Setelah terbang tinggi menembus harga emas sebelumnya, harga emas dunia mencatatkan rekor harga tertinggi dalam sebulan pada Kamis, 16 Januari 2025. Emas dunia naik sebesar 0,1% ke posisi USD2.698,4 per troy ons di penutupan hari.
Namun, tak puas sampai disana harga emas pada hari ini Jumat, 17 Januari 2025 pukul 06.00 WIB masih tetap menguat perlahan. Harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,67% dibandingkan sebelumnya, menjadi sebesar USD2.713,77 per troy ons.
Kenaikan disebabkan oleh rilisnya data inflasi inti Amerika Serikat yang naik 0,2% pada Desember 2024, setelah mengalami peningkatan 0,3% selama empat bulan berturut-turut. Hal ini menjadi kabar baik bagi pasar emas.
Selain faktor inflasi, pasar tenaga kerja Amerika Serikat juga menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Klaim awal tunjangan pengangguran naik menjadi 217.000, melebihi perkiraan sebelumnya sebesar 210.000.
Alex Ebkarian sebagai Chief Operating Officer Allegiance Gold mengatakan, bahwa kombinasi data ekonomi ini memperkuat daya tarik emas. “Klaim pengangguran awal lebih tinggi dari yang diharapkan, sehingga menunjukkan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja.”
“Kami juga melihat imbal hasil Treasury Amerika Serikat turun, sehingga daya tarik emas kembali meningkat.” lanjutnya.
Harga Emas Hari ini Jumat, 17 Januari 2025 di Indonesia
Mengikuti tren kenaikan harga emas dunia, hari ini Jumat, 17 Januari 2025 harga beli emas Antam di Indonesia juga mengalami kenaikan sebesar Rp17.000 ke posisi Rp1.594.000 per gram. Kenaikan harga emas hari ini melanjutkan tren kenaikan dihari sebelumnya yang telah naik sebesar Rp 13.000 per gram.
Kenaikan harga beli emas juga mempengaruhi harga jual kembali atau buyback. Harga jual kembali emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp17.000 menjadi Rp1.440.000 per gram, dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang berada di posisi Rp1.423.000 per gram.
Hal yang sama juga terjadi dalam pasar emas digital. Hari ini Jumat, 17 Januari 2025 harga beli emas di aplikasi Treasury mengalami kenaikan sebesar Rp11.000 ke posisi Rp1.487.034 per gram, dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berada di posisi Rp1.476.105 per gram. Kenaikan signifikan umumnya akan memberikan sinyal positif bagi pemilik emas untuk menjual aset demi mengambil keuntungan.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Harga emas diperkirakan akan terus menunjukkan tren kenaikan seiring meredanya tekanan inflasi di Amerika Serikat. Perlambatan ini memberikan sinyal bahwa tekanan harga mulai mereda, sehingga memperkuat harapan pasar akan pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve.
Hal ini tercermin dari proyeksi pemangkasan suku bunga yang kini naik menjadi 37 basis poin (bps) hingga akhir tahun, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi sebelumnya sebesar 31 bps.
Kondisi ini mendukung sentimen positif terhadap emas sebagai aset lindung nilai, karena suku bunga yang lebih rendah akan menekan imbal hasil obligasi dan nilai dolar, sehingga meningkatkan daya tarik emas.
Dolar Amerika Serikat sebelumnya sangat menunjukan kenaikan yang kuat dalam sebulan naik 1,87%, dan dalam setahun naik lebih dari 5%. Artinya, dolar Amerika Serikat semakin kuat dibanding mata uang utama dunia lainnya.
Namun, kenaikan terus-menerus seperti itu tidak bisa terjadi selamanya. Pada titik tertentu, investor akan mulai menjual dolar untuk mengambil keuntungan sehingga terjadi penurunan nilai harga dolar, atau investor hanya menahan diri dulu untuk melihat situasi pasar.
Umumnya ketika dolar melemah, harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Akibatnya, permintaan terhadap emas meningkat dan hal ini mendorong harga emas ikut naik.
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas masih berada dalam tren bullish yang kuat, tercermin dari nilai Relative Strength Index (RSI) di level 62,33, yang menunjukkan momentum positif karena berada di atas angka 50.
Namun, perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI telah menyentuh level 100, menandakan kondisi overbought atau jenuh beli, yang membuka peluang terjadinya koreksi harga emas dalam waktu dekat mengingat kenaikannya yang sudah cukup tinggi. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin harga emas akan terkoreksi.
Waktunya Mulai Investasi Emas di treasury!
Kondisi ekonomi global yang dinamis, inflasi yang melandai, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga menjadikan emas sebagai aset yang semakin menarik untuk dimiliki. Terlebih lagi, emas terbukti tangguh sebagai pelindung nilai dari ketidakpastian ekonomi dan inflasi.
Kini, berinvestasi emas tak perlu mahal dan ribet. Dengan aplikasi Treasury, Sobat bisa mulai investasi emas mulai dari Rp 5.000 saja! Treasury adalah pedagang emas digital resmi yang berlisensi BAPPEBTI, serta terdaftar di Komdigi, ICH, dan menjadi anggota ICDX.
Treasury tidak hanya menawarkan kemudahan dalam membeli dan menjual emas digital, tetapi juga menyediakan berbagai fitur menarik yang mendukung kebutuhan finansial penggunanya. Salah satu fiturnya adalah Jamimas, yaitu layanan pinjaman dengan jaminan emas yang memungkinkan pengguna mendapatkan dana tunai tanpa harus menjual emas mereka.
Selain itu, terdapat program Panen Emas yang memberikan keuntungan investasi dengan bunga hingga 9% per tahun, cocok bagi pengguna yang ingin mendapatkan imbal hasil lebih dari tabungan emasnya.
Dengan fitur lengkap, transaksi yang aman, serta fleksibilitas tinggi, Treasury menjadi pilihan tepat untuk membangun masa depan finansial yang lebih stabil. Tunggu apalagi! Yuk, mulai investasi emas digital di Treasury.