Berita, Emas, Kabar Emas
Kebijakan Tarif Trump Kembali Mengkhawatirkan Pasa Membuat Harga Emas Hari Ini Selasa, 8 Juli 2025 Menguat
Dayinta
Selasa, 08 Juli 2025
Harga Emas Hari Ini 8

 

Harga emas hari ini Selasa, 8 Juli 2025 kembali menguat di tengah sentimen negatif dari kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan tarif baru terhadap 14 negara. Meski dolar Amerika Serikat masih kuat, namun minat terhadap aset safe haven juga tinggi sebagai respons terhadap ketegangan dagang yang meningkat.

Harga emas dunia hari ini tercatat menguat 0,09% ke posisi USD3.339,36 per troy ons. Penguatan ini melanjutkan tren positif pada Senin, 7 Juli 2025 di mana harga emas naik 0,30% ke USD3.336,34 per troy ons pada penutupan perdagangan. Menguatnya harga emas di awal pekan menjadi kabar baik setelah pada Jumat pekan lalu harga emas sempat anjlok 0,9%.

Katalis utama penguatan harga emas kali ini adalah pengumuman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pemberlakuan tarif 25% terhadap barang-barang dari Jepang dan Korea Selatan, yang akan mulai berlaku 1 Agustus 2025. Langkah sepihak ini membangkitkan kekhawatiran investor sehingga meningkatkan permintaan terhadap emas.

Total ada 14 negara yang disebut Trump akan dikenai tarif impor tinggi, termasuk Malaysia, Indonesia, Bangladesh, Kazakhstan, Laos, Afrika Selatan, dan Myanmar. Hal ini diumumkan melalui unggahan media sosial, yang menampilkan tangkapan layar surat resmi kepada para pemimpin negara terkait.

Harga Emas Hari Ini Selasa, 8 Juli 2025 di Indonesia

Mengikuti arah penguatan harga emas global, harga emas di Indonesia hari ini Selasa, 8 Juli 2025 juga mengalami kenaikan. Harga beli emas Antam naik sebesar Rp5.000 menjadi Rp1.906.000 per gram, dari yang sebelumnya berada di posisi Rp1.901.000 per gram pada hari Senin.

Seiring dengan harga belinya, harga buyback atau harga jual kembali emas Antam juga mengalami pergerakan yang sama, yakni naik Rp5.000 menjadi Rp1.750.000 per gram dari sebelumnya Rp1.745.000 per gram. Kenaikan ini menjaga keseimbangan margin dan mencerminkan bahwa arus permintaan dan penawaran emas fisik masih berjalan normal.

Sementara itu, harga emas di aplikasi Treasury justru mencatat pergerakan yang sedikit berbeda. Pada Selasa, 8 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, harga beli emas di aplikasi Treasury berada di posisi Rp1.806.967 per gram, mengalami penurunan sekitar Rp3.013 dari penutupan perdagangan sebelumnya yang tercatat di Rp1.809.980 per gram.

Harga buyback emas Treasury juga turut menyesuaikan dan saat ini berada di angka Rp1.746.244 per gram. Penurunan harga jual kembali ini mencerminkan penyesuaian dinamis terhadap pergerakan harga beli di platform yang berbasis digital dan harganya selalu diperbarui secara real-time.

Adanya perbedaan arah pergerakan harga dapat dijelaskan dari perbedaan waktu pembaruan harga, mekanisme pasar, serta respon terhadap sentimen global. Pagi hari, harga emas di aplikasi Treasury sempat menguat, namun seiring berjalannya waktu mengalami koreksi tipis. Hal ini menunjukkan reaksi pasar yang masih mencoba mencari keseimbangan di tengah gejolak perdagangan global.

Baca Juga: Pasar Cermati Risiko Tarif Dagang Membuat Harga Emas Hari Ini Senin, 7 Juli 2025 Dibuka Melemah – Treasury

Prediksi Harga Emas Mendatang

Pelaku pasar kini menanti kelanjutan pengumuman dari Gedung Putih terkait negosiasi perdagangan, serta potensi respons dari negara-negara yang terdampak kebijakan tarif Donald Trump. Dalam waktu dekat, pasar emas masih akan dibayangi oleh ketidakpastian perdagangan dan kebijakan moneter.

Risalah rapat kebijakan (FOMC Minutes) dan pidato dari beberapa pejabat The Fed akan dirilis pada hari Kamis pekan ini juga akan mempengaruhi harga emas. Dokumen dan pernyataan tersebut akan menjadi kunci untuk memahami arah kebijakan suku bunga The Fed selanjutnya. Jika nada dari risalah tersebut cenderung hawkish, maka harga emas bisa kembali tertekan.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank sentral China (PBoC) kembali menambah cadangan emas pada bulan Juni lalu, yang mana menandai bulan kedelapan pembelian emas secara berturut-turut. Hal ini menandakan bahwa bank sentral tetap melihat emas sebagai bagian penting dari strategi diversifikasi cadangan devisa mereka.

Secara teknikal, emas masih berada di zona bullish. Relative Strength Index (RSI) emas berada di level 51, hanya sedikit di atas 50 mengindikasikan kondisi yang masih cenderung netral. Di sisi lain, indikator Stochastic RSI emas menunjukkan angka 77, yang menandakan bahwa emas berada dalam area beli yang kuat dan mendekati kondisi overbought.

Artikel Populer
Tips Keuangan
3 Strategi Investasi Ini Bagus buat Pemula, Kamu Cocok yang Mana?
Sabtu, 13 Mei 2023
Harga Emas Hari Ini 26
Berita, Kabar Emas
Harga Emas Hari Ini Kamis 26 September 2024 Mencetak Rekor Tertinggi Lagi
Kamis, 26 September 2024
Harga Emas Hari Ini 15
Berita, Kabar Emas
Masih Bergejolak, Harga Emas Hari Ini Selasa 15 April 2025 Menguat Tipis
Selasa, 15 April 2025