Harga emas dunia pada awal pekan ini Senin, 1 September 2025 bergerak sedikit melemah turun tipis 0,01% ke level USD3.446,38 per troy ons. Meski demikian, pada perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025 emas sempat melesat naik sebesar 0,9% ke posisi USD3.446,75 per troy ons.
Penguatan tersebut memperpanjang tren kenaikan emas selama empat hari beruntun dengan total kenaikan sebesar 2,4%. Jika dihitung sepanjang Agustus, harga emas berhasil membukukan lonjakan bulanan sebesar 4,79% secara point-to-point. Kenaikan harga emas pada akhir pekan lalu terutama ditopang oleh rilis data inflasi PCE Amerika Serikat.
Data inflasi inti Amerika Serikat tercatat naik 0,2% secara bulanan dan 2,6% secara tahunan. Data ini sesuai dengan perkiraan pasar sehingga menambah keyakinan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed semakin dekat. Direktur perdagangan logam High Ridge Futures, David Meger, menilai skenario penurunan suku bunga bisa terjadi lebih dari sekali sepanjang tahun.
Ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed pun meningkat. Probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan September mendatang kini berada di kisaran 89%, lebih tinggi dibandingkan 85% sebelum data inflasi dirilis. Selain faktor inflasi, dinamika politik di bank sentral Amerika Serikat juga menjadi perhatian.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook, pekan lalu dengan tuduhan manipulasi dokumen kredit pemilikan rumah. Langkah yang jarang terjadi ini memunculkan kekhawatiran terkait independensi The Fed.
Frank Monkam, Head of Macro Trading di Buffalo Bayou Commodities, menilai setiap ketidakpastian yang menyelimuti independensi The Fed akan memperkuat arus modal masuk ke emas. Selain itu, bank sentral di berbagai negara juga diperkirakan akan menambah cadangan emas pada September, yang semakin memperkokoh permintaan terhadap emas.
Harga Emas Hari Ini Senin, 1 September 2025 di Indonesia
Tidak hanya harga emas dunia, harga emas di Indonesia hari ini juga mengalami pergerakan yang sama yaitu terkoreksi tipis setelah sempat menguat pesat. Pada Senin, 1 September 2025 harga emas Antam terkoreksi sebesar Rp2.000 per gram. Harga beli emas Antam kini berada di level Rp1.978.000 per gram, turun dari posisi akhir pekan yang sebesar Rp1.980.000 per gram.
Penurunan serupa juga terlihat pada harga buyback yang ditawarkan Antam. Hari ini buyback Antam turun Rp2.000 menjadi Rp1.825.000 per gram, dari posisi sebelumnya Rp1.827.000 per gram. Demonstrasi yang berlangsung di Indonesia selama beberapa hari ke belakang menciptakan kekhawatiran serta ketidakpastian ekonomi yang berpotensi mendorong harga emas.
Sementara itu, pergerakan berbeda terlihat pada emas digital. Harga emas di aplikasi Treasury justru melonjak signifikan. Pada pukul 09.00 WIB, harga beli emas Treasury tercatat di Rp1.909.484 per gram, naik sekitar Rp28.000 dibandingkan posisi akhir pekan di Rp1.881.695 per gram. Namun, pada perdagangan intraday, harga mulai terkoreksi tipis seiring dinamika pasar global.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Sebelumnya emas sempat menembus level USD3.500 per troy ons pada April 2025, dan kini target tersebut kembali menjadi perhatian. Level ini dianggap sebagai resistance kunci, di mana jika berhasil ditembus lagi, ruang kenaikan emas terbuka lebih lebar menuju USD4.000 per troy ons dalam jangka menengah.
Fokus investor dalam pekan ini juga diarahkan pada rilis sejumlah data ekonomi penting Amerika Serikat. Data yang akan keluar meliputi ISM Manufacturing, JOLTS Job Openings, ADP Employment, klaim pengangguran, ISM Services, hingga Non-Farm Payrolls (NFP) serta tingkat pengangguran.
Kumpulan data ini menjadi indikator vital untuk mengukur kesehatan ekonomi Amerika Serikat. Jika data ketenagakerjaan dan aktivitas ekonomi menunjukkan pelemahan, maka peluang pemangkasan suku bunga semakin besar dan akan menjadi katalis positif bagi emas. Namun, jika data justru menunjukkan penguatan, maka dolar bisa kembali menguat.
Dari sudut pandang teknikal, emas masih nyaman berada di zona bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) emas berada di angka 86. Posisi RSI yang jauh di atas level 50 menunjukkan tren penguatan yang solid, namun kondisi ini juga memberi sinyal bahwa emas sudah berada dalam fase jenuh beli overbought karena RSI telah melampaui 70.
Tekanan overbought semakin kuat dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh level 100, menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek akibat aksi profit taking. Dengan kata lain, meskipun tren utama masih mengarah ke atas, investor perlu berhati-hati terhadap risiko konsolidasi sebelum emas bisa kembali melanjutkan reli.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!