Harga emas dunia melemah pada awal pekan ini, Senin 26 Mei 2025, dengan penurunan sebesar 0,32% ke posisi USD3.346,38 per troy ons. Koreksi ini terjadi setelah pada perdagangan sebelumnya Jumat, 23 Mei 2025 emas melonjak 1,91% dan ditutup di USD3.356,99 per troy ons.
Kenaikan harga emas pada akhir pekan lalu menjadi harga emas terbaik dalam enam minggu terakhir. Pendorong utama kenaikan emas pada akhir pekan lalu adalah ancaman kebijakan tarif baru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta pelemahan tajam dolar Amerika Serikat.
Pada hari Jumat pekan lalu, indeks dolar Amerika Serikat (DXY) anjlok 0,85% ke level 99,11 dan menjadi level terendah sejak 29 April 2025. Dolar yang lebih lemah membuat emas, yang dihargakan dalam dolar, menjadi lebih murah bagi investor asing, sehingga meningkatkan permintaan.
Di sisi lain, ketegangan meningkat setelah Trump mengancam akan menerapkan tarif 50% terhadap Uni Eropa mulai 1 Juni. Ia menargetkan berbagai produk impor termasuk gadget seperti iPhone. Trump juga menekan perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat seperti Apple dan menyerang institusi pendidikan ternama seperti Harvard.
Tai Wong, seorang pedagang logam independen, berpendapat bahwa ancaman tarif ini membuat saham global dalam suasana yang buruk, tetapi menjadi hal yang bagus untuk emas. Ia juga menambahkan bahwa kekhawatiran soal tarif di tengah likuiditas rendah menjelang libur panjang membuat harga emas sangat rentan terhadap lonjakan.
Meskipun fundamental mendukung penguatan, koreksi harga emas hari ini kemungkinan disebabkan oleh aksi ambil untung dari sebagian investor setelah reli tajam akhir pekan lalu.
Baca Juga: Menjelang Akhir Pekan Harga Emas Dunia Hari Ini Jumat 23 Mei 2025 Naik
Harga Emas Hari Ini Senin 26 Mei 2025 di Indonesia
Pergerakan harga emas dunia yang terkoreksi juga tercermin di Indonesia. Harga beli emas Antam hari ini Senin, 26 Mei 2025 turun sebesar Rp11.000 menjadi Rp1.919.000 per gram. Sebelumnya menjelang akhir pekan harga emas Antam berada di posisi Rp1.930.000 per gram. Harga buyback atau harga jual kembali emas Antam juga ikut menjadi Rp1.763.000 per gram.
Sementara itu, harga emas di aplikasi Treasury juga mengalami hal yang sama. Pada Senin, 26 Mei 2024 harga emas di aplikasi Treasury tercatat berada di posisi Rp1.810.823 per gram pukul 13.00 WIB. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar Rp9.000 dari harga di penutupan pekan lalu yaitu Rp1.820.239 per gram.
Penurunan harga emas di Indonesia merupakan kondisi yang wajar terjadi, mengingat pasar global juga tengah dalam fase konsolidasi pasca kenaikan yang cukup tajam menjelang akhir pekan. Di sisi lain, pelemahan ini juga bisa menjadi momen menarik bagi investor yang ingin kembali masuk ke pasar emas atau menambah aset safe haven.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Meski harga emas hari ini melemah, namun prospek harga emas ke depan masih tergolong positif, terutama karena didukung oleh kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik yang sedang memanas. Pertama, dari sisi kebijakan fiskal Amerika Serikat, DPR yang dikuasai Partai Republik baru saja meloloskan RUU pajak dan belanja yang kontroversial.
RUU ini berisi rencana peningkatan besar-besaran pada anggaran militer dan keamanan yang diperkirakan akan menambah triliunan dolar ke beban utang negara. Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran baru terhadap kesehatan fiskal Amerika dan memperkuat alasan investor untuk mengamankan aset ke safe haven seperti emas.
Kedua, ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali meningkat tajam. Dikutip dari BBC, pada Sabtu, 24 Mei 2025 pasukan Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv. Serangan ini menggunakan lebih dari 360 rudal dan drone. Ketidakpastian dari risiko perang ini meningkatkan kembali daya tarik emas.
Daniel Pavilonis, seroang ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menyatakan bahwa jika emas berhasil menembus level USD3.500 per troy ons, maka akan ada potensi besar untuk kenaikan lanjutan menuju USD 3.800.
Dari sisi teknikal, emas masih berada di zona bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) emas saat ini berada di 52, menandakan tren naik masih bertahan. Namun, RSI yang hanya sedikit di atas angka 50 menunjukkan kekuatannya masih terbatas.
Sementara itu, Stochastic RSI emas telah menyentuh angka 0, atau berada di level terendah. Hal ini menunjukkan bahwa emas sedang berada dalam kondisi sangat jenuh jual atau oversold. Artinya, secara teknikal, peluang emas kembali menguat tetap terbuka dalam waktu dekat.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!