Harga emas menguat ketika mengawali minggu ketiga bulan ini. Logam mulia itu bergerak naik karena ada dua hal, yaitu berburu emas untuk dijadikan safe haven dan tren pembelian logam mulia untuk dijadikan hadiah Natal
Harga emas Treasury berada di level Rp929.878 per gram, naik 2,03 persen kalau dibandingkan dengan bulan lalu. Penguatan harga ini juga terjadi di emas dunia yang meningkat 0,16 persen ke US$1.806,3 per ons. Harga emas memang sempat ambruk selama dua hari setelah Federal Reserve memberi sinyal akan melanjutkan kebijakan suku bunga yang tinggi. Bahkan, bank sentral itu memproyeksikan suku bunga Fed akan naik hingga 5,1 persen pada 2023.
Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, berpendapat harga emas naik karena menjadi aset yang lebih aman daripada instrumen investasi lainnya seperti saham. Disebutkan bahwa pelaku pasar menjual saham setelah Federal Reserve melanjutkan kebijakan hawkish. “Permintaan emas kini sedikit naik karena emas menjadi aset safe haven di tengah aksi jual besar-besaran di pasar saham,” kata Wyckoff.
Kemudian, analis OANDA, Edward Moya, menjelaskan alasan harga emas melemah pada minggu lalu. Pada waktu itu, para pedagang emas fokus kepada Federal Reserve dan European Central Bank (ECB). Mereka melihat ada sinyal pengetatan suku bunga lebih lanjut akan terjadi. Kebijakan hawkish ini mengerek imbal hasil obligasi. “Itulah mengapa harga emas turun,” kata Moya.
Sekadar informasi, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin pada Desember 2022. European Central Bank dan Bank of England juga mengisyaratkan strategi yang serupa.
Kenaikan harga emas ini juga turut mempengaruhi logam-logam mulia lainnya. Harga perak meningkat 0,54 persen ke US$23,24 per ons, platinum naik 0,42 persen ke US$1.004,2 per ons, dan paladium lompat 1,55 persen ke US$1.733 per ons.
Diprediksi Naik Minggu Ini
Menurut survei mingguan Kitco, investor ritel optimistis harga emas bisa berbalik menguat minggu ini. Pada saat yang sama, analis Wall Street bersikap sedikit berhati-hati. Mereka juga menyebut harga emas yang lebih rendah menjadi peluang beli yang strategis.
Dari 20 analis Wall Street yang mengikuti survei tersebut, ada 45 persen yang menilai harga emas akan naik dalam waktu dekat, 25 persen bersikap bearish, dan 30 persen sisanya melihat harga emas diperdagangkan secara sideways.
Sementara itu, dari 772 suara yang diberikan dari survei Main Street, ada 57 persen responden ritel yang memperkirakan harga emas naik minggu ini, 26 persen lebih rendah, dan 17 persen bersikap netral.
Berburu Emas untuk Hadiah
Selain aksi jual saham, ada lagi yang mengerek logam mulia itu, yaitu periode Natal. CEO Physical Gold, Daniel Fisher, mengatakan ada tren harga emas naik menjelang Natal. Hal ini berkaitan dengan tradisi memberi kado untuk hari raya.
Menurut Fisher, jenis emas yang biasa dibeli untuk hadiah itu berupa koin emas dan logam mulia batangan berukuran 5 gram. “Beberapa orang ingin mewariskan uang kepada anak atau cucunya dengan cara nilainya tidak hilang dari waktu ke waktu,” kata dia.
Pilih Hadiah Menarik untuk Hari Raya di Sini
Sobat Treasury ingin menghadiahkan emas untuk orang-orang tercinta juga? Kamu bisa menghadiahkan emas kepada orang-orang tersayang saat hari raya berupa emas batangan, koin, atau perhiasan. Emas digital pun juga bisa menjadi hadiah terindah.
Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan tempat untuk membeli hadiah emas. Ada banyak emas menarik yang ditawarkan oleh aplikasi ini. Misalnya, koin emas Koin Nusantara yang bernuansa budaya tradisional dan pesona bunga Nusantara. Emas batangan yang dijual Treasury juga bisa dijadikan pilihan untuk kado.
Tak hanya emas fiisik, Treasury juga menawarkan emas digital dengan harga yang menarik, mulai dari Rp5 ribu. Selain investasi, emas digital ini juga bisa dihadiahkan kepada orang lain melalui fitur Transfer Emas. Menarik banget, ya? Yuk download aplikasi Treasury sekarang supaya bisa langsung pilih-pilih hadiah untuk kado hari raya!