Harga emas dunia kembali mencatatkan penurunan pada perdagangan hari ini. Jumat 2 Mei 2025 harga emas di pasar spot tercatat melemah 0,1% dan berada di posisi USD3.237,22 per troy ons, setelah sehari sebelumnya mengalami penurunan sebesar 1,44% ke level USD3.240,29 per troy ons.
Penurunan harga emas hari ini telah mencatatkan koreksi selama tiga hari berturut-turut dengan total penurunan sebesar 3,02%. Kondisi ini sekaligus menjadikannya fase koreksi terdalam dalam dua pekan terakhir. Penyebab penurunan harga emas kali ini tidak lepas dari kombinasi faktor fundamental dan musiman.
Salah satu penyebab utama adalah meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan sejumlah negara mitranya, terutama China, India, dan Jepang. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahkan menyebut ada peluang yang sangat bagus untuk mencapai kesepakatan dengan China.
Kesepakatan yang diungkapkan Trump bisa menenangkan pasar global. Ketegangan geopolitik yang menurun secara alami menurunkan minat investor terhadap aset safe haven seperti emas, yang sebelumnya melonjak karena ketidakpastian ekonomi dan perang tarif.
Selain itu, perdagangan emas juga terkena efek dari libur panjang di China yang merupakan konsumen emas terbesar di dunia. Penutupan aktivitas fisik dan pelemahan permintaan dari pasar China menyebabkan volume transaksi menyusut drastis, memperlemah dorongan beli dan membuat harga emas mudah terkoreksi.
Dari sisi teknikal, emas juga mengalami tekanan karena sentimen pasar yang mulai membaik pasca beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang menampilkan hasil stabil. Meski tidak terlalu kuat, sinyal perbaikan ini membuat sebagian investor beralih ke aset berisiko yang memiliki return lebih tinggi, meninggalkan emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga Emas Hari Ini Jumat 2 Mei 2025 di Indonesia
Tren penurunan harga emas dunia langsung tercermin di Indonesia. Hari ini, Jumat 2 Mei 2025, harga beli emas Antam turun drastis sebesar Rp20.000 menjadi Rp1.912.000 per gram. Sebelumnya pada Kamis 1 Mei 2025 harga emas masih berada di Rp1.932.000 per gram. Penurunan tajam juga terjadi pada harga buyback ke Rp1.761.000 per gram.
Penyesuaian harga ini merupakan respons cepat terhadap perubahan harga global dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Namun demikian, harga emas di Indonesia masih bertahan di kisaran yang relatif tinggi secara historis, dan minat masyarakat terhadap investasi emas tetap terjaga, terutama untuk jangka panjang.
Mengikuti harga emas dunia dan harga emas di Indonesia, harga emas di aplikasi Treasury juga ikut melemah. Hingga pukul 13.00 WIB, harga emas tercatat berada di angka Rp1.784.631 per gram. Harga emas di aplikasi Treasury mengikuti pola koreksi global dan mencerminkan dinamika real-time dari pergerakan pasar.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Rabu 30 April 2025 Melemah di Tengah Optimisme Pasar – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Di tengah harga emas yang sedang terkoreksi besar-besaran, pelaku pasar sedang fokus pada laporan penggajian nonpertanian (non-farm payroll) Amerika Serikat yang dijadwalkan rilis hari ini. Data ini penting untuk mengukur kekuatan pasar tenaga kerja dan kemungkinan arah kebijakan suku bunga dari The Federal Reserve.
Sebelumnya, data menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat mengalami penurunan aktivitas ekonomi dalam kartal pertama, sementara inflasi (PCE) tidak berubah pada bulan Maret. Jika laporan penggajian juga mengecewakan, pasar akan memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih cepat, yang akan mendukung penguatan emas.
The Fed sendiri menyatakan bahwa suku bunga akan tetap bertahan, kecuali muncul tanda-tanda kuat bahwa inflasi akan turun ke target 2%, atau pasar tenaga kerja mulai melemah.
Secara teknikal, harga emas masih berada di jalur bullish, meskipun mulai kehilangan kekuatan tren. Relative Strength Index (RSI) emas saat ini berada di 52,79, yang mana berada sedikit di atas level netral 50. Lebih menarik lagi, indikator Stochastic RSI emas kini berada di angka 0, yang menandakan kondisi oversold sehingga membuka peluang harga emas bangkit.
Hal ini juga diamini oleh Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank. Dalam analisanya ia menulis bahwa koreksi jangka pendek harga emas didorong oleh sentimen pasar yang membaik. Namun, pendorong struktural yang menopang kekuatan emas tetap kuat. Hal ini membuat aset emas tetap menjanjikan dalam jangka panjang.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!