Di era ekonomi digital seperti sekarang, mencari penghasilan tambahan bukan lagi sekadar pilihan namun sudah menjadi kebutuhan bagi banyak orang. Tidak sedikit yang mulai melirik berbagai peluang kerja sampingan atau yang biasa disebut dengan side hustle dan side job. Namun tahukah Sobat jika keduanya berbeda?
Biaya hidup yang terus meningkat, kebutuhan finansial yang semakin kompleks, hingga keinginan untuk hidup lebih sejahtera mendorong kita untuk mulai merambah side hustle dan side job demi menambah tabungan, mengejar impian finansial, atau bahkan menyalurkan hobi.
Agar Sobat bisa menentukan mana yang lebih cocok dengan gaya hidup, waktu luang, dan tujuan finansialmu, yuk pahami perbedaan antara side hustle dan side job yang telah Treasury rangkum di bawah ini.
Pengertian Apa Itu Side Hustle?
Side hustle adalah pekerjaan tambahan di luar pekerjaan utama yang biasanya dilakukan berdasarkan minat pribadi atau passion dan berpotensi berkembang menjadi sumber penghasilan jangka panjang. Umumnya side hustle bersifat fleksibel, dikelola secara mandiri, dan tidak terikat waktu atau atasan.
Tidak sekadar untuk mendapatkan uang tambahan, side hustle memiliki orientasi jangka panjang dan bisa menjadi bisnis sampingan yang berkembang seiring waktu. Banyak orang memulai side hustle sebagai hobi, namun karena ditekuni dan dikelola dengan serius, akhirnya bisa menjadi sumber penghasilan utama di masa depan.
Beberapa contoh side hustle adalah membuka toko online, menjadi konten kreator, freelance desain, atau menjual karya digital.
Pengertian Apa Itu Side Job?
Meski hampir sama seperti side hustle karena dilakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, namun faktanya side job berbeda. Side job berbentuk pekerjaan sampingan yang biasanya dilakukan dalam jangka pendek dan lebih terstruktur. Side job cenderung lebih formal dan memiliki sistem kerja yang jelas.
Tujuan utama side job adalah mendapatkan tambahan penghasilan secara cepat dan stabil, bukan membangun usaha atau merealisasikan passion. Pekerjaan ini cocok untuk Sobat yang ingin menambah cuan tanpa harus memikirkan pengelolaan bisnis atau risiko jangka panjang. Contoh side job yang populer antara lain menjadi ojek online, asisten event, atau guru les privat.
Perbedaan Side Hustle dan Side Job
1. Perbedaan Side Hustle dan Side Job Terletak pada Fleksibilitasnya
Salah satu perbedaan terbesar antara side hustle dan side job adalah fleksibilitasnya. Side hustle cenderung lebih fleksibel dalam hal waktu dan tempat. Sobat bisa mengerjakannya di rumah, di kafe, atau bahkan saat bepergian, selama Sobat bisa memenuhi deadline. Kondisi ini sangat cocok bagi mereka yang punya jadwal kerja utama yang tidak bisa ditebak.
Sebaliknya, side job biasanya memiliki jam kerja yang tetap dan kadang dilakukan di lokasi tertentu, seperti toko atau tempat les. Side job terikat dengan aturan kerja yang ditentukan pihak lain sehingga Sobat perlu mengatur waktu agar tidak mengganggu dengan pekerjaan utama.
2. Terdapat Perbedaan Hierarki Pekerjaan antara Side Hustle dan Side Job
Dalam side hustle, umumnya Sobat bertindak sebagai bosnya. Sobat sendiri yang menentukan layanan atau produk apa yang dijual, kapan waktu bekerja, dan berapa banyak proyek yang ingin diterima. Inilah yang membuat side hustle lebih mandiri dan sering kali memberikan rasa kepemilikan serta kebebasan berkreasi yang tinggi.
Sedangkan dalam side job, Sobat bekerja untuk pihak lain. Peraturan, beban kerja, dan jadwalnya sudah ditentukan. Meski lebih stabil, Sobat memiliki ruang yang lebih sempit untuk menentukan arah kerja atau berinovasi. Pilihan ini cocok untuk Sobat yang ingin memiliki penghasilan tambahan tanpa harus merancang bisnis sendiri.
Baca Juga : Anti Boncos! Tips Jitu Mengatur Keuangan untuk First Jobber – Treasury
3. Potensi Penghasilan dan Risiko Side Hustle dan Side Job
Side hustle memiliki potensi penghasilan yang tidak terbatas tergantung pada kemampuan, kreativitas, dan konsistensi Sobat dalam menjalankannya. Namun, karena bersifat mandiri, risikonya juga lebih tinggi. Bisa jadi Sobat harus mengeluarkan modal lebih dulu atau menghadapi tantangan dalam mencari klien.
Sebaliknya, side job cenderung menawarkan penghasilan yang tetap atau terprediksi setiap bulan, sesuai dengan kontrak atau kesepakatan yang dibuat. Karena penghasilan yang didapatkan bisa lebih kecil dibandingkan side hustle, maka risiko yang dihasilkan juga lebih rendah.
4. Kesesuaian dengan Passion
Perbedaan lainnya antara side hustle dan side job terletak pada keterkaitannya dengan passion. Side hustle biasanya muncul dari hal yang Sobat sukai seperti menggambar, membuat kerajinan, fotografi, dan sebagainya. Faktor ini memberi semangat dan kepuasan tersendiri karena Sobat menghasilkan uang dari hal yang Sobat cintai.
Sementara side job lebih fokus pada pekerjaan yang mungkin tidak selalu sesuai minat, tapi bisa memberikan penghasilan tambahan. Tidak masalah jika Sobat tidak menyukai bidangnya, asalkan pekerjaannya masih bisa Sobat lakukan dan menghasilkan pendapatan yang sepadan.
Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk antara keduanya. Yang terpenting adalah menyesuaikannya dengan kebutuhan, ketersediaan waktu, dan kapasitas Sobat saat ini. Jangan lupa untuk tetap menjaga keseimbangan agar pekerjaan sampingan tidak mengganggu pekerjaan utama dan waktu istirahat Sobat.
Menjalani side hustle dan side job memang bisa membantu menambah pendapatan. Namun, jika pemasukan tersebut dikelola tanpa perencanaan keuangan yang bijak, maka hasil kerja keras tersebut bisa cepat habis tanpa jejak. Oleh karena itu, penting untuk mengelola tambahan pendapatan dengan cerdas.
Salah satu cara yang bisa Sobat coba adalah dengan mengalokasikannya ke instrumen investasi yang aman, stabil, dan tahan terhadap inflasi, seperti emas digital. Pendapatan dari side hustle dan side job tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan saat ini, namun juga bisa digunakan sebagai fondasi finansial di masa depan.
Yuk, lebih bijak mengelola hasil kerja kerasmu hari ini untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama Treasury!
