Sobat Treasury, emas menjadi instrumen yang banyak orang lirik sebagai aset safe haven. Logam mulia ini punya banyak kelebihan.
Emas terkenal sebagai logam mulia yang tahan karat. Nilainya pun aman dari inflasi. Nggak hanya itu, gerak harga ini cenderung stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Bahkan, nilainya naik terus setiap tahun.
Bicara tentang instrumen ini, ternyata harga emas bergerak naik turun karena beberapa faktor. Misalnya, suatu kebijakan yang mempengaruhi pasar global, seperti kenaikan suku bunga Fed bisa membuat emas turun. Sebaliknya, kalau Fed’s rate turun, emas justru akan naik.
Selain itu, apa lagi faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas? Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Ketidakpastian Global
Ketidakpastian global, mulai dari ekonomi, politik, hingga peran, menjadi salah satu hal yang mempengaruhi gerakan emas. Misalnya, kebijakan OPEC+ yang berencana mengurangi produksi minyak 1,16 juta barel per hari (bph) untuk menstabilkan harga minyak. Kebijakan itu membuat emas melambung hingga 1 persen.
Dengan kebijakan ini, organisasi tersebut ingin menstabilkan harga minyak. Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa Rusia meminta OPEC+ untuk menghentikan pengurangan produksi minyak. Hal ini sejalan dengan demand dari China yang lebih rendah daripada perkiraan. Ada kemungkinan kebijakan pengurangan produksi itu bisa batal.
Kemudian ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina sempat melambungkan logam mulia hingga tembus US$2 ribuan per ons.
Kalau di dalam negeri, emas melambung ketika krisis 1998. Kala itu, kondisi politik dan ekonomi kacau saat terjadi kerusuhan yang bertujuan untuk melengserkan Presiden Soeharto. Investor menganggap emas sebagai tempat berlindung yang aman ketika terjadi ketidakpastian, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Ada tiga keunggulan emas yang menjadi alasan investor memilihnya sebagai safe haven. Pertama, nilai logam mulia itu tetap terjaga di tengah inflasi atau deflasi. Kedua, harganya pun cenderung stabil ketika terjadi ketidakpastian global. Ketiga, demand emas tidak berkurang.
2. Kebijakan Moneter
Harga emas itu juga bergantung dengan kebijakan moneter Federal Reserve. Instrumen ini sangat sensitif terhadap suku bunga Fed. Kalau suku bunga Fed naik, dolar AS pun makin menarik dan menjadikan emas lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing. Sebaliknya, suku bunga Fed yang rendah akan memudarkan pesona dolar AS dan menaikkan emas karena jadi lebih murah.
3. Inflasi
Sobat Treasury, inflasi merupakan salah satu faktor yang membuat harga barang naik. Inflasi pun berpengaruh terhadap harga emas. Makin tinggi inflasi, kemilau emas pun makin kinclong. Mengapa? Inflasi yang tinggi ini bisa menggerus nilai. Kalau menyimpan aset dalam bentuk cash, yang ada lama-lama nilai uang akan berkurang. Makanya, banyak orang melirik emas karena nilainya aman dari gerusan inflasi.
4. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS
Harga emas global ini juga sensitif terhadap dolar AS di samping dengan suku bunga yang tinggi. Dolar AS yang tinggi akan menjadikan emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Ini pun berlaku di dalam negeri. Harga logam mulia ini juga bergantung kepada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kalau nilai tukar rupiah itu melemah, instrumen ini akan menguat. Sebaliknya, kalau dolar AS lagi murah, emas pun harganya juga ikut turun.
5. Demand dan Supply
Sobat, hukum permintaan dan penawaran berlaku untuk emas. Kalau demand lebih banyak daripada supply, ya, emas akan melambung. Sebaliknya, harga emas akan turun kalau permintaannya sedikit. Kemudian, harga emas juga naik kalau permintaan dari bank sentral juga tinggi.
Itulah yang mempengaruhi harga emas, Sobat Treasury. Kamu mau investasi logam mulia?
Treasury jadi platform yang tepat untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Nggak hanya itu, aplikasi ini sudah terjamin legalitas dan keamanannya. Treasury sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistemnya terdaftar di Kominfo. Kamu juga bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan, lho. Bahkan, bisa membeli koleksi perhiasan dari UBS Lifestyle dan koin emas Koin Nusantara.
Gimana? Oke banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!