Harga emas merekah 1 persen setelah ada kabar gembira dari Federal Reserve. Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, melempar sinyal akan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya. Harga emas Treasury hari ini naik 0,17 persen ke Rp923.130. Dibandingkan sehari sebelumnya, harga logam mulia itu merangkak 0,91 persen. Harga emas dunia di pasar spot menguat 1 persen ke US$1.767,52 per ons. Sebaliknya, harga emas berjangka AS turun 0,2 persen ke US$1.759,9 per ons.
Dalam pidatonya bertajuk “Prospek Ekonomi, Inflasi, dan Pasar Tenaga Kerja”, Powell menyampaikan pesan yang sangat jelas. Dia tidak ingin terlalu memperketat kebijakan moneter, lalu dipaksa menurunkan suku bunga acuan terlalu cepat. Memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan menjadi jalan yang paling masuk akal.
“Saya tidak ingin memperketat. Pemotongan tarif bukanlah sesuatu yang ingin kami lakukan segera. Inilah mengapa kami memperlambat dan mencoba mencari jalan lain ke level yang lebih tepat,” kata Powell di Brookings Institute. Cara lainnya tanpa harus menanggung risiko pengetatan yang lebih banyak adalah bertahan lebih lama di tingkat suku bunga acuan yang tinggi dan tidak melonggarkan kebijakan terlalu dini.
Memang, kata dia, efek kebijakan moneter yang ketat ini belum terasa. Tapi, perlambatan kenaikan suku bunga acuan bisa dilakukan setelah pertemuan rapat komite Federal Reserve pada Desember 2022.
Powell juga menegaskan pemulihan stabilitas harga barang memerlukan suku bunga yang tinggi dan bertahan sampai beberapa waktu. “Kami akan bertahan sampai pekerjaan selesai,” kata dia. Lanjut Powell, dia tidak mau inflasi “mencekik” terus-menerus dan menyebar luas ke perekonomian. Dengan skenario ini, dia membayangkan tingkat pengangguran akan naik, tetapi ekonomi AS terhindar dari resesi yang parah. “Sejauh kami perlu mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi itu lebih lama, ini akan mempersempit jalan menuju soft landing,” ujar Powell. Komentar tersebut membuat indeks dolar AS turun. Alhasil, emas menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Emas Akan Reli atau Turun?
Pedagang senior di Heraeus Precious Metals, Tai Wong, mengatakan pasar fokus kepada sinyal yang dilontarkan Powell. Sinyal itu memberi tahu bahwa kenaikan suku bunga akan melambat menjadi 50 basis poin pada Desember. Ini akan memberikan reli yang kompleks bagi logam mulia. “Pasar mengabaikan sisa pidato Powell yang menekankan suku bunga akan menjadi lebih tinggi dan bertahan lebih lama. Serta, tidak ada penurunan suku bunga di awal,” kata Tai Wong.
Menurut Kepala Strategi Komoditas Global TD Securities, Bart Melek, berhati-hati terhadap komentar Powell dan kemungkinan terjadi reli emas. Konfirmasi perlambatan laju suku bunga Fed memang akan mengerek aset berisiko, surat utang, dan emas. Dia menyarankan Fed untuk terus menaikkan suku bunga Fed agar inflasi bisa ditekan hingga 2 persen. Melek khawatir inflasi yang tinggi bisa menjadi masalah bagi perekonomian. Dia memperkirakan harga emas akan turun pada awal 2023.
Menanti Data Gaji
Setelah turun beruntun selama tujuh bulan, emas melaju lebih dari 8 persen pada November 2022—kenaikan yang terbesar sejak Juli 2020. Reli emas terjadi berkat komentar beberapa pejabat Federal Reserve yang mendukung kenaikan suku bunga yang melambat. Kini, pasar menanti data penggajian non pertanian dari Departemen Tenaga Kerja. Data tersebut akan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang nantinya akan mempengaruhi keputusan bank sentral AS.
Lingkungan suku bunga yang tinggi berdampak buruk bagi emas karena akan menaikkan biaya memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Dengan sinyal perlambatan laju suku bunga, ada peluang bisa menekan dolar AS. Jika dolar AS turun, kesempatan harga emas lebih murah bagi pembeli luar negeri pun makin terbuka lebar. Kesempatan yang bagus, kan, untuk membeli emas?
Apalagi, sekarang kamu bisa membeli emas dengan harga yang sangat terjangkau. Di Treasury, kamu bisa membelinya mulai dari harga Rp5 ribu. Selain itu, Sobat Treasury juga bisa mencetak emas digital ke logam mulia batangan melalui fitur Cetak Emas. Kamu juga bisa membeli koin emas Koin Nusatara dan koleksi perhiasan dari UBS Lifestyle di sini.
Kamu tidak perlu mengkhawatirkan kelegalan dan keamanan Treasury. Selain sudah terdaftar di otoritas-otoritas terkait, aplikasi ini menerapkan double verification untuk transaksinya. Gimana? Oke banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!