Pada perdagangan hari ini Kamis, 18 Desember 2025 harga emas dunia tercatat melemah tipis sebesar 0,03% dan berada di posisi USD4.339,36 per troy ons. Pelemahan ringan ini menunjukkan adanya penyesuaian harga setelah reli kuat yang terjadi pada sesi sebelumnya, di tengah pasar yang masih mencermati arah kebijakan moneter Amerika Serikat.
Sebelumnya, pada perdagangan Rabu, 17 Desember 2025 harga emas dunia mencatat penguatan signifikan sebesar 0,87% dan ditutup di level USD4.340,81 per troy ons. Kenaikan tersebut memperpanjang tren positif harga emas menjadi tujuh hari berturut-turut, mencerminkan kuatnya sentimen pasar terhadap emas sebagai aset safe haven.
CEO sekaligus manajer aset DHF Capital S.A., Bas Kooijman, menilai pasar saat ini masih memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali selama paruh pertama tahun 2026. Ekspektasi tersebut dinilai berpotensi terus menopang harga emas dalam periode mendatang.
Pekan lalu, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps, yang menjadi pemangkasan ketiga sekaligus terakhir sepanjang tahun ini. Saat ini, investor kembali memproyeksikan adanya pemangkasan lanjutan sebesar 25 bps pada 2026. Fokus pasar tertuju pada data inflasi yang menjadi salah satu indikator utama pertimbangan The Fed.
Beberapa data yang dinantikan tersebut adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) November yang dijadwalkan diumumkan Kamis malam ini, serta data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang akan dirilis pada Jumat. Dari sisi data ekonomi, laporan pada Selasa menunjukkan tingkat pengangguran Amerika Serikat meningkat menjadi 4,6%.
Di sisi geopolitik, sentimen safe haven kembali menguat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan blokade terhadap seluruh kapal tanker minyak yang dikenai sanksi dan keluar masuk Venezuela. Langkah terbaru Washington untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro tersebut menambah ketidakpastian global.
Harga Emas Hari Ini Kamis, 18 Desember 2025 di Indonesia
Meski harga emas dunia pada perdagangan hari ini dibuka melemah, lonjakan hampir 1% pada penutupan perdagangan kemarin memberikan dampak signifikan bagi pasar dalam negeri. Pada Kamis, 18 Desember 2025 harga emas di Indonesia tercatat naik cukup tajam sebesar Rp17.000 ke angka Rp2.487.000 per gram.
Kenaikan juga terjadi pada harga buyback atau harga jual kembali emas Antam, meski dengan besaran yang sedikit berbeda. Hari ini, harga buyback Antam tercatat naik Rp16.000 dan berada di posisi Rp2.346.000 per gram. Pergerakan ini menunjukkan penyesuaian harga dalam negeri yang mengikuti penguatan emas global pada perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, pergerakan harga emas digital menunjukkan respons yang lebih cepat terhadap dinamika harga emas dunia. Pada Kamis, 18 Desember 2025 harga beli emas digital di aplikasi Treasury justru mengalami pelemahan. Jika sebelumnya ditutup di level Rp2.452.727 per gram, maka pada pukul 11.00 WIB hari ini harganya terkoreksi ke posisi Rp2.435.456 per gram.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Ke depan, dukungan terhadap harga emas masih datang dari faktor fundamental jangka menengah hingga panjang. Ahli strategi Bank of America, Michael Widmer, menilai ekspektasi kenaikan harga emas lebih lanjut serta kebutuhan diversifikasi portofolio terus mendorong minat beli investor.
Dorongan tersebut diperkuat oleh defisit fiskal Amerika Serikat, upaya mempersempit defisit neraca transaksi berjalan, serta kebijakan dolar AS yang cenderung lemah. Pandangan serupa disampaikan oleh Philip Newman, direktur pelaksana Metals Focus. Ia menyebutkan bahwa dukungan tambahan bagi emas juga berasal dari beberapa faktor.
Kekhawatiran pasar terhadap independensi The Fed, meningkatnya perselisihan tarif, serta ketegangan geopolitik, termasuk perang di Ukraina dan dinamika hubungan Rusia dengan negara-negara NATO di Eropa bisa menjadi pendorong harga emas untuk tetap bullish seiring dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap aset safe haven.
Sejumlah lembaga keuangan besar juga optimistis terhadap harga emas. Morgan Stanley memperkirakan harga emas dapat mencapai USD4.500 per troy ons pada pertengahan 2026. Sementara JP Morgan memproyeksikan harga rata-rata emas berada di atas USD4.600 per troy ons pada kuartal kedua dan melampaui USD5.000 per troy ons pada kuartal keempat 2026.
Dari sisi teknikal, emas masih bergerak nyaman di zona bullish. Hal ini tercermin dari indikator Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 72. RSI di atas 50 menandakan tren penguatan masih dominan, namun RSI yang sudah melampaui angka 70 juga menjadi peringatan bahwa pasar berada dalam kondisi jenuh beli atau overbought.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!
