Harga emas dunia hari ini Selasa, 22 Juli 2025 dibuka dengan penurunan tipis 0,03% ke posisi USD3.394,30 per troy ons. Penurunan harga emas hari ini tidak terlalu signifikan sehingga masih berada di level tinggi setelah sempat menembus batas psikologis USD3.400 per troy ons pada awal pekan.
Lonjakan harga emas dunia didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat dan kekhawatiran pasar menjelang keputusan tarif perdagangan Donald Trump di tanggal 1 Agustus mendatang. Namun pagi ini, harga emas kembali terkoreksi tipis seiring dengan aksi ambil untung dan stabilisasi imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Pada perdagangan sebelumnya Senin, 21 Juli 2025 harga emas melonjak 1,38% ke USD3.395,32, menyentuh level tertinggi dalam sebulan terakhir. Kenaikan signifikan ini terjadi seiring melemahnya dolar Amerika Serikat yang anjlok sebesar 0,64% ke level 97,85. Dolar yang melemah membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional.
Tidak hanya indeks dolar yang melemah, imbal hasil obligasi Amerika Serikat untuk tenor 10 tahun juga turun sebesar 1,38% ke posisi 4,37% dan menjadi yang terendah dalam sepekan terakhir. Beberapa faktor di atas meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga Emas Hari Ini Selasa, 22 Juli 2025 di Indonesia
Kenaikan harga emas dunia secara langsung tercermin pada harga emas di Indonesia. Hari ini Selasa, 22 Juli 2025 harga beli emas Antam melonjak Rp19.000 ke posisi Rp1.946.000 per gram dari yang sebelumnya berada di posisi Rp1.927.000 per gram. Kenaikan ini merupakan respons terhadap lonjakan harga emas global di penutupan awal pekan kemarin.
Harga buyback emas Antam juga naik sebesar Rp19.000 ke level Rp1.792.000 per gram dari yang sebelumnya di posisi Rp1.773.000 per gram. Meski sempat stagnan pada awal pekan, tren pergerakan emas fisik kembali sejalan dengan pasar internasional.
Di sisi lain, harga emas di aplikasi Treasury menunjukkan dinamika yang sedikit berbeda. Pagi ini harga emas di aplikasi Treasury sempat naik hingga Rp1.854.898 per gram, namun mengalami koreksi tipis dan tercatat berada di Rp1.844.656 per gram pada pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya, harga emas di aplikasi Treasury pada penutupan hari Senin berada di level Rp1.849.263 per gram. Sehingga hari ini harga emas di aplikasi Treasury sempat mengalami kenaikan sebesar Rp5.000. Koreksi harga emas dalam sehari ini diakibatkan oleh aksi ambil untung dari investor setelah dua hari berturut-turut mengalami penguatan.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Senin, 21 Juli 2025 Terpantau Stagnan di Zona Konsolidasi – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Di sisi kebijakan moneter, CME FedWatch Tool mencatat bahwa peluang penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September mendatang mencapai 59%. Diskusi soal kemungkinan pemangkasan lebih awal juga dipicu oleh meningkatnya tekanan politik terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell.
Sentimen ini diperkuat oleh spekulasi mengenai kemungkinan pergantian kepemimpinan The Fed. Bahkan Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent, menyatakan bahwa The Fed perlu diperiksa sebagai institusi. Kondisi ini mendorong tingginya ekspektasi pasar terhadap perubahan arah suku bunga yang lebih cepat.
Secara teknikal masih emas masih berada dalam zona bullish karena Relative Strength Index (RSI) tercatat di angka 60. Namun, Stochastic RSI emas sudah menyentuh angka 100, yang menandakan kondisi emas yang sudah overbought. Kondisi ini membuat investor tetap perlu waspada terhadap potensi konsolidasi jangka pendek.