Harga emas dunia berhasil mencapai titik all time high alias menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Penguatan emas didorong oleh merosotnya Dolar AS yang kemudian memicu imbal hasil Treasury dua tahun merosot ke level terendah sejak Juni. Kondisi ini lantaran investor makin yakin The Fed bakal menurunkan seperempat poin atau 25 basis poin suku bunga pada Maret 2024, dengan swap yang sepenuhnya menetapkan harga penurunan pada Mei 2024.
Harga emas di Apps Treasury dalam sebulan terakhir naik 3,84% (Rp39.893) dengan harga beli emas per hari ini, Senin (04/12/2023) dibanderol dengan harga Rp1.071.256 per gram. Sedangkan harga emas di pasar spot pada penutupan akhir pekan lalu ditutup melesat 1,73% di posisi US$ 2.070,90 per troy ons, atau jadi yang tertinggi sepanjang masa. Posisi penutupan tertinggi sebelumnya adalah pada 6 Agustus 2020 yakni US$ 2.063,19 per troy ons.
Kenaikan harga emas ini terjadi setelah ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menyambut data inflasi terbaru yang menunjukkan penurunan walaupun dia menekankan bahwa inflasi inti masih terlalu tinggi. Emas mengalami momentum pembelian yang baru dengan pasar terus memperhitungkan di dalam harga potensi pemangkasan tingkat suku bunga The Fed secepatnya pada bulan Maret. Emas kini telah mendekati target level psikologis baru yakni di 2.100 USD per troy ons.
Pelaku pasar menambah spekulasi penurunan suku bunga yang akan dimulai pada Maret tahun depan dan suku bunga di bawah 4 persen pada akhir tahun depan. “Namun harga mungkin telah memasuki wilayah overbought dan emas diketahui terlalu dini memperhitungkan ekspektasi kebijakan moneter selama dua tahun terakhir,” menurut analis Standard Chartered Suki Cooper, kepada Reuters.
Review Harga Emas Pekan Lalu
Harga emas pekan lalu banyak dipengaruhi oleh data yang menunjukkan belanja konsumen AS meningkat secara moderat pada bulan Oktober. Sementara kenaikan inflasi tahunan merupakan yang terkecil sejak awal tahun 2021. Klaim pengangguran sedikit meningkat. Diketahui, data pengeluaran pribadi warga AS (Personal Consumption Expenditures Price Index) melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,4% (yoy) pada November 2023.
Harga emas pekan lalu menanjak sejak awal pekan, namun pada Kamis (30/11/2023) harga emas di pasar spot sempat ditutup melemah 0,43% di posisi US$ 2.035,75 per troy ons. Namun pada Jumat (1/12/2023) justru melesat naik di pasar spot ditutup di posisi US$ 2.070,90 per troy ons atau terbang 1,72% yang sekaligus menjadi harga tertinggi dalam sepanjang masa.
Angka inflasi PCE Oktober juga lebih rendah dari konsensus pasar dalam Trading Economics yang memperkirakan tumbuh 0,2% (mtm) dan 3,1% (yoy). Adapun inflasi PCE inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, naik 0,2% (mtm) dan 3,5% (yoy) pada bulan ini. Kedua angka tersebut selaras dengan konsensus Dow Jones.
Inflasi PCE ini akan digunakan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebagai acuan untuk menentukan arah kebijakan moneter selanjutnya. Dengan data inflasi PCE yang semakin mendingin, maka hal ini dapat memperkuat optimisme pasar akan berakhirnya era suku bunga tinggi di tahun depan.
Pekan ini harga emas bakal dipengaruhi oleh rencana AS yang akan mempublikasikan data Factory Orders. Selain itu juga ada data Purchasing Manager Index (PMI) Jasa Cina yang akan diikuti oleh data final PMI Jasa Zona Euro, Inggris dan AS untuk bulan November. Data PMI jasa dari ISM dan JOLTS Job Openings dari AS akan menjadi petunjuk baru mengenai ketangguhan ekonomi AS dan outlook tingkat bunga dari the Fed.
Pertengahan pekan depan akan keluar data ADP Employment Change AS. Data Employment dari ADP akan menjadi pendahulu yang memberikan petunjuk terhadap angka yang paling penting dari data Nonfarm Payrolls AS yang akan keluar pada hari Jumat. Dari zona Euro akan dipublikasikan data PMI konstruksi Eropa dan Penjualan Ritel Uni Eropa.
Pada hari Kamis, AS juga akan mempublikasikan data Jobless Claims mingguan dengan Cina akan lebih dahulu mempublikasikan data perdagangannya sebelumnya. Sementara dari zona Euro akan dipublikasikan angka GDP Uni Eropa kuartal ketiga. Fokus utama pekan ini juga ada pada laporan pasar tenaga kerja AS, Nonfarm Payrolls (NFP). Angka NFP umum dan data inflasi upah akan menjadi kunci menghitung ulang ekspektasi pemangkasan tingkat bunga oleh the Fed pada tahun 2024.
“Logam mulia tetap didukung oleh taruhan pemotongan Fed sementara faktor teknis terus mendukung momentum kenaikan. Dengan tidak adanya katalis fundamental baru, penutupan bulanan bulan November di atas USD 2.000 bisa saja terjadi, memberikan landasan bagi pembeli untuk mendorong harga lebih tinggi,” kata Lukman Otunuga, Manajer Analisis Pasar di Forexlive.com.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an
Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!
Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI.
Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!
Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!