Kabar Emas
Emas Masih Loyo Jelang Rilis Data Perekonomian AS
Treasury Author
Kamis, 14 Juli 2022

Harga emas hari ini kembali melemah. Hal ini disebabkan oleh penguatan dolar AS yang masih berlanjut dan sikap investor yang menanti data perekonomian terbaru.

Pada Rabu 13 Juli 2022, harga emas 1 gram Treasury kini berada di level Rp862.344. Harganya sempat menggelinding ke level Rp860.892.

Dilansir dari CNBC, harga emas di pasar spot jatuh 0,48 persen ke level US$1.725,3 per ons. Sehari sebelumnya, harga emas berada di level US$1.737 per ons. Emas berjangka AS juga melemah 0,46 persen ke US$1,723,8 per ons.

Emas menyentuh level terendah selama sembilan bulan karena tekanan keras dari dolar AS yang masih berlanjut. Beum lagi ditambah spekulasi kenaikan suku bunga acuan menjelang data perekonomian AS dirilis.

Pelemahan emas ini turut berpengaruh terhadap harga logam-logam mulia lainnya. Harga perak turun 0,25 ke US$18,91 per ons dan palladium merosot 0,49 persen ke US$2.025,5 per ons. Harga platinum tak bergerak di US$828,2 per ons.

 

Kompak Tekan Emas

Ahli Strategi Pasar di RJO Futures, Daniel Pavilons, mengatakan kenaikan dolar AS ini disebabkan oleh investor yang beramai-ramai beralih ke mata uang itu, plus antisipasi mereka terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed ke level yang lebih tinggi.

“Inflasi jauh lebih erat menekan emas,” kata Pavilons.

Lalu, indeks dolar AS menembus level tertinggi selama dua dekade. Posisi ini menjadikannya sebagai pilihan aset safe haven melihat ada risiko resesi. Tingginya indeks dolar AS ini membuat harga emas semakin mahal bagi pembeli luar negeri.

Data perekonomian AS yang sebentar lagi dirilis pun bisa berpengaruh terhadap harga emas. Data ini akan menggambarkan kondisi inflasi menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan. Sekadar informasi, data perekonomian AS ini berisi indeks harga konsumen (IHK), penjualan ritel, dan produksi.

Kepala pasar Exinity, Han Tan, mengatakan data perekonomian ini bisa membuka jalan bagi kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin pada akhir bulan ini.

“Skenario yang luas ini ditafsirkan negatif untuk emas,” kata Tan.

 

Tak Hanya Dolar AS

Kenaikan suku bunga tentunya akan mengurangi pesona emas. Ini akan membuat biaya peluang memegang aset yang tidak menghasilkan bunga.

Commerzbank mencatat pelemahan harga emas ini tak hanya dipengaruhi oleh menguatnya dolar AS, tetapi juga dari pasar saham. Disebutkan bahwa arus keluar ETF sedang berlangsung dan kuat.

Sementara itu, penambang Rusia Petropavlovsk berencana mengajukan administrasi. Perusahaan tambang ini ditempatkan oleh Gazprombank, sebagai perusahaan pertama yang bakal runtuh karena perang Ukraina. Sekadar informasi Gazprombank adalah pemberi pinjaman utama dan pembeli tunggal emasnya.

 

Masih Bisa Naik ke US$2.000 Per Ons

Kepala Strategi Aset Riil Wells Fargo, John LaFargo, mengatakan dolar AS naik 12 persen sejak awal tahun. Sebagian besar kenaikannya terjadi pada bulan lalu, dilansir dari Kitco.com. Pergerakan dolar AS ini terbilang cukup langka. Namun, ketika ini terjadi, harga komoditas pun terkena getahnya.

“Sebagian besar komoditas dihargai dalam dolar AS,” kata LaForge.

Tentunya dolar AS yang menguat akan membuat harga komoditas semakin mahal bagi pembeli luar negeri. Ketika dolar AS menguat, mata uang pasar negara berkembang turun. Ini akan melemahkan daya beli negara-negara itu.

“Hilangnya daya beli acapkali bisa mempengaruhi permintaan komoditas,” kata dia.

Harga emas, lanjut LaForge, melemah 6 persen pada Juni 2022. Salah satu penyebabnya adalah kuatnya dolar AS. Logam kuning ini merupakan salah satu komoditas yang paling sensitif terhadap pergerakan mata uang negeri Paman Sam itu.

LaForge memprediksi harga emas masih bisa naik ke level US$2.050 per ons karena ada narasi resesi. Kalau tidak ada pergerakan harga, prediksi itu akan segera direvisi. Agar prediksi itu bisa terlaksana, emas perlu menciptakan momentumnya sendiri.

“Dengan ada ancaman resesi dan emas yang cukup murah daripada harga komoditas lainnya, investor mungkin akan membelinya,” kata dia.

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2×24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!

Artikel Populer
Kabar Emas
Sempat Turun, Harga Emas Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 Terkoreksi Naik
Dayinta
Rabu, 26 Juni 2024
Tips Keuangan
Tips Persiapan Pensiun untuk Pegawai Swasta
Treasury Author
Jumat, 04 Maret 2022
Tips Keuangan
Tips Libur Lebaran Hemat, Dijamin Dompet Nggak Nangis
Treasury Author
Rabu, 12 April 2023