Harga emas dunia pada Senin, 29 September 2025, tercatat menguat 0,22% ke USD3.766,55 per troy ons. Kenaikan ini kontras dibanding Jumat lalu ketika harga melemah 0,22% ke USD3.740,64 per troy ons, setelah sehari sebelumnya sempat menguat tipis 0,35%.
Kenaikan emas ditopang kombinasi permintaan fisik di LBMA, optimisme investor di COMEX, dan arus modal ETF. Bank sentral serta institusi besar tercatat melakukan pembelian signifikan, sementara kontrak berjangka di COMEX memperlihatkan ekspektasi reli lanjutan di tengah kekhawatiran inflasi global.
Fokus investor kini beralih pada agenda ekonomi Amerika Serikat. Bagi emas, kekuatan data dari agenda ekonomi tersebut bisa menekan harga melalui peluang pengetatan The Fed, sementara data lemah mendukung ekspektasi pelonggaran lebih cepat.
Selain faktor moneter, ketegangan geopolitik turut memperkuat peran emas sebagai aset safe haven. Laporan konflik Timur Tengah serta eskalasi Rusia-NATO meningkatkan minat investor mencari perlindungan. Kondisi ini memberi tambahan dukungan terhadap harga emas meski volatilitas jangka pendek masih membayangi pergerakan pasar.
Harga Emas Hari Ini Senin, 29 September 2025 di Indonesia
Harga emas Antam kembali mencetak rekor. Pada Senin, 29 September 2025 pukul 08.30 WIB, emas Antam 1 gram dibanderol Rp2.198.000 per batang, naik Rp7.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya, sekaligus menjadi level tertinggi sepanjang sejarah.
Harga buyback turut mencatat kenaikan di level Rp2.091.000 per gram. Kenaikan ini memperpanjang tren positif emas Antam yang sudah menguat Rp27.000 dalam tiga hari terakhir. Harga tersebut, hanya perlu selangkah lagi untuk menembus batas psikologis Rp2,2 juta per gram.
Tak hanya emas Antam, emas digital di Treasury turut mencatat kenaikan pada perdagangan Senin, 29 September 2025, pukul 09.00 WIB yang berada di level Rp2.110.310 per gram. Angka ini meningkat dari posisi sehari sebelumnya, Minggu, 28 September 2025, yang tercatat Rp2.086.527 per gram.
Dengan kenaikan sebesar Rp23.783 per gram dalam kurun waktu sehari, emas digital di Treasury menunjukkan konsistensi tren penguatan sejalan dengan pergerakan harga emas global. Instrumen ini menjadi pilihan menarik bagi investor yang menginginkan fleksibilitas, transparansi harga, serta kemudahan transaksi tanpa harus memiliki emas fisik.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Kenaikan emas saat ini memperpanjang reli enam pekan berturut-turut dan menegaskan posisinya sebagai aset aman di tengah ketidakpastian global serta ketegangan geopolitik internasional. Tren ini menambah kepercayaan investor terhadap daya tahan emas meski volatilitas jangka pendek masih membayangi.
Saat ini, emas tetap berada di zona bullish dengan Relative Strength Index (RSI) pada level 76, menandakan tren penguatan berlanjut meski berisiko jenuh beli. Indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100 juga menunjukkan potensi konsolidasi jangka pendek.
Faktor geopolitik memperkuat daya tarik emas, khususnya meningkatnya ketegangan NATO dan Rusia paska pelanggaran wilayah udara Estonia. Ancaman respon militer Eropa mendorong permintaan aset safe haven. Kondisi ini memberi dukungan tambahan bagi emas, meski risiko overbought tidak bisa diabaikan.
Selain itu, pasar juga tengah menantikan rilis data ekonomi Amerika Serikat seperti Pending Home Sales, JOLTS, ADP Nonfarm Payrolls, hingga laporan Nonfarm Payrolls September. Data ini akan menjadi kunci arah dolar Amerika Serikat dan kebijakan The Fed, respon pasar terhadap data ini akan menentukan arah emas, terutama di tengah sentimen inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi global.
Level pivot point USD3.745 per troy ons menjadi area penting untuk memantau pergerakan harga. Jika koreksi terjadi, support kuat berada di USD3.689 dan USD3.536 per troy ons. Sebaliknya, jika momentum reli berlanjut, resisten terdekat berada di USD3.785 hingga USD3.829 per troy on, bahkan berpotensi menguji USD3.921 per troy ons.
Memasuki kuartal terakhir 2025, emas berpotensi tetap menarik sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Namun, volatilitas kemungkinan masih tinggi seiring ketergantungan pada data ekonomi Amerika Serikat dan perkembangan geopolitik. Investor perlu menimbang risiko sebelum mengambil posisi lebih agresif
Saatnya Investasi Emas Mulai Rp5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas sehari-hari sebenarnya tidak perlu terlalu Sobat khawatirkan. Karena jika dilihat dalam jangka panjang, nilai emas cenderung terus naik dari tahun ke tahun. Itulah kenapa emas lebih ideal dijadikan investasi menengah hingga panjang.
Jadi, buat Sobat yang baru mau mulai, nggak perlu ragu. Sekarang investasi emas bisa dimulai dengan sangat mudah, bahkan cukup dari Rp 5.000 lewat Treasury.
Treasury sendiri adalah pedagang emas fisik digital pertama yang sudah mengantongi lisensi resmi dari BAPPEBTI. Semua transaksi dilakukan secara digital, tapi tetap aman karena Treasury juga terdaftar di Komdigi dan bekerja sama dengan ICH yang menjamin keamanan pengguna.
Selain itu, Treasury juga tercatat sebagai anggota ICDX lembaga kliring sekaligus bursa berjangka yang berada di bawah pengawasan BAPPEBTI. Jadi soal legalitas dan keamanan, kamu nggak perlu ragu lagi.
Bukan hanya aman, Treasury juga punya berbagai fitur menarik. Ada Jamimas, yaitu pinjaman berbasis emas, lalu Panen Emas dengan bunga hingga 9% per tahun, plus GRATIS biaya simpan dan transfer emas. Belum lagi berbagai promo dan hadiah spesial yang bikin menabung emas jadi lebih seru.
Menariknya lagi, meski menabung lewat aplikasi, emas yang kamu kumpulkan tetap bisa dicetak menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury bekerja sama langsung dengan PT Antam dan UBS.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Treasury sekarang dan mulai investasi emasmu, demi finansial yang lebih aman hari ini dan masa depan yang lebih terjamin.
