Harga emas dunia kembali menunjukkan pergerakan fluktuatif pada Jumat, 26 September 2025. Hingga pukul 06.40 WIB, harga emas dunia melemah tipis 0,22% ke level USD3.740,64 per troy ons. Pergerakan ini terjadi setelah sehari sebelumnya sempat mencatat kenaikan terbatas.
Pada Kamis, 25 September 2025, harga emas naik 0,35% ke level USD3.748,82 per troy ons. Kenaikan tersebut menjadi kabar baik setelah emas melemah cukup dalam sehari sebelumnya. Namun, momentum positif itu masih terbatas, seiring penguatan dolar yang membatasi ruang gerak logam mulia.
Pelemahan harga emas beriringan dengan penguatan indeks dolar Amerika Serikat yang naik 0,63% ke level 97,87. Kenaikan dolar membuat emas yang dijual dalam dolar terasa lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga permintaan global terhadap logam mulia cenderung berkurang.
Selain itu, pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inflasi tinggi dan pasar tenaga kerja yang melemah, turut memengaruhi sentimen pasar. Pernyataan ini membuat investor semakin berhati-hati dalam menentukan arah strategi menjelang data ekonomi penting berikutnya.
Investor kini menanti rilis data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) yang dianggap penting untuk menentukan arah kebijakan moneter berikutnya dan tren harga emas hari ini. Faktor geopolitik turut menambah ketidakpastian pasar. Laporan serangan Ukraina terhadap fasilitas minyak Rusia meningkatkan permintaan aset safe haven, meski penguatan dolar masih menjadi penahan utama laju emas.
Harga Emas Hari Ini Jumat, 26 September 2025
Harga emas Antam pada Jumat, 26 September 2025, terpantau menguat. Harga beli emas naik Rp4.000 menjadi Rp2.175.000 per gram. Sejalan dengan itu, harga buyback atau jual kembali juga naik Rp4.000 ke posisi Rp2.022.000 per gram pada pukul 08.35 WIB.
Sementara itu, sehari sebelumnya pada Kamis, 25 September 2025, harga emas Antam justru melemah. Harga jual turun Rp3.000 menjadi Rp2.171.000 per gram dari posisi sehari sebelumnya Rp2.174.000. Harga buyback juga terkoreksi Rp3.000 menjadi Rp2.018.000 per gram dari Rp2.021.000.
Kenaikan ini sejalan dengan lonjakan emas Antam dan tren positif emas dunia. Harga emas digital Treasury pada Jumat, 26 September 2025, tercatat naik Rp12.101 atau 0,58% ke level Rp2.094.082 per gram pada pukul 08.00 WIB. Kenaikan ini menegaskan sentimen optimistis di pasar domestik serta memperkuat posisi emas sebagai instrumen lindung nilai.
Baca Juga: Emas Tertekan Dolar, Harga Emas Hari Ini Kamis, 25 September 2025 Bergerak Sideways – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Dalam sepekan terakhir, harga emas mencatat kenaikan 2,87% secara point-to-point, sementara dalam sebulan menguat 10,46%. Sepanjang 2025, reli semakin mencolok dengan lonjakan 42,84%. Arus modal deras ke pasar emas, terutama lewat Exchange-Traded Fund (ETF), menjadi pendorong dominan tren penguatan tersebut.
Di sisi fundamental, data terbaru menunjukkan klaim pengangguran Amerika Serikat turun ke 218.000, lebih rendah dari perkiraan 235.000. Kondisi ini memberi sinyal pasar tenaga kerja masih tangguh, sehingga mengurangi ruang The Fed untuk lebih agresif memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Investor kini menanti rilis inflasi PCE, indikator krusial untuk menentukan arah kebijakan moneter berikutnya. Jika inflasi naik di atas ekspektasi, harga emas berpotensi tertekan oleh penguatan dolar. Namun bila lebih rendah, peluang reli lanjutan tetap terbuka, terutama di kuartal akhir.
Hingga saat ini, harga emas masih bertahan di zona bullish dengan RSI di 73, menandakan tren positif meski berada di area jenuh beli. Stochastic Relative Strength Index (Stochastic RSI) justru menunjukkan ruang konsolidasi, sehingga harga rawan terkoreksi ke support USD3.735 per troy ons sebelum menguji resisten USD3.758-USD3.771 per troy ons.
Faktor geopolitik juga memberi dukungan tambahan. Ketegangan antara NATO dan Rusia serta konflik di Timur Tengah terus mendorong permintaan aset safe haven. Jika eskalasi berlanjut, potensi harga menembus resisten psikologis USD3.800 per troy ons semakin besar, meski risiko koreksi jangka pendek tetap membayangi.
Saatnya Investasi Emas Mulai Rp5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas sehari-hari sebenarnya tidak perlu terlalu Sobat khawatirkan. Karena jika dilihat dalam jangka panjang, nilai emas cenderung terus naik dari tahun ke tahun. Itulah kenapa emas lebih ideal dijadikan investasi menengah hingga panjang.
Jadi, buat Sobat yang baru mau mulai, nggak perlu ragu. Sekarang investasi emas bisa dimulai dengan sangat mudah, bahkan cukup dari Rp 5.000 lewat Treasury.
Treasury sendiri adalah pedagang emas fisik digital pertama yang sudah mengantongi lisensi resmi dari BAPPEBTI. Semua transaksi dilakukan secara digital, tapi tetap aman karena Treasury juga terdaftar di Komdigi dan bekerja sama dengan ICH yang menjamin keamanan pengguna.
Selain itu, Treasury juga tercatat sebagai anggota ICDX lembaga kliring sekaligus bursa berjangka yang berada di bawah pengawasan BAPPEBTI. Jadi soal legalitas dan keamanan, kamu nggak perlu ragu lagi.
Bukan hanya aman, Treasury juga punya berbagai fitur menarik. Ada Jamimas, yaitu pinjaman berbasis emas, lalu Panen Emas dengan bunga hingga 9% per tahun, plus GRATIS biaya simpan dan transfer emas. Belum lagi berbagai promo dan hadiah spesial yang bikin menabung emas jadi lebih seru.
Menariknya lagi, meski menabung lewat aplikasi, emas yang kamu kumpulkan tetap bisa dicetak menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury bekerja sama langsung dengan PT Antam dan UBS.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Treasury sekarang dan mulai investasi emasmu, demi finansial yang lebih aman hari ini dan masa depan yang lebih terjamin.
