Kabar Emas
Situasi Jalur Gaza yang Memanas Ikut Mengerek Harga Emas Pekan Ini
Treasury Author
Selasa, 10 Oktober 2023

Pada Senin 9 Oktober 2023, harga emas Treasury menyentuh angka Rp 965.746 per gram. Angkanya bergerak naik dibanding akhir pekan lalu. Harga emas melejit naik seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah perang Israel vs Hamas bergejolak sejak akhir pekan lalu.  

 

Harga emas naik juga dipicu aksi bargain buying. Pasar sudah jenuh setelah harga emas turun selama 9 hari beruntun. Namun, lonjakan harga emas pada pekan ini bisa terhenti jika inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi. Data inflasi AS untuk September 2023  akan diumumkan pada Rabu (11/10/2023).  

 

Harga emas di pasar spot pada perdagangan awal pekan ini, Senin (9/10/2023), pukul 06:17 WIB, ada di posisi US$ 1.847,98. Harganya melambung 0,9 persen per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 29 September 2023 atau lima hari terakhir. Kenaikan harga emas hari ini juga melanjutkan tren positifnya di mana harga emas juga melambung 0,67 persen pada akhir pekan lalu. Dengan demikian, harga emas sudah melambung 1,54 persen dalam dua hari terakhir.

 

Emas adalah aset aman yang akan dicari orang saat terjadi ketidakpastian global dan meningkatnya ketegangan geopolitik terutama sejak meletusnya perang Hamas vs Israel yang meletus sejak akhir pekan lalu. Serangan dan aksi balasan dari kedua kubu itu terus berjalan sampai hari ini pasca pertama kali Hamas melakukan serangannya kepada Israel, Sabtu (7/10/2023). Pada tahun lalu, harga emas melambung hingga ke level US$ 2.000 setelah perang Rusia-Ukraina meledak.

 

Pasar menunggu data penting pada pekan ini yakni inflasi AS untuk September 2023 yang akan diumumkan pada Rabu (11/10/2023). Data ini akan menjadi pegangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan. Inflasi AS ada di angka 3,7% (year on year/yoy) pada Agustus 2023. Jika inflasi AS masih tinggi maka harapan pasar melihat The Fed melunak semakin menipis.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu 

 

Sepanjang pekan lalu harga emas melorot tajam bahkan mencetak rekor buruk sepanjang sejarah. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Kamis (5/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.820,01 per troy ons. Harganya turun 0,06%. Harga tersebut juga menjadi yang terendah sejak 8 Maret 2023 atau hampir tujuh bulan terakhir. Artinya, harga emas sudah jatuh selama sembilan hari beruntun dengan pelemahan mencapai 5,45%.

 

Pelemahan beruntun selama sembilan hari belum pernah tercatat dalam data Refinitiv sejak November 2003. Sejauh ini, pelemahan terburuk adalah delapan hari beruntun yakni pada 27 September-7 Oktober 2016. Dalam rentang 2003-2022, emas juga jarang melemah lebih dari tujuh hari beruntun. Pelemahan selama tujuh har beruntun di antaranya terjadi pada pertengahan Agustus 2016 dan November 2013.

  

Pasar tenaga kerja masih menjadi salah satu kekhawatiran besar pelaku pasar emas. Data pengajuan awal tunjangan pengangguran mencapai 207.000 pada pekan yang berakhir 30 September, naik hanya 2.000 dari periode sebelumnya dan di bawah perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 210.000. Dua data tenaga kerja penting lainnya akan dirilis pada hari ini yakni tingkat pengangguran dan non-farm payrolls untuk September 2023.

 

Tingkat pengangguran AS mencapai 3,8% pada Agustus 2023. Pelaku pasar memperkirakan pengangguran akan tetap berada di angka 3,8% pada September tahun ini. Sementara itu, penciptaan lapangan kerja non-farm payrolls diharapkan hanya naik 150.000 pada September 2023, dari 170.000 pada Agustus. Tingkat pengangguran dan non-farm payrolls merupakan data yang menjadi pertimbangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan suku bunga.

 

Data inflasi AS pada minggu ini akan bisa memberikan dukungan jangka pendek terhadap harga emas. Angka inflasi yang lemah akan bisa menaikkan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS telah selesai dengan kenaikan tingkat bunganya, yang akan mengurangi tekanan naik terhadap yields obligasi treasury AS dan pada gilirannya akan mendorong naik harga emas. Namun kenaikan harga emas kelihatannya tidak akan bisa berkelanjutan dalam jangka pendek ini.  

 

Analis Senior Barchart.com Darin Newsom memperkirakan, harga emas akan naik pada minggu ini. “Harga emas spot untuk pengiriman bulan Desember tampaknya berada dalam posisi untuk menyelesaikan pembalikan bullish pada grafik hariannya pada hari Jumat kemarin. Ini bisa menjadi pembalikan penting jika berhasil menembus harga tertinggi di USD 1.843,50. Pembalikan penting cenderung menjadi pola yang lebih dapat diandalkan,” kata dia.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!

Pada Senin 9 Oktober 2023, harga emas Treasury menyentuh angka Rp 965.746 per gram. Angkanya bergerak naik dibanding akhir pekan lalu. Harga emas melejit naik seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah perang Israel vs Hamas bergejolak sejak akhir pekan lalu.  

 

Harga emas naik juga dipicu aksi bargain buying. Pasar sudah jenuh setelah harga emas turun selama 9 hari beruntun. Namun, lonjakan harga emas pada pekan ini bisa terhenti jika inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi. Data inflasi AS untuk September 2023  akan diumumkan pada Rabu (11/10/2023).  

 

Harga emas di pasar spot pada perdagangan awal pekan ini, Senin (9/10/2023), pukul 06:17 WIB, ada di posisi US$ 1.847,98. Harganya melambung 0,9 persen per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 29 September 2023 atau lima hari terakhir. Kenaikan harga emas hari ini juga melanjutkan tren positifnya di mana harga emas juga melambung 0,67 persen pada akhir pekan lalu. Dengan demikian, harga emas sudah melambung 1,54 persen dalam dua hari terakhir.

 

Emas adalah aset aman yang akan dicari orang saat terjadi ketidakpastian global dan meningkatnya ketegangan geopolitik terutama sejak meletusnya perang Hamas vs Israel yang meletus sejak akhir pekan lalu. Serangan dan aksi balasan dari kedua kubu itu terus berjalan sampai hari ini pasca pertama kali Hamas melakukan serangannya kepada Israel, Sabtu (7/10/2023). Pada tahun lalu, harga emas melambung hingga ke level US$ 2.000 setelah perang Rusia-Ukraina meledak.

 

Pasar menunggu data penting pada pekan ini yakni inflasi AS untuk September 2023 yang akan diumumkan pada Rabu (11/10/2023). Data ini akan menjadi pegangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan. Inflasi AS ada di angka 3,7% (year on year/yoy) pada Agustus 2023. Jika inflasi AS masih tinggi maka harapan pasar melihat The Fed melunak semakin menipis.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu 

 

Sepanjang pekan lalu harga emas melorot tajam bahkan mencetak rekor buruk sepanjang sejarah. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Kamis (5/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.820,01 per troy ons. Harganya turun 0,06%. Harga tersebut juga menjadi yang terendah sejak 8 Maret 2023 atau hampir tujuh bulan terakhir. Artinya, harga emas sudah jatuh selama sembilan hari beruntun dengan pelemahan mencapai 5,45%.

 

Pelemahan beruntun selama sembilan hari belum pernah tercatat dalam data Refinitiv sejak November 2003. Sejauh ini, pelemahan terburuk adalah delapan hari beruntun yakni pada 27 September-7 Oktober 2016. Dalam rentang 2003-2022, emas juga jarang melemah lebih dari tujuh hari beruntun. Pelemahan selama tujuh har beruntun di antaranya terjadi pada pertengahan Agustus 2016 dan November 2013.

  

Pasar tenaga kerja masih menjadi salah satu kekhawatiran besar pelaku pasar emas. Data pengajuan awal tunjangan pengangguran mencapai 207.000 pada pekan yang berakhir 30 September, naik hanya 2.000 dari periode sebelumnya dan di bawah perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 210.000. Dua data tenaga kerja penting lainnya akan dirilis pada hari ini yakni tingkat pengangguran dan non-farm payrolls untuk September 2023.

 

Tingkat pengangguran AS mencapai 3,8% pada Agustus 2023. Pelaku pasar memperkirakan pengangguran akan tetap berada di angka 3,8% pada September tahun ini. Sementara itu, penciptaan lapangan kerja non-farm payrolls diharapkan hanya naik 150.000 pada September 2023, dari 170.000 pada Agustus. Tingkat pengangguran dan non-farm payrolls merupakan data yang menjadi pertimbangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan suku bunga.

 

Data inflasi AS pada minggu ini akan bisa memberikan dukungan jangka pendek terhadap harga emas. Angka inflasi yang lemah akan bisa menaikkan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS telah selesai dengan kenaikan tingkat bunganya, yang akan mengurangi tekanan naik terhadap yields obligasi treasury AS dan pada gilirannya akan mendorong naik harga emas. Namun kenaikan harga emas kelihatannya tidak akan bisa berkelanjutan dalam jangka pendek ini.  

 

Analis Senior Barchart.com Darin Newsom memperkirakan, harga emas akan naik pada minggu ini. “Harga emas spot untuk pengiriman bulan Desember tampaknya berada dalam posisi untuk menyelesaikan pembalikan bullish pada grafik hariannya pada hari Jumat kemarin. Ini bisa menjadi pembalikan penting jika berhasil menembus harga tertinggi di USD 1.843,50. Pembalikan penting cenderung menjadi pola yang lebih dapat diandalkan,” kata dia.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!

 

Artikel Populer
Emas
Ternyata Ini 3 Kelebihan Invetasi Emas sebagai Aset Aman
Treasury Author
Selasa, 20 Juni 2023
Koin & Perhiasan
Mengenal Koin Gobog, Mata Uang Warisan Majapahit yang Jadi Alat Tukar Zaman Dulu
Treasury Author
Sabtu, 08 Juli 2023
Tips Keuangan
Tipe Mengelola Uang Berdasarkan Kepribadian, Kamu Masuk yang Mana?
Treasury Author
Selasa, 07 Februari 2023