Harga emas pekan ini diperkirakan akan sedikit melandai seiring bakal adanya kebijakan The Fed dan rilis data ekonomi AS. Namun demikian hal ini dianggap sementara lantaran The Fed diproyeksikan bakal tetap mempertahankan suku bunga acuan di bulan Desember di kisaran 5,25%-5,5%. Harga emas bakal terus meroket seiring masih memanasnya konflik perang di Gaza.
Harga emas di Apps Treasury sebulan terakhir terus menanjak hingga 11.39 persen (Rp108.694). Sedangkan harga emas di pasar spot pada perdagangan hari ini, Senin (30/10/2023) pukul 06:12 WIB ada di posisi US$ 2.001,37 per troy ons. Harganya melemah 0,22%. Pelemahan ini memutus tren positif emas yang menguat pada empat perdagangan hari sebelumnya.
Pada penutupan pekan lalu, harga emas ditutup di posisi US$ 2.005,78 per troy ons. Harganya melambung 1,05%. Harga penutupan hari ini adalah yang tertinggi sejak 15 Mei 2023 atau lima bulan terakhir. Ini juga menjadi kali pertama emas mampu menembus level US$ 2.000 sejak 15 Mei 2023.Penguatan ini juga memperpanjang rally emas menjadi tiga hari dengan penguatan mencapai 1,81%.
Pekan ini pelaku pasar memilih wait and see sebelum bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan. The Fed akan menggelar rapat FOMC pada Selasa dan Rabu waktu AS serta mengumumkan kebijakan pada Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Pelaku pasar memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50% pada bulan ini.
Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 99,9% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan. Namun, yang paling ditunggu pelaku pasar adalah sinyal kebijakan ke depan. The Fed pada pertemuan September lalu mengisyaratkan masih akan mengerek suku bunga sekali lagi pada tahun ini meskipun kebijakan akan sangat ditentukan oleh data-data ekonomi.
Data terbaru menunjukkan ekonomi AS masih melaju kencang sehingga inflasi diproyeksi sulit melandai. Ekonomi AS masih tumbuh kencang 4,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2023, tertinggi sejak kuartal IV-2022 atau hampir dua tahun. Data S&P Global Manufacturing PMI Flash menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level ekspansif yakni 50 pada Oktober 2023, dari 49,8 pada September.
Dengan ekonomi yang masih kencang maka kebijakan suku bunga AS yang tinggi bisa bertahan dalam waktu lama. Di tengah masih tingginya ekspektasi suku bunga tinggi, harga emas masih memiliki penolong yakni ketegangan di Timur Tengah. “Harga emas masih bisa menguat selama konflik Israel-Hamas berpotensi memanas,” tutur Kyle Rodda, analis dari Capital.com.
Review Harga Emas Pekan Lalu
Kinerja emas sangat cemerlang dalam sepekan dan sebulan terakhir. Secara keseluruhan, harga emas menguat 1,25% dalam sepekan terakhir. Artinya, emas sudah menguat selama tiga pekan beruntun. Dalam sebulan, harga emas sudah terbang 8,52% sepanjang Oktober tahun ini. Kenaikan dalam sebulan ini adalah yang tertinggi sejak 31 Juli 2020 atau tiga tahun terakhir.
Harga emas terbang sejalan dengan kembali memanasnya perang Israel-Hamas. Emas merupakan aset aman yang dicari di tengah ketegangan politik. Permintaan akan aset aman menjadi satu-satunya alasan mengapa harga emas melonjak. Sebab, di saat yang bersamaan dolar AS masih kencang dan imbal hasil US Treasury juga masih tinggi.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun stagnan di angka 4,85%. Imbal hasil masih berada di level tertingginya dalam 16 tahun terakhir. Indeks dolar juga masih kencang di posisi 106,56. Posisi tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yakni 106,6. Namun, masih berada di level tertinggi dalam 11 bulan terakhir.
Kenaikan emas di tengah tingginya dolar dan imbal hasil US Treasury adalah hal yang tak biasa mengingat dalam setahun terakhir emas langsung terkapar begitu dolar dan imbal hasil menguat. Analis Tai Wong mengatakan lonjakan harga emas juga dipicu aksi borong menjelang akhir pekan di tengah memanasnya perang. “Anda tidak tahu apa yang akan terjadi pada weekend ini dan apa dampaknya ke emas,” tutur Tai Wong.
Para pelaku pasar akan terus memperhatikan berita utama seputar konflik Israel-Hamas minggu depan. Jika terjadi penurunan eskalasi krisis dapat membuka pintu bagi koreksi turun yang dalam untuk Emas, yang telah naik lebih dari 8% sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan 7 Oktober.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an
Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!
Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI.
Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!
Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!