Menurut Sobat, apakah ciri-ciri orang kaya hanya ditentukan oleh gaji tinggi atau posisi bergengsi? Penelitian Thomas J. Stanley dan William D. Danko dalam The Millionaire Next Door justru menunjukkan hal sebaliknya, pendapatan besar saja belum tentu menjamin kekayaan. Banyak orang yang tampak sukses ternyata tidak memiliki kekayaan bersih yang signifikan.
Sebaliknya, ciri-ciri orang kaya sejati justru tampak dari kebiasaan sederhana tapi konsisten. Mereka membangun kekayaan sendiri, bukan sekadar mewarisi harta. Mereka juga menjalani hidup dengan disiplin finansial, membuat keputusan yang terukur, serta fokus pada pertumbuhan kekayaan jangka panjang.
Pola pikir inilah yang membedakan ciri-ciri orang kaya dari mereka yang sekadar terlihat sukses secara permukaan. Dari buku Ngomongin Uang: Menjadi Kaya Versi Kamu Sendiri, ada beberapa ciri-ciri orang kaya yang bisa jadi indikator apakah Sobat berpotensi menjadi kaya. Simak empat di antaranya untuk mengetahui posisi finansialmu sekarang.
1. Terbiasa Hidup Hemat
Ciri-ciri orang kaya yang paling menonjol adalah kebiasaan hidup hemat. Mereka tidak selalu membeli barang mewah atau mengikuti tren konsumtif. Stanley dan Danko menekankan bahwa orang kaya sejati memilih gaya hidup sederhana, membeli barang berkualitas, dan menunda kepuasan sesaat demi tujuan jangka panjang.
Contohnya, seseorang dengan ciri-ciri orang kaya mungkin lebih memilih mobil andal daripada mobil mewah, atau menabung untuk investasi daripada berbelanja barang branded. Hidup hemat bukan berarti pelit, melainkan mengutamakan pengeluaran yang bijak. Kebiasaan ini memungkinkan mereka menabung, berinvestasi, dan menghadapi kebutuhan mendesak tanpa bergantung pada utang.
Selain itu, disiplin hemat membuka ruang bagi mereka untuk melakukan investasi cerdas. Salah satu pilihan populer di kalangan orang dengan ciri-ciri orang kaya adalah investasi emas di Treasury, karena bisa menjadi aset jangka panjang yang aman dan likuid. Dengan cara ini, kebiasaan hemat langsung dihubungkan dengan pertumbuhan kekayaan nyata.
2. Rutin Membuat Budget dan Mengontrol Pengeluaran
Ciri-ciri orang kaya lainnya adalah kemampuan mengatur uang dengan disiplin. Mereka terbiasa membuat anggaran dan memantau pengeluaran secara rutin. Orang dengan ciri-ciri orang kaya tahu ke mana uang mereka pergi, sehingga bisa mengelola arus kas pribadi dengan efektif dan menghindari pengeluaran boros.
Stanley & Danko menemukan bahwa mereka yang memiliki ciri-ciri orang kaya biasanya mencatat pengeluaran secara rinci, dari kebutuhan sehari-hari hingga dana darurat dan investasi. Kebiasaan ini memastikan uang bekerja untuk tujuan jangka panjang, bukan sekadar habis untuk kepuasan sesaat.
Kontrol finansial bukan sekadar angka di spreadsheet. Mentalitas ini memungkinkan orang dengan ciri-ciri orang kaya membuat keputusan finansial lebih cerdas, termasuk menyalurkan sebagian dana ke investasi yang aman seperti emas di Treasury, yang bisa menambah nilai kekayaan secara stabil.
Menariknya, ciri-ciri orang kaya sering kali terlihat dari cara mereka mengelola uang kecil sebelum memiliki uang besar. Kebiasaan disiplin dalam mengatur pengeluaran, menabung, dan berinvestasi sejak dini menjadi dasar penting terbentuknya kestabilan finansial yang kuat dalam jangka panjang.
3. Memilih Pasangan Hidup yang Tepat
Faktor yang sering diabaikan tetapi penting dalam ciri-ciri orang kaya adalah kemampuan memilih pasangan hidup yang sejalan secara finansial. Pasangan dengan visi keuangan yang sama dapat memperkuat stabilitas ekonomi. Sebaliknya, perbedaan pola pikir soal uang bisa menjadi hambatan dalam mencapai kesejahteraan bersama.
Orang dengan ciri-ciri orang kaya biasanya memilih pasangan yang mendukung tujuan jangka panjang, menghargai disiplin finansial, dan mampu membuat keputusan keuangan bersama. Pilihan ini tidak hanya penting untuk membangun keluarga harmonis, tetapi juga berperan dalam strategi pengelolaan kekayaan berkelanjutan.
Memiliki pasangan yang tepat juga membuat proses investasi lebih terstruktur. Misalnya, keputusan menabung atau berinvestasi di emas Treasury bisa dilakukan bersama, memastikan aset tetap berkembang tanpa menimbulkan risiko konflik finansial, salah satu ciri-ciri orang kaya yang jarang disadari.
4. Pendapatan Tinggi Tidak Menjamin Kekayaan
Banyak yang mengira gaji besar otomatis membuat seseorang kaya. Padahal, ciri-ciri orang kaya bukan sekadar soal penghasilan tinggi. Banyak profesional bergaji besar justru memiliki kekayaan bersih rendah karena gaya hidup konsumtif dan pengeluaran yang tidak terkendali. Untuk mengukur performa kekayaan, Stanley & Danko menggunakan rumus sederhana:
(Umur x Pendapatan setahun) ÷ 10 = Nilai Kekayaan Wajar.
Menurut penelitian mereka, jika aset kekayaan seseorang lebih dari dua kali lipat nilai kekayaan wajar, ia dikategorikan memiliki ciri-ciri orang kaya sejati dengan predikat Prodigious Accumulator of Wealth (PAW). Sebaliknya, jika asetnya kurang dari setengah nilai kekayaan wajar, ia masuk kategori Under Accumulator of Wealth (UAW).
Mereka yang asetnya berada di antara kategori PAW dan UAW disebut Average Accumulator of Wealth (AAW). Dengan memahami ciri-ciri orang kaya ini, seseorang bisa menilai performa kekayaannya secara objektif, bukan sekadar dari besaran pendapatan.
Kekayaan sejati lebih berkaitan dengan cara seseorang mengelola uang, menabung, dan berinvestasi. Orang yang potensial menjadi kaya, fokus pada pertumbuhan kekayaan jangka panjang, bukan sekadar pendapatan bulanan. Mereka memahami pentingnya diversifikasi, termasuk investasi stabil seperti emas. Kini, investasi emas semakin mudah melalui platform digital seperti Treasury yang aman dan praktis diakses lewat ponsel.
Pertanyaannya, apakah Sobat menemukan ciri-ciri orang kaya pada diri sendiri? Kebiasaan kecil sehari-hari bisa menjadi indikator besar bagi masa depan finansialmu. Dengan mengenali ciri-ciri orang kaya, kamu bisa menilai sejauh mana kebiasaan dan keputusan finansialmu mendukung pertumbuhan kekayaan.
Selain itu, langkah-langkah sederhana seperti mulai menabung secara rutin atau memanfaatkan peluang investasi yang aman bisa membuat perbedaan besar dalam jangka panjang. Misalnya, investasi emas digital di Treasury, yang sudah terverifikasi BAPPEBTI, bisa menjadi cara mudah dan efektif untuk membangun aset dengan modal mulai dari Rp5.000-an saja.