Harga emas kembali melemah pada perdagangan hari ini. Logam kuning itu mendapatkan tekanan keras dari dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang tinggi.
Di laman Treasury, harga emas hari ini bertengger di level Rp824.045 setelah terjerembab ke Rp819.492. Dibandingkan minggu kemarin, harga emas turun Rp4 ribu per gram.
Di pasar spot, harga emas merosot 1,2 persen ke US$1.623,59 per ons, terendah sejak April 2020 di level US$1.626,41 per ons. Emas berjangka AS pun ikut turun 1,5 persen ke US$1.631,4 per ons.
“Imbal hasil obligasi pemerintah yang meningkat dan indeks dolar AS yang kuat menjadi faktor bearish utama yang mendorong turun pasar logam mulia,” kata analis di Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Ditambah lagi, emas juga tertekan oleh kenaikan suku bunga acuan The Fed. Suku bunga acuan yang tinggi bisa memudarkan pesona emas karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn, menilai uang tidak hanya “mengalir” ke emas, tetapi juga instrumen keuangan lainnya karena dianggap lebih menarik. Prospek emas, kata Haberkorn, kini berada di tangan Federal Reserve. “Ini semacam badai yang harus kamu hadapi jika kau seorang investor emas,” kata dia.
Sejak harganya meroket di atas US$2.000 per ons, emas telah kehilangan lebih dari US$400 atau 20 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan The Fed. Apalagi, dolar AS juga ikut melesat dan menjadikan emas lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing.
“Pergerakan dolar AS belum berakhir dan itu akan tetap menekan emas batangan,” kata analis senior di OANDA, Edward Moya.
Menurut laporan Bloomberg, pedagang emas meningkatkan posisi jual untuk logam mulia itu dengan lebih bearish selama empat tahun terakhir.
Penurunan Harga Ditahan dengan Dua Faktor Ini
Beberapa analis berpendapat ada faktor-faktor yang bisa menahan laju penurunan harga emas. Misalnya, risiko resesi dan ketegangan geopolitik.
Analis independen, Ross Norman, mengatakan dolar AS yang tinggi dan imbal hasil surat utang pemerintah AS memang mendorong logam mulia itu lebih rendah. “Namun, secara umum, emas tidak terlalu buruk untuk skema ini,” kata Norman.
Tapi, Prospek Emas Masih Baik, lho
Ahli Strategi Komoditas Senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone, berpendapat emas menjadi salah satu instrumen yang disukai. Mengapa? McGlone menilai akhir kebijakan kenaikan suku bunga agresif The Fed sudah di depan mata.
Sekadar informasi, pada pekan lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut. Lalu, The Fed juga akan menaikkan suku bunga menjaid 4,4 persen pada akhir tahun ini dan naik lagi jadi 4,6 persen pada 2023. Ini berarti ada kemungkinan suku bunga acuan naik lagi sebesar 75 basis poin pada November 2022 dan 50 basis poin pada Desember 2022. Kenaikan suku bunga acuan, menurut dia, mengarahkan perekonomian ke jurang resesi. Harga aset berisiko rendah seperti emas menjadi satu-satunya jalan keluar dengan implikasi deflasi, kata McGlone.
Apalagi, nilai emas juga tidak tergerus inflasi dan harganya bisa naik setiap tahun. Tidak seperti instrumen investasi lainnya, logam kuning ini bisa ditemukan dengan mudah, seperti toko emas. Emas juga sangat likuid alias mudah dijual. Membeli emas pun sekarang nggak perlu repot. Kamu bisa membelinya melalui aplikasi emas digital seperti Treasury di smartphone. Treasury menyediakan emas dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp5 ribu. Lebih murah daripada sepiring nasi padang, kan?
Banyak Keuntungan yang Didapat dari Investasi Emas di Treasury
Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2×24 jam.
Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!