Kabar Emas
Harga Emas Melemah Setelah PDB AS Mulai Pulih
Treasury Author
Sabtu, 29 Oktober 2022

Harga emas melemah setelah ekonomi AS membaik. Kembalinya dolar AS juga ikut menekan gerakan logam mulia itu. Dolar AS dan perekonomian kuartal III mengimbangi ekspektasi pasar terhadap kemungkinan Federal Reserve melonggarkan kebijakan moneternya. Sekadar informasi, beberapa hari ke depan bank sentral AS akan menggelar pertemuan kebijakan moneter.

Harga emas hari ini di Treasury berada di level Rp860.873. Selama minggu ini, harga emas naik 0,38 persen. Dibandingkan dengan minggu sebelumnya, harganya meningkat 0,52 persen. Di pasar spot, harga emas turun 0,2 persen ke US$1.661,25 per ons dan emas berjangka AS melemah 0,2 persen ke US$1.665,2 per ons. 

Di sisi lain, ekonomi di AS membaik. Angka pertumbuhan domestik bruto (PDB) tumbuh 2,6 persen pada kuartal III 2022. Angka Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan naik 2,6 persen pada kuartal III 2022 secara year-on-year (yoy). Angka ini membaik setelah PDB pada kuartal I 2022 hanya tumbuh 1,6 persen dan kuartal II 0,6 persen. Lalu, pertumbuhan ekonomi AS tahun ini diprediksi naik 2,3 persen.

Selanjutnya, indeks harga konsumen juga meningkat 4,2 persen. Sayangnya, angka ini lebih rendah daripada yang diharapkan. “Indeks ini diawasi ketat oleh Federal Reserve sebagai pengukur inflasi,” kata analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.

 

Dolar AS Dapat Tenaga dari ECB

Wyckoff mengatakan, indeks dolar AS akan menguat setelah mendapatkan dorongan dari data PDB. Dolar AS naik 0,6 persen terhadap para pesaingnya setelah turun ke level terendah dalam lebih dari sebulan di sesi terakhir. Tingginya dolar AS menjadikan emas kurang menarik karena lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Menguatnya dolar AS juga disebabkan oleh Bank Sentral Eropa (European Central Bank) yang menaikkan suku bunga acuannya lagi sebesar 0,75 persen kemarin. Kini, tingkat suku bunganya ada di kisaran 1,5 persen. “Emas tampaknya fokus kepada dolar AS,” kata Kepala Strategi Pasar Komoditas TD Securities. Melek menilai masih terlalu dini untuk berpendapat tentang berhentinya kenaikan suku bunga. Ini mengingat inflasi yang tinggi dan bisa menjadi masalah pada tahun 2023.

 

Harga Emas Sepekan Ini

Selama empat hari ini, emas diketahui menguat. Hal ini disebabkan oleh ada “perpecahan” di kalangan pejabat The Fed. Sebagian pejabat ingin kebijakan moneter dilonggarkan agar ekonomi AS tidak nyungsep, dan sebagian lagi ingin tetap mengetatkan suku bunga agar inflasi bisa ditekan.

Pasar memang memperkirakan kenaikan suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin pada November 2022. Tapi, perkiraan itu diturunkan pada Desember setelah melihat ada perdebatan antar pejabat Fed tentang seberapa banyak suku bunga akan dinaikkan usai Desember 2022. Perpecahan ini menimbulkan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan suku bunganya, Ada harapan bank sentral itu akan menaikkan suku bunga lebih rendah dari 75 basis poin. 

Penguatan emas juga terjadi karena laporan S&P Global yang menunjukkan Indeks Output Komposit PMI AS turun dari 49,5 pada September 2022 menjadi 47,3 pada Oktober 2022. Sebuah survei juga menunjukkan aktivitas bisnis di sana terkontraksi empat bulan berturut-turut.

Ditambah lagi dengan indeks kepercayaan konsumen yang turun dari 107,8 pada September 2022 ke 102,5 pada Oktober 2022 serta penjualan rumah baru yang berkurang 10,9 persen ke 603 ribu unit pada Oktober 2022.

Kemudian, ada prediksi harga emas bisa pulih pada tahun depan dan diperkirakan angkanya bisa naik ke US$1.725-US$1.800 per ons. Bank sentral AS diprediksi tidak terlalu agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya. Diperkirakan Fed Rate akan naik 25-50 bps pada 2023.

Kini, investor akan fokus kepada data pendapatan per kapita AS dan pertumbuhan ekonomi untuk September 2022. Data tersebut rencananya akan dirilis hari ini.

Data ini akan menjadi salah satu pertimbangan Fed apakah akan tetap memberlakukan kebijakan suku bunga yang agresif atau justru melonggarkannya. Memang, suku bunga yang tinggi bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Meskipun tidak memberikan bunga, jangan salah, Sobat Treasury. Banyak orang memilih emas untuk dijadikan instrumen investasi. Mengapa? Logam kuning ini punya banyak keunggulan, seperti nilainya tetap terjaga dan tidak tergerus inflasi. Emas juga tahan dari karat.

Di samping itu, emas juga mudah dicairkan menjadi uang tunai. Makanya nggak jarang dijadikan sebagai dana darurat. 

Mau beli emas? Sekarang gampang banget. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Aplikasi Treasury menawarkan emas dengan harga yang terjangkau banget, mulai dari Rp5 ribu. Aplikasi ini juga menawarkan banyak kelebihan lainnya, yaitu keamanannya dan kepemilikan emasnya pun terjamin. Sobat Treasury juga bisa mencetak emas menjadi batangan mulai dari 0,1 gram. 

Kamu juga merencanakan keuangan melalui fitur Rencana Emas. Fitur ini bisa membantumu untuk mengetahui berapa banyak emas yang akan ditabung untuk mencapai tujuan finansialmu. Menarik, kan? Yuk download aplikasi Treasury sekarang!

#AmanDiTreasury #PakaiTreasuryAja

 

Artikel Populer
Harga Emas Hari Ini 4
Berita, Kabar Emas
Harga Emas Terus Ukir Rekor Tertinggi Usai Pernyataan Terbaru Gubernur The Fed
Dayinta
Kamis, 04 April 2024
Tips Keuangan
Ini Cara Ajarkan Anak Tentang Uang
Treasury Author
Rabu, 13 Juli 2022
Kabar Emas
Harga Emas Awal Pekan Ini
Treasury Author
Selasa, 21 Juni 2022