Harga emas dunia terus mempertahankan tren penguatannya di awal pekan ini. Hingga Selasa, 5 Agustus 2025 harga emas di pasar spot tercatat menguat tipis sebesar 0,1% ke posisi USD3.376,91 per troy ons. Ini melanjutkan kenaikan pada perdagangan Senin, 4 Agustus 2025 di mana harga emas naik sebesar 0,31% ke level USD3.373,06 per troy ons.
Selama tiga hari berturut-turut harga emas dunia telah mengalami kenaikan dengan total mencapai 3%. Kenaikan harga emas ini sebagian besar dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed menyusul rilis data ekonomi Amerika Serikat yang melemah pekan lalu.
Laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja pada bulan Juli lebih lemah dari perkiraan, sementara revisi terhadap dua bulan sebelumnya menunjukkan total penurunan sebanyak 258.000 pekerjaan. Penurunan tajam ini menjadi sinyal bahwa kondisi pasar tenaga kerja sedang melambat.
Analis senior pasar di RJO Futures, Daniel Pavilonis, menyebut bahwa peluang penurunan suku bunga pada September kini semakin kuat, bahkan lebih besar lagi untuk penurunan berikutnya di bulan Desember. Proyeksi ini juga didukung oleh hambatan inflasi, sehingga bisa mendorong emas untuk bullish.
Harga Emas Hari Ini Selasa, 5 Agustus 2025 di Indonesia
Harga emas di Indonesia juga ikut menguat seiring dengan pergerakan harga global. Hari ini Selasa, 5 Agustus 2025 harga beli emas Antam naik sebesar Rp13.000 ke posisi Rp1.959.000 per gram dari sebelumnya berada di Rp1.946.000 per gram. Kenaikan ini mengonfirmasi bahwa pasar domestik merespons sentimen bullish global.
Harga buyback atau harga jual kembali yang ditawarkan Antam juga naik sebesar Rp13.000 ke posisi Rp1.805.000 per gram dari sebelumnya Rp1.792.000 per gram. Umumnya pergerakan harga buyback yang ditawarkan sama dengan harga belinya. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara permintaan jual dan beli pasar.
Sementara itu, harga emas digital di aplikasi Treasury mencatatkan kenaikan yang lebih terbatas. Hari ini, pada pukul 11.00 WIB, harga beli emas Treasury tercatat sebesar Rp1.838.110 per gram, hanya naik sekitar Rp1.000 dari posisi penutupan sebelumnya yang berada di Rp1.837.101 per gram.
Baca Juga: Masih Menunggu Momentum, Harga Emas Hari Ini Senin, 4 Agustus 2025 Terkoreksi Tipis – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Pasar emas diperkirakan akan tetap dalam tren bullish seiring dengan meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Tekanan terhadap The Fed datang dari banyak sisi, termasuk dari dunia politik. Akhir pekan lalu, anggota Dewan Gubernur The Fed, Adriana Kugler, mengundurkan diri.
Situasi ini membuka peluang bagi Presiden Donald Trump untuk mengisi posisi tersebut dengan tokoh yang sejalan dengan visi kebijakan ekonominya yang ekspansif. Trump bahkan kembali mendesak Ketua The Fed, Jerome Powell, agar segera mundur dari jabatannya. Terpantau hingga saat ini Powell masih berpegang pada kebijakannya untuk menahan suku bunga.
Berdasarkan alat prediksi CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam rapat September kini mencapai 94,4%, melonjak dari 80,3% pada akhir pekan lalu. Tekanan untuk menurunkan suku bunga juga didorong oleh ketidakpastian ekonomi akibat gelombang tarif baru yang diberlakukan oleh Trump terhadap puluhan negara.
Beberapa negara yang terdampak kebijakan tarif baru Trump adalah Kanada, Brasil, India, Taiwan, dan Swiss. Perintah eksekutif tersebut memuat tarif mulai dari 20% hingga 50% untuk berbagai jenis barang, menciptakan potensi ketegangan dagang yang lebih luas.
Secara teknikal, kondisi harga emas tetap berada dalam posisi bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) tercatat berada di level 55, menunjukkan bahwa emas masih memiliki kekuatan untuk naik. Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di 64,45 yang menunjukkan bahwa emas masih berada dalam area beli yang cukup kuat.