Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin, 29 September 2025, turun 0,18% ke USD3.766,39 per troy ons hingga pukul 05.12 WIB. Pelemahan ini terjadi setelah pada akhir pekan lalu harga emas sempat menguat 0,29% ke level USD3.759,64 per troy ons.
Penurunan emas hari ini mencerminkan aksi ambil untung investor setelah reli pada perdagangan sebelumnya. Meski melemah, harga emas masih bergerak dekat rekor tertinggi sepanjang masa. Sentimen pasar tetap dipengaruhi oleh data inflasi Amerika Serikat dan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Data inflasi menunjukkan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat naik 2,7% tahunan pada Agustus, sesuai ekspektasi ekonom. Data ini memperkuat keyakinan investor bahwa The Fed akan memangkas suku bunga secara bertahap. Ekspektasi tersebut sempat mendorong harga emas naik sebelum akhirnya terkoreksi.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik dan kebijakan perdagangan global juga masih membayangi pasar. Kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump terhadap sejumlah produk impor menambah risiko ketidakpastian. Kondisi tersebut membuat emas tetap dipandang sebagai aset lindung nilai, meski volatilitas jangka pendek masih tinggi.
Harga Emas Hari Ini Senin, 29 September 2025 di Indonesia
Harga emas Antam kembali mencetak rekor. Pada Senin, 29 September 2025 pukul 08.30 WIB, emas Antam 1 gram dibanderol Rp2.198.000 per batang, naik Rp7.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya, sekaligus menjadi level tertinggi sepanjang sejarah.
Harga buyback turut mencatat kenaikan di level Rp2.091.000 per gram. Kenaikan ini memperpanjang tren positif emas Antam yang sudah menguat Rp27.000 dalam tiga hari terakhir. Harga kini hanya selangkah lagi menembus batas psikologis Rp2,2 juta per gram.
Tak hanya emas Antam, emas digital di Treasury turut mencatat kenaikan pada perdagangan Senin, 29 September 2025, pukul 09.00 WIB yang berada di level Rp2.110.310 per gram. Angka ini meningkat dari posisi sehari sebelumnya, Minggu, 28 September 2025, yang tercatat Rp2.086.527 per gram.
Dengan kenaikan sebesar Rp23.783 per gram dalam kurun waktu sehari, emas digital di Treasury menunjukkan konsistensi tren penguatan sejalan dengan pergerakan harga emas global. Bahkan pada perdagangan intraday pukul 13.00 WIB, harga beli emas Treasury berada di Rp2.121.020 per gram yang mana menjadi rekor harga tertinggi sepanjang sejarah.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Dalam waktu dekat, pergerakan harga emas diperkirakan akan dipengaruhi oleh sejumlah agenda penting, terutama pernyataan pejabat The Fed dan data ekonomi Amerika Serikat. Pasar kini tengah menanti pidato dari Gubernur The Fed Christopher Waller serta Wakil Ketua Philip Jefferson yang berpotensi memberikan sinyal arah kebijakan moneter berikutnya.
Selain itu, data ketenagakerjaan seperti Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS), klaim pengangguran, hingga laporan non-farm payroll juga akan menjadi sorotan utama. Apabila data menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja, peluang pemangkasan suku bunga semakin besar dan hal ini biasanya mendukung pergerakan emas. Sebaliknya, data yang solid justru berpotensi menekan harga emas.
Dari sisi teknikal, harga emas masih berada di jalur bullish. Indeks Relative Strength Index (RSI) berada di level 76, mengindikasikan momentum yang kuat, meskipun juga menandakan kondisi jenuh beli. Setelah mencatat kenaikan selama enam pekan beruntun, peluang konsolidasi dalam jangka pendek tetap terbuka.
Meski kenaikan berlanjut, pasar fokus menyoroti level harga kunci sebagai panduan arah berikutnya. Level pivot emas saat ini berada di kisaran USD3.745,00 per troy ons. Jika koreksi berlanjut, harga berpotensi menguji support di USD3.689,00 hingga USD3.536,00 per troy ons. Namun, bila sentimen positif kembali menguat, emas berpeluang menembus resistensi di USD3.785,00 hingga USD3.829,00 per troy ons, bahkan menguji target optimistis di USD3.921,00 per troy ons.
Memasuki kuartal terakhir 2025, emas berpotensi tetap menarik sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Namun, volatilitas kemungkinan masih tinggi seiring ketergantungan pada data ekonomi Amerika Serikat dan perkembangan geopolitik. Investor perlu menimbang risiko sebelum mengambil posisi lebih agresif
Saatnya Investasi Emas Mulai Rp5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas sehari-hari sebenarnya tidak perlu terlalu Sobat khawatirkan. Karena jika dilihat dalam jangka panjang, nilai emas cenderung terus naik dari tahun ke tahun. Itulah kenapa emas lebih ideal dijadikan investasi menengah hingga panjang.
Jadi, buat Sobat yang baru mau mulai, nggak perlu ragu. Sekarang investasi emas bisa dimulai dengan sangat mudah, bahkan cukup dari Rp 5.000 lewat Treasury.
Treasury sendiri adalah pedagang emas fisik digital pertama yang sudah mengantongi lisensi resmi dari BAPPEBTI. Semua transaksi dilakukan secara digital, tapi tetap aman karena Treasury juga terdaftar di Komdigi dan bekerja sama dengan ICH yang menjamin keamanan pengguna.
Selain itu, Treasury juga tercatat sebagai anggota ICDX lembaga kliring sekaligus bursa berjangka yang berada di bawah pengawasan BAPPEBTI. Jadi soal legalitas dan keamanan, kamu nggak perlu ragu lagi.
Bukan hanya aman, Treasury juga punya berbagai fitur menarik. Ada Jamimas, yaitu pinjaman berbasis emas, lalu Panen Emas dengan bunga hingga 9% per tahun, plus GRATIS biaya simpan dan transfer emas. Belum lagi berbagai promo dan hadiah spesial yang bikin menabung emas jadi lebih seru.
Menariknya lagi, meski menabung lewat aplikasi, emas yang kamu kumpulkan tetap bisa dicetak menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury bekerja sama langsung dengan PT Antam dan UBS.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Treasury sekarang dan mulai investasi emasmu, demi finansial yang lebih aman hari ini dan masa depan yang lebih terjamin.