Pay Yourself First bukan tentang pelit atau menahan diri untuk menikmati hidup. Ini tentang menempatkan masa depan sebagai prioritas, dan menjadikan dirimu sendiri sebagai orang pertama yang layak dihargai setiap kali Sobat bekerja keras.
Mungkin ketika baru gajian hal pertama yang Sobat lakukan adalah checkout barang incaran yang sudah lama ada di keranjang belanja online. Atau buru-buru bayar tagihan listrik, sewa tempat tinggal, dan cicilan bulanan.
Semua kebiasaan itu sah-sah saja. Kita semua butuh menikmati hasil jerih payah dan menjaga semangat kerja. Tapi, di antara berbagai pengeluaran yang Sobat prioritaskan, ada satu kebiasaan penting yang sering terlupakan padahal dampaknya sangat besar dalam jangka panjang. Kebiasaan itu adalah Pay Yourself First.
Apa Itu Pay Yourself First?
Pay Yourself First adalah prinsip keuangan yang berarti menyisihkan uang untuk ditabung atau diinvestasikan terlebih dulu setiap kali menerima penghasilan, sebelum digunakan untuk kebutuhan lain seperti bayar tagihan, belanja, atau hiburan.
Berbeda dengan kebiasaan umum yang menabung dari sisa pengeluaran, konsep ini membalik cara berpikir seperti ini “tabungan bukan sisa, tapi prioritas.”
Kenapa Pay Yourself First Penting?
1. Menjadikan Masa Depan sebagai Prioritas
Saat Sobat menerapkan Pay Yourself First, Sobat menempatkan diri sendiri dalam hal ini versi masa depanmu sebagai prioritas utama. Bukan lagi soal “kalau ada sisa, baru ditabung“, melainkan “ditabung dulu, sisanya baru digunakan“. Dengan begini, Sobat sedang berinvestasi pada keamanan dan kenyamanan finansialmu di masa depan.
2. Membangun Kebiasaan Finansial yang Sehat
Sering kali kita terjebak dalam gaya hidup konsumtif hanya karena merasa “masih ada uang di rekening.” Menyisihkan tabungan di awal membantu membatasi uang yang bisa Sobat gunakan, secara tidak langsung mengatur pola belanja agar lebih bijak.
3. Punya Dana Darurat dan Tabungan Impian
Salah satu dampak positif dari Pay Yourself First adalah Sobat jadi lebih siap menghadapi situasi tak terduga mulai dari kehilangan pekerjaan, kebutuhan medis mendadak, hingga peluang usaha yang datang tiba-tiba. Selain itu, impian seperti liburan, gadget baru, atau rumah impian bisa lebih cepat tercapai karena Sobat menyisihkan uang secara konsisten.
Cara Menerapkan Pay Yourself First
1. Tentukan Jumlah yang Akan Disisihkan
Mulailah dengan persentase tetap dari penghasilanmu. Misalnya 10% dari gaji, atau angka yang nyaman dan realistis untukmu. Kalau masih merasa berat, tidak apa-apa mulai dari Rp100.000 per bulan. Yang penting konsisten.
2. Gunakan Rekening Terpisah
Pisahkan rekening tabungan/investasi dengan rekening harian agar tidak tergoda untuk memakainya. Anggap rekening tersebut sebagai “uang yang sudah tidak boleh disentuh.”
3. Otomatiskan Prosesnya
Gunakan fitur auto-debit agar dana langsung dipotong dan ditransfer ke tabungan atau instrumen investasi segera setelah Sobat menerima gaji. Ini membuatmu lebih disiplin karena prosesnya berjalan otomatis.
4. Tentukan Tujuan
Tabungan tanpa tujuan bisa terasa membosankan. Maka, tetapkan target spesifik: apakah untuk dana darurat, DP rumah, modal usaha, atau dana pensiun. Tujuan yang jelas akan membuatmu lebih semangat.
Contoh Skenario Sederhana Pay Yourself First
Bayangkan Sobat mendapat gaji Rp5 juta per bulan. Jika Sobat menerapkan prinsip Pay Yourself First dan menyisihkan 10% (Rp500.000) langsung ke tabungan atau reksadana, dalam setahun Sobat sudah punya Rp6 juta. Itu belum termasuk potensi bunga atau return investasi.
Tanpa Sobat sadari, uang itu bisa jadi penyelamat saat darurat, atau jadi modal saat ada peluang bagus. Dan semua itu dimulai dari satu langkah kecil: menyisihkan uang di awal, bukan menunggu sisa.
Pay Yourself First Bersama Treasury
Mulai menerapkan prinsip Pay Yourself First adalah langkah awal yang tepat untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. Salah satu cara sederhana dan aman untuk memulainya adalah dengan berinvestasi emas digital.
Di Treasury, Sobat bisa mulai investasi emas dari nominal kecil, kapan saja dan di mana saja, langsung dari aplikasi.
Jadi, daripada uangmu habis untuk hal-hal konsumtif, kenapa nggak mulai alokasikan untuk aset yang nilainya terus bertumbuh? Yuk, bayar diri sendiri lebih dulu dengan investasi emas digital di Treasury untuk masa depan finansial yang lebih aman dan terencana.