Fenomena beli emas saat naik sering kali terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak Sobat yang merasa takut ketinggalan momen atau FOMO (Fear of Missing Out) ketika harga emas melonjak, seolah-olah kenaikan tersebut akan terus berlanjut tanpa henti. Faktanya, membeli emas di saat harga naik belum tentu menjamin keuntungan, lho!
Emas memang dikenal sebagai aset yang cenderung stabil dan nilainya terus meningkat dalam jangka panjang. Namun, membeli emas saat harganya naik tanpa perencanaan justru bisa berisiko jika Sobat tidak memahami tren pasar. Ada kalanya harga emas mengalami koreksi setelah kenaikan tajam, dan hal ini bisa membuat investor FOMO merasa rugi.
Agar Sobat bisa lebih bijak dalam berinvestasi, yuk kita bahas mengapa kebiasaan FOMO membeli emas saat harga naik bisa berisiko, dan bagaimana cara mengubahnya menjadi strategi investasi yang lebih menguntungkan. Semuanya sudah Treasury rangkum dengan lengkap di bawah ini.
Kebiasaan FOMO Orang Indonesia Membeli Ketika Harga Emas Naik
Salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia yang cukup sering terjadi adalah baru tertarik membeli emas ketika harganya sedang melonjak. Padahal, inilah momen paling rentan untuk membuat keputusan impulsif.
FOMO membeli emas saat harganya naik biasanya muncul karena dorongan emosional takut tertinggal peluang, melihat orang lain untung, atau karena tren media sosial yang ramai membicarakan emas. Sayangnya, perilaku ini sering kali berujung pada keputusan yang tidak rasional.
Banyak Sobat yang terburu-buru membeli tanpa memperhitungkan bahwa harga emas bisa saja turun kembali setelah periode kenaikan. Akibatnya, sebagian dari mereka harus menunggu hingga harga emas kembali pulih untuk bisa meraih keuntungan.
Memahami psikologi pasar menjadi kunci penting di sini. Emas memang aset yang cenderung aman, tapi bukan berarti harganya selalu naik tanpa jeda. Oleh karena itu, penting bagi Sobat untuk tidak terbawa arus FOMO membeli emas saat harganya naik, melainkan fokus pada strategi jangka panjang.
5 Tips Beli Emas agar Untung Saat Harga Naik
Agar tidak terjebak dalam keputusan impulsif, Sobat perlu strategi yang matang untuk beli emas saat naik. Berikut lima tips praktis yang bisa membantu Sobat tetap untung dan terhindar dari risiko rugi karena hanya terjebak tren dan FOMO.
1. Analisis Tren Harga Emas Sebelum Membeli
Sebelum membeli emas saat harganya naik, penting bagi Sobat untuk mempelajari tren harga emas terlebih dahulu. Amati pergerakan harga dalam beberapa minggu atau beberapa bulan terakhir untuk mengetahui apakah kenaikan tersebut bersifat sementara atau berpotensi berlanjut.
Sobat bisa menghindari pembelian emas di harga puncak dengan memahami grafik harga. Misalnya, jika kenaikan harga terlalu cepat dalam waktu singkat, kemungkinan besar pasar akan mengalami koreksi. Di sinilah Sobat bisa menunggu waktu yang lebih ideal sebelum memutuskan untuk membeli emas.
Jangan lupa juga untuk memantau faktor ekonomi global seperti inflasi dan nilai tukar dolar. Sobat bisa tahu apakah kenaikan harga emas masih punya potensi lanjut atau justru sudah mendekati titik jenuh melalui analisis yang matang.
Treasury merupakan platform investasi emas digital yang juga menyediakan kanal edukasi terkait analisa harga emas setiap hari serta prediksi harga emas mendatang melalui Kabar Emas. Melalui Kabar Emas, Sobat bisa lebih mudah membaca arah pergerakan harga emas serta mengenal faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya harga emas.
2. Beli Secara Bertahap (Dollar Cost Averaging)
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko beli emas saat naik adalah dengan membeli secara bertahap atau dengan metode dollar cost averaging. Artinya, Sobat membeli emas dalam jumlah kecil namun secara rutin dan konsisten. Misalnya setiap minggu atau setiap bulan, sobat menabung sebesar Rp100.000 tanpa peduli harga emas sedang naik atau turun.
Metode ini membantu Sobat mendapatkan harga rata-rata yang lebih seimbang dalam jangka panjang. Metode ini membuat Sobat tidak perlu khawatir jika membeli saat harga sedang tinggi karena di waktu lain Sobat akan membeli di harga yang lebih rendah. Kelebihan strategi ini adalah membuat investasi lebih konsisten dan tidak bergantung pada momen tertentu.
Baca Juga: Kapan Harga Emas Turun? Simak 5 Faktor Penyebab Harga Emas Turun – Treasury
3. Tentukan Tujuan Investasi Sejak Awal
Sebelum memutuskan membeli emas hanya karena FOM, tanyakan dulu pada diri Sobat, apa tujuan investasi ini? Apakah untuk tabungan masa depan, dana darurat, atau investasi jangka panjang? Tujuan yang jelas akan membantu Sobat menentukan strategi dan waktu pembelian yang tepat.
Jika tujuan Sobat adalah investasi jangka panjang, fluktuasi harga jangka pendek tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Emas biasanya menunjukkan performa positif dalam jangka waktu panjang. Namun, jika tujuannya jangka pendek, maka Sobat perlu lebih hati-hati dan mempertimbangkan risiko koreksi harga setelah membeli emas saat harganya naik.
4. Jangan Gunakan Seluruh Dana Sekaligus
Kesalahan yang sering terjadi saat beli emas saat naik adalah menggunakan seluruh dana investasi sekaligus. Padahal, strategi ini cukup berisiko karena harga emas bisa saja turun sewaktu-waktu. Sebaiknya Sobat alokasikan dana secara bertahap. Misalnya, gunakan 30-40% dana untuk pembelian pertama.
Kemudian sisa dana investasi yang Sobat miliki bisa digunakan saat harga mengalami koreksi. Cara ini akan membantu Sobat tetap memiliki ruang untuk membeli di harga yang lebih rendah jika terjadi penurunan. Strategi bertahap ini membantu Sobat menjaga keseimbangan portofolio dan tidak terjebak pada euforia sesaat akibat FOMO semata.
5. Pilih Platform Investasi yang Terpercaya
Terakhir, pastikan Sobat melakukan pembelian emas di platform investasi yang resmi dan diawasi lembaga yang berwenang. Keamanan aset adalah prioritas utama, apalagi jika investasi dilakukan secara digital. Otoritas yang mengawasi jual beli emas digital di Indonesia adalah BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Salah satu platform jual beli emas digital pertama di Indonesia yang mengantongi ijin BAPPEBTI adalah Treasury. Selain sudah terjamin keamanannya, Sobat juga bisa mendapatkan harga emas yang transparan karena harganya selalu diperbaharui setiap menit, fasilitas jual-beli real-time, dan catatan transaksi yang aman.
Hal ini akan mengurangi risiko penipuan sekaligus membuat pengalaman investasi Sobat lebih nyaman. Sobat perlu mengingat bahwa keuntungan tidak hanya datang dari waktu pembelian, tapi juga dari keamanan dan transparansi tempat Sobat berinvestasi. Jadi, platform yang kredibel agar Sobat tetap merasa tenang ketika membeli emas saat harganya naik.
FOMO beli emas saat naik memang sering membuat banyak orang tergoda untuk ikut-ikutan tanpa perhitungan matang. Namun, investasi emas sebaiknya dilakukan dengan strategi dan perencanaan jangka panjang agar hasilnya benar-benar maksimal.
Daripada terburu-buru membeli hanya karena tren, lebih baik Sobat memahami pola pasar dan menyesuaikan strategi sesuai tujuan finansial. Strategi ini bisa membantu Sobat agar tidak hanya mengikut arus, tapi juga mengambil langkah cerdas dalam mengelola keuangan.


