Harga emas turun tipis setelah ada rudal yang nyasar ke Polandia. Kini, fokus pasar bergeser dari ketegangan geopolitik ke strategi suku bunga acuan Federal Reserve. Harga emas Treasury hari ini berada di Rp923.863, turun dari posisi puncaknya di Rp924.468. Dalam tiga bulan, terpantau harga emas naik 5,74 persen dari Rp872 ribu ke Rp922 ribu. Logam mulia ini sempat terpuruk ke level terendah di Rp821.949 pada 27 September 2022. Sementara itu, harga emas dunia di pasar spot, melemah 0,16 persen ke US$1.775,39 per ons. Harga emas berjangka AS naik tipis ke US$1.778,9 per ons.
Menurut Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali, mengatakan berita ketegangan geopolitik berdampak terbatas kepada emas. “Akan ada jeda sampai informasi baru tentang inflasi di AS,” kata Ghali.
Sekadar informasi, harga emas melesat sejak ada laporan rudal yang menewaskan dua orang di Polandia, letaknya berdekatan di perbatasan dengan Ukraina. Menurut informasi dari pejabat intelijen AS, rudal tersebut berasal dari Rusia. Ukraina pun menuding rudal tersebut berasal dari Rusia. Namun, pihak Rusia membantah tudingan tersebut. Presiden AS, Joe Biden, pun mengemukakan hal serupa. Ternyata, rudal tersebut berasal dari Ukraina. Presiden Polandia, Andrzej Duda, mengatakan tidak ada bukti bahwa roket tersebut diluncurkan Rusia. “Kemungkinan roket itu digunakan oleh pasukan pertahanan Ukraina,” kata dia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, bersikukuh rudal tersebut bukan dari pasukan negaranya. Dia menyebut rudal milik Ukraina pecah dihantam punya Rusia. Saya yakin ini bukan misil kami,” kata Zelensky, “Saya yakin ini adalah rudal Rusia berdasarkan laporan militer kami.” Pernyataan Biden dan Duda telah meredam kekhawatiran pasar akan terjadi ketegangan dengan skala yang lebih besar.
Kekhawatiran yang mereda juga terjadi pada saingan aset safe haven saingan emas, yaitu dolar AS. Kecemasan yang menurun ini membuat indeks dolar AS merosot. Pelemahan dolar AS membuat harga emas batangan lebih murah bagi pembeli luar negeri. Imbal hasil surat utang pemerintah AS pun menurun ke level terendah sejak 5 Oktober 2022.
Pelemahan dua instrumen ini menahan laju penurunan emas. Begitu pula ada ketegangan geopolitik di kawasan Teluk. Di sana ada kapal tanker yang diserang oleh drone pembawa bom di daerah lepas pantai Oman.
Fokus ke Suku Bunga Acuan Fed
Kini pasar mengamati data penjualan ritel AS yang naik pada Oktober 2022. Data tersebut menunjukkan bahwa kenaikan harga produsen AS lebih kecil daripada harapan. Ini bisa meningkatkan kemungkinan Fed memperlambat laju kenaikan suku bunganya. “Ada kemungkinan dalam waktu dekat kami terus melihat pergerakan lebih tinggi akibat short covering,” kata Ghali. Nantinya pergerakan harga emas akan mereda setelah menembus US$1.850. “Kami memperkirakan harga emas akan melemah setelah itu,” kata dia.
Suku bunga acuan yang tinggi memudarkan pesona emas. Sebab, suku bunga yang tinggi bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Memang emas sering dilirik oleh banyak orang sebagai aset safe haven. Logam mulia itu tahan dari inflasi sehingga nilainya tetap terjaga dan tahan karat. Tidak hanya itu, emas juga termasuk yang aset yang sangat likuid alias mudah dicairkan. Tidak heran emas sering dijadikan sebagai dana darurat dan jaminan pinjaman uang.
Kamu sudah emas? Jika belum, Sobat Treasury bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Lebih mudah, bukan? Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan investasi. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada semangkok es campur durian, kan?
Di sini, ada jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Kamu juga bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan. Sederet fitur menarik pun bisa digunakan di sini. Misalnya, Rencana Emas yang bisa membantumu merencanakan keuangan dan Panen Emas yang bisa memberikan emas tambahan. Menarik, kan? Ayo download aplikasi Treasury sekarang!