Harga emas dunia akhirnya mengalami koreksi setelah sebelumnya mencatat lonjakan signifikan di awal pekan. Pada penutupan perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, harga emas turun sebesar 0,80%, mencapai USD3.351,98 per troy ons.
Sebelumnya, harga emas sempat melesat hampir 3% dan menyentuh level tertingginya dalam hampir empat minggu terakhir. Namun, penguatan indeks dolar Amerika Serikat yang naik 0,53% ke level 99,22 membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi investor asing, sehingga menekan permintaan logam mulia tersebut.
Meskipun demikian, pada perdagangan hari ini, Rabu, 4 Juni 2025, harga emas dunia kembali menguat sebesar 0,17% ke posisi USD3.357,90 per troy ons, menunjukkan bahwa minat investor terhadap emas sebagai aset safe haven masih tetap kuat.
Harga Emas Hari Ini, Rabu, 4 Juni 2025
Setelah melambung tinggi, harga emas Antam mengalami penurunan signifikan pada hari ini, Rabu, 4 Juni 2025. Harga emas Antam tercatat sebesar Rp1.924.000 per gram, turun Rp16.000 dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan ini juga mempengaruhi harga jual atau buyback. Harga buyback emas Antam turun Rp16.000 ke posisi Rp1.768.000 per gram.
Sementara itu, pada pasar digital, harga emas di aplikasi Treasury juga mengalami penurunan. Pada Rabu, 4 Juni 2025, harga emas di aplikasi Treasury turun menjadi Rp1.835.654 per gram, berbanding dengan harga sebelumnya yang tercatat di Rp1.843.898 per gram, atau mengalami penurunan Rp8.000.
Meskipun mengalami penurunan di segala lini, minat terhadap emas sebagai instrumen investasi jangka panjang tetap kuat. Koreksi harga yang terjadi hari ini merupakan pergerakan yang wajar setelah reli tajam beberapa hari sebelumnya.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Data lowongan pekerjaan yang meningkat pada April menunjukkan adanya permintaan tenaga kerja, namun di sisi lain, angka PHK yang juga meningkat mengisyaratkan tanda-tanda pendinginan pasar tenaga kerja. Ini menjadi sinyal bagi The Fed untuk mulai mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneternya.
Menurut David Meger dari High Ridge Futures, The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga, meskipun pelaksanaannya diprediksi baru akan terjadi sekitar bulan September. Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga ini, secara historis, menjadi pendorong utama bagi kenaikan harga emas, karena suku bunga yang lebih rendah akan melemahkan dolar dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Secara teknikal, harga emas tetap stabil berada di zona bullish dengan Relative Strength Index (RSI) sebesar 57. Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di angka 82, yang menunjukkan bahwa pasar tergolong jenuh beli.
Waktunya Investasi Emas Digital di Treasury
Melihat tren penurunan harga emas, ini menjadi peluang bagi investor untuk menambah aset emas digital di Treasury. Dengan kondisi pasar global yang masih penuh ketidakpastian, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, dan sinyal pendinginan pasar tenaga kerja, emas tetap menjadi pilihan yang tepat sebagai instrumen lindung nilai atau safe haven.
Melalui aplikasi Treasury, Sobat bisa memulai investasi emas dengan sangat praktis. Cukup dengan modal mulai dari Rp5.000, Sobat sudah bisa memiliki emas digital. Treasury sendiri merupakan pedagang emas digital resmi yang telah terdaftar di BAPPEBTI, Komdigi, ICH, serta menjadi anggota ICDX.
Selain itu, tersedia juga program Panen Emas yang menawarkan imbal hasil hingga 9% per tahun, ideal bagi Sobat yang ingin mendapatkan keuntungan tambahan dari tabungan emasnya.
Dengan berbagai fitur unggulan, sistem yang aman, serta fleksibilitas tinggi, Treasury menjadi solusi yang tepat untuk memulai langkah menuju kestabilan finansial. Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya mulai investasi emas digital di Treasury sekarang juga!