Harga emas dunia kembali bergerak fluktuatif setelah sempat tertekan pada perdagangan sebelumnya. Pada Rabu, 24 September 2025, harga emas ditutup melemah 0,74% ke level USD3.735,92 per troy ons, mematahkan tren kenaikan tiga hari beruntun. Namun, pada Kamis, 25 September 2025 pukul 06.50 WIB, harga emas spot naik tipis 0,19% ke posisi USD3.742,86 per troy ons.
Pelemahan harga emas di sesi sebelumnya dipicu penguatan dolar Amerika Serikat. Indeks Dolar (DXY) menguat 0,63% ke level 97,87, mengakhiri tren penurunan dua hari beruntun. Kondisi ini membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga permintaan global menurun dan harga ikut tertekan.
Sementara itu, investor mencermati komentar terbaru Ketua The Fed, Jerome Powell. Ia menekankan perlunya keseimbangan antara risiko inflasi yang masih tinggi dengan pasar tenaga kerja yang melambat. Sikap hati-hati investor makin terasa menjelang rilis data ekonomi penting Amerika, termasuk klaim pengangguran mingguan dan indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) pada akhir pekan ini.
Faktor geopolitik turut memengaruhi pergerakan emas setelah Ukraina melaporkan serangan ke fasilitas minyak di wilayah Volgograd, Rusia. Situasi ini menambah ketidakpastian global, sehingga emas tetap diminati sebagai aset safe haven. Meski begitu, penguatan dolar masih menjadi faktor penekan utama bagi harga emas dalam jangka pendek.
Harga Emas Hari Ini Kamis, 25 September 2025 di Indonesia
Koreksi harga emas dunia juga tercermin pada emas batangan Antam di pasar domestik. Pada Kamis, 25 September 2025 pukul 08.35 WIB, harga emas Antam tercatat Rp2.171.000 per gram, turun Rp3.000 dari posisi sehari sebelumnya di Rp2.174.000 per gram. Harga buyback ikut melemah Rp3.000 menjadi Rp2.018.000 per gram dari Rp2.021.000.
Harga emas digital di Treasury pada pukul 08.00 WIB juga menunjukkan pelemahan. Harga hari ini, Kamis 25 September 2025 berada di level Rp2.081.981 per gram, terkoreksi Rp10.340 dibandingkan Rabu yang berada di Rp2.092.321 per gram. Pergerakan ini menegaskan bahwa tren global masih menjadi faktor dominan dalam penentuan harga emas lokal.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Harga emas dunia kembali menjadi sorotan setelah reli ke level tertinggi sepanjang sejarah. Arah pergerakan jangka pendek kini sangat ditentukan oleh kebijakan moneter Amerika Serikat, khususnya menjelang rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi acuan inflasi pilihan The Federal Reserve.
Hasil PCE diperkirakan akan memengaruhi keputusan pemangkasan suku bunga berikutnya. Menurut CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga mencapai 94% pada Oktober dan 77% pada Desember 2025. Ekspektasi itu menekan imbal hasil obligasi Amerika Serikat, memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
Selain faktor moneter, ketegangan geopolitik juga menambah sentimen pasar. Peringatan NATO terhadap Rusia dan retorika baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Ukraina meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven. Kondisi ini membuat emas berpotensi bertahan di atas USD3.750 per troy ons, dengan resistensi jangka pendek mendekati USD3.900 per troy ons.
Secara teknikal, emas masih berada di jalur bullish meski indikator menunjukkan tanda jenuh beli. Potensi koreksi tetap ada dengan support terdekat di USD3.725 per troy ons. Namun, selama sentimen global mendukung, peluang kenaikan ke USD3.805 hingga USD3.846 per troy ons masih terbuka lebar.
Saatnya Investasi Emas Mulai Rp5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas sehari-hari sebenarnya tidak perlu terlalu Sobat khawatirkan. Karena jika dilihat dalam jangka panjang, nilai emas cenderung terus naik dari tahun ke tahun. Itulah kenapa emas lebih ideal dijadikan investasi menengah hingga panjang.
Jadi, buat Sobat yang baru mau mulai, nggak perlu ragu. Sekarang investasi emas bisa dimulai dengan sangat mudah, bahkan cukup dari Rp 5.000 lewat Treasury.
Treasury sendiri adalah pedagang emas fisik digital pertama yang sudah mengantongi lisensi resmi dari BAPPEBTI. Semua transaksi dilakukan secara digital, tapi tetap aman karena Treasury juga terdaftar di Komdigi dan bekerja sama dengan ICH yang menjamin keamanan pengguna.
Selain itu, Treasury juga tercatat sebagai anggota ICDX lembaga kliring sekaligus bursa berjangka yang berada di bawah pengawasan BAPPEBTI. Jadi soal legalitas dan keamanan, kamu nggak perlu ragu lagi.
Bukan hanya aman, Treasury juga punya berbagai fitur menarik. Ada Jamimas, yaitu pinjaman berbasis emas, lalu Panen Emas dengan bunga hingga 9% per tahun, plus GRATIS biaya simpan dan transfer emas. Belum lagi berbagai promo dan hadiah spesial yang bikin menabung emas jadi lebih seru.
Menariknya lagi, meski menabung lewat aplikasi, emas yang kamu kumpulkan tetap bisa dicetak menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury bekerja sama langsung dengan PT Antam dan UBS.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Treasury sekarang dan mulai investasi emasmu, demi finansial yang lebih aman hari ini dan masa depan yang lebih terjamin.