebijakan moneter. Ketika dolar Amerika Serikat melemah karena adanya ketegangan politik dan ekonomi, maka harga emas naik secara otomatis, karena harga emas biasanya dihitung dalam dolar Amerika Serikat.
Melemahnya dolar Amerika Serikat membuat emas lebih murah bagi pembeli luar negeri, sehingga meningkatkan permintaan global terhadap emas. Sobat bisa membayangkan, ketika permintaan global meningkat di tengah pasokan yang relatif stabil, maka wajar jika harga emas naik tajam di pasar internasional.
Tidak hanya itu, volatilitas pasar saham yang meningkat juga turut mendorong investor untuk mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih aman. Emas menjadi pilihan utama karena kestabilannya di tengah gejolak pasar. Dalam kondisi seperti ini, tren harga emas naik seringkali terus berlanjut hingga situasi ekonomi kembali tenang.
3. Strategi Diversifikasi Investor Global Juga Jadi Pendorong Harga Emas Naik
Dalam menghadapi risiko global seperti perang tarif, investor besar tidak hanya mengandalkan satu jenis aset. Mereka menerapkan strategi diversifikasi, dan emas selalu menjadi komponen penting dalam strategi tersebut. Maka tidak heran, ketika tensi perang dagang meningkat, harga emas naik karena lonjakan permintaan dari investor.
Sobat perlu tahu, banyak investor besar yang memiliki kebijakan untuk menambah porsi emas saat risiko ekonomi meningkat. Penambahan alokasi terhadap emas ini mendorong kenaikan permintaan secara signifikan, yang pada akhirnya mendorong harga emas naik secara konsisten.
Tidak hanya dari sisi investor besar, investor ritel pun turut mengambil bagian dalam tren ini. Akses yang semakin mudah terhadap investasi emas, baik fisik maupun digital, membuat semakin banyak orang melirik emas sebagai pelindung portofolio. Ini memperluas basis permintaan dan memperkuat tren harga emas naik.
Bahkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, minat terhadap emas semakin meningkat sebagai bentuk investasi jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa tren harga emas naik tidak hanya terjadi di pasar global, tetapi juga terasa di pasar domestik, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melindungi nilai aset.
Melihat berbagai faktor di atas, bisa dipahami mengapa harga emas naik saat perang tarif antara Amerika dan China kembali memanas. Kombinasi antara ketidakpastian ekonomi, fluktuasi nilai tukar, volatilitas pasar, serta strategi diversifikasi para investor global menjadi alasan utama dibalik harga emas yang terus naik.
Untuk Sobat yang sedang mempertimbangkan investasi emas, memahami konteks global seperti perang dagang bisa menjadi panduan yang baik dalam mengambil keputusan. Sebab seperti yang telah kita lihat, harga emas naik tidak semata-mata karena spekulasi saja, tetapi karena ada kekuatan fundamental yang mendasarinya.
Jadi, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, emas tetap menjadi pilihan yang bijak. Sekarang adalah saat yang tepat bagi Sobat untuk memulai atau menambah investasi emas sebelum terlambat!