Trivia
7 Istilah Keuangan Terbaru ala Gen Z
Dayinta
Senin, 09 Juni 2025
istilah keuangan gen z

Dunia keuangan terus berkembang dan generasi muda seperti Gen Z punya cara unik dalam menyampaikan pemahaman soal uang. Mereka tidak hanya melek finansial, tapi juga kreatif menciptakan istilah baru yang mencerminkan gaya hidup serta preferensi keuangan mereka. Tidak heran jika kini muncul berbagai istilah keuangan ala Gen Z yang viral di media sosial.

Dari istilah lucu, sindiran halus, sampai jargon motivasional, istilah keuangan ala Gen Z kini tidak hanya digunakan bagi kalangan mereka namun juga jadi bahasa sehari-hari di kalangan milenial muda. Istilah-istilah ini muncul dari realita kehidupan mereka yang harus menghadapi tekanan finansial, tren konsumsi, serta keinginan untuk hidup lebih bijaksana.

Buat Sobat yang ingin lebih relate dan tidak ketinggalan zaman dalam urusan keuangan, Treasury telah merangkum beberapa istilah keuangan terbaru ala Gen Z dalam artikel di bawah ini. Yuk, kenali satu per satu!

1. Istilah Keuangan ala Gen Z yang Pertama Adalah Financial Healing

Financial healing adalah konsep yang mencerminkan proses pemulihan emosional dan psikologis akibat pengalaman finansial buruk, seperti utang berlebihan, trauma pengelolaan uang yang buruk, atau tekanan ekonomi masa lalu. Ini termasuk istilah keuangan ala Gen Z yang menunjukkan kesadaran bahwa keuangan dan kesehatan mental saling terhubung.

Sobat Gen Z kini semakin terbuka membicarakan luka finansial masa lalu. Mereka mulai lebih memaafkan kesalahan keuangan yang pernah dilakukan, sambil membangun kembali kepercayaan diri untuk mengatur uang. Financial healing juga mendorong perubahan perilaku, seperti lebih realistis dalam membuat anggaran dan menetapkan tujuan keuangan yang masuk akal.

2. Loud Budgeting

Jika budgeting biasanya dilakukan secara pribadi, loud budgeting justru mendorong transparansi dan keterbukaan soal keuangan. Dalam konteks istilah keuangan ala Gen Z, loud budgeting berarti secara terbuka menyatakan batasan finansial kepada sekitar. Misalnya dengan loud budgeting Sobat bisa menolak secara tegas ajakan yang bersifat konsumtif.

Loud budgeting membantu menciptakan budaya keuangan yang lebih jujur dan suportif. Sobat tak perlu merasa bersalah saat harus menolak ajakan yang mengganggu rencana keuangan. Selain itu, dengan loud budgeting, Gen Z bisa membentuk komunitas yang saling mendukung untuk mencapai tujuan finansial masing-masing.

3. Jangan Lakukan Doom Spending Sering-Sering

Pernah belanja online karena stres lihat berita buruk? Nah, itu adalah contoh doom spending. Istilah keuangan ala Gen Z ini menggambarkan perilaku konsumtif sebagai respons terhadap kecemasan global, seperti krisis iklim, ekonomi, atau konflik sosial.

Doom spending sering menjadi pelarian emosional yang bisa berdampak negatif jika tidak dikendalikan. Gen Z mulai menyadari pola ini dan mencoba beralih ke cara penghilang stres lain yang lebih sehat, seperti journaling, meditasi, atau mengatur batasan screen time. Mereka juga mulai menerapkan mindful spending agar tetap sadar setiap kali bertransaksi.

Baca Juga: 9 Istilah dalam Investasi Emas yang Wajib Sobat Ketahui – Treasury

4. Soft Saving Termasuk dalam Istilah Keuangan Gen Z

Berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung kaku soal menabung, Gen Z mengadopsi pendekatan soft saving yaitu menabung dengan fleksibilitas dan tetap menikmati hidup. Istilah keuangan ala Gen Z soft saving menunjukkan bahwa tabungan tidak selalu harus membatasi kebebasan pribadi.

Sobat Gen Z tetap punya tujuan menabung, tapi tanpa tekanan berlebihan. Mereka mengalokasikan dana untuk traveling, hobi, dan kebutuhan spontan tanpa rasa bersalah. Mereka tetap bisa membangun keamanan finansial tanpa kehilangan keseimbangan hidup dengan strategi seperti sinking fund atau auto-debit kecil, 

5. Girl Math is Mathing

Girl math adalah istilah satir yang digunakan Gen Z, terutama di kalangan perempuan, untuk membenarkan pengeluaran impulsif dengan logika yang unik. Misalnya jika belanja menggunakan cashback, berarti gratis. Meski terkesan lucu, ini termasuk istilah keuangan ala Gen Z yang menggambarkan dilema antara konsumsi dan pengelolaan uang.

Meskipun girl math sering kali tidak sesuai dengan prinsip keuangan konvensional, fenomena ini menunjukkan bagaimana Gen Z memahami dan merefleksikan perilaku finansial mereka dengan cara yang lebih mudah dipahami dan tidak menggurui. Namun, banyak Sobat juga yang menggunakan fenomena ini sebagai titik awal untuk belajar budgeting yang lebih logis.

6. No Buy Challenge Jadi Tren di Kalangan Gen Z

Tren no buy challenge muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya konsumtif. Tantangan ini mengajak Sobat untuk tidak membeli barang-barang yang tidak benar-benar dibutuhkan selama periode waktu tertentu, seperti sebulan atau bahkan setahun.

Tren ini adalah bagian dari istilah keuangan ala Gen Z yang menekankan kontrol diri dan kesadaran konsumsi. Melalui tantangan ini, Gen Z belajar untuk lebih mengenali antara kebutuhan dan keinginan, serta membangun kebiasaan finansial yang sehat.

Banyak yang mendokumentasikan perjalanan no buy mereka di media sosial, menciptakan komunitas yang saling mendukung dan menginspirasi. Hasilnya, selain hemat, mereka jadi lebih bijaksana dan puas dengan apa yang dimiliki saat ini.

7. Retail Investing Jadi Istilah Keuangan Gen Z Terakhir yang Wajib Sobat Tahu

Dulu, dunia investasi identik dengan orang kaya dan institusi besar. Kini, dengan kemajuan teknologi dan platform digital, retail investing menjadi tren utama di kalangan Gen Z. Dalam daftar istilah keuangan ala Gen Z, retail investing berarti kegiatan berinvestasi secara langsung oleh individu dalam saham, reksa dana, kripto, atau instrumen lainnya.

Retail investing membuka jalan bagi Sobat untuk membangun kekayaan sejak dini. Tapi Gen Z juga mulai memahami pentingnya edukasi sebelum terjun ke pasar. Mereka memanfaatkan media sosial, komunitas investasi, dan aplikasi edukatif untuk mengambil keputusan yang bijak. Ini mencerminkan pergeseran besar dalam demokratisasi keuangan di era digital.

Salah satu platform yang mendukung tren ini adalah Treasury. Treasury merupakan aplikasi investasi emas digital yang memungkinkan Sobat di mana dan kapan saja melakukan transaksi jual beli emas mulai dari nominal terkecil yaitu Rp5.000 saja. Hal ini tentu akan memudahkan Sobat yang baru memulai investasi.

Selain itu, Treasury juga menyediakan media pembelajaran bagi Sobat yang masih awam tentang dunia investasi. Setiap harinya Treasury memberikan konten-konten edukasi seputar keuangan, investasi, serta gaya hidup yang bisa membantu Sobat untuk mencapai kesejahteraan finansial di masa depan.

Tujuh istilah keuangan ala Gen Z di atas bukan sekadar tren, tapi juga cerminan dari cara generasi muda memahami, mengelola, dan membentuk hubungan dengan uang. Mulai dari financial healing hingga retail investing, semuanya menunjukkan pergeseran menuju keuangan yang lebih sadar, fleksibel, dan terhubung dengan kehidupan nyata.

Sobat tidak harus mengikuti semua istilah ini, tapi memahami maknanya bisa jadi langkah awal untuk memperbaiki kebiasaan finansial. Semakin mengerti terhadap istilah keuangan ala Gen Z, akan memudahkan Sobat menavigasi dunia keuangan yang terus berubah.

Jadi, jangan ragu untuk adaptif terhadap tren keuangan terbaru, karena siapa tahu dari istilah-istilah ini Sobat bisa menemukan gaya kelola keuangan yang paling cocok. Jadi, sudah siap upgrade gaya kelola uang Sobat? Yuk, lakukan bersama Treasury!

Artikel Populer
Kabar Emas
Zodiak Aquarius Banjir Rezeki Tahun Ini, tapi Awas Terlilit Utang!
Selasa, 23 Januari 2024
Koin & Perhiasan
Mengenal Koin Gobog, Mata Uang Warisan Majapahit yang Jadi Alat Tukar Zaman Dulu
Sabtu, 08 Juli 2023
Komposisi self reward
Tips Keuangan
5 Tips Mengatur dan Menghitung Komposisi Self Reward Anti Boros
Selasa, 22 Oktober 2024