Harga emas dunia pada Selasa, 2 September 2025 pagi tercatat sedikit melemah. Harga emas dunia mengalami penurunan sebesar 0,04% ke posisi USD3.474,44 per troy ons. Pelemahan kecil ini terjadi setelah reli panjang yang mendorong harga emas mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan sehari sebelumnya.
Pada Senin, 1 September 2025 harga emas dunia ditutup di level USD3.476 per troy ons, yang mana menguat sebesar 0,85%. Penutupan tersebut bukan hanya menandai kenaikan harian, tetapi juga memecahkan rekor sepanjang masa yang sebelumnya tercatat pada Jumat lalu di posisi USD3.446,75 per troy ons.
Lonjakan harga emas ini dipicu oleh kombinasi beberapa faktor besar. Salah satunya adalah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September, yang dipandang akan menjadi momentum pertama bagi bank sentral Amerika Serikat memangkas bunga tahun ini.
Selain itu, kisruh politik di Washington antara Presiden Donald Trump dan The Fed juga ikut menambah ketidakpastian, sehingga investor berbondong-bondong mencari perlindungan pada emas sebagai aset safe haven. Tekanan terhadap independensi The Fed semakin mencuat setelah upaya Trump yang gagal untuk menyingkirkan Gubernur The Fed, Lisa Cook.
Situasi ini menimbulkan keraguan mengenai stabilitas kebijakan moneter Amerika Serikat. Di sisi lain, data ketenagakerjaan yang melambat semakin memperkuat spekulasi bahwa pelonggaran moneter sudah di depan mata. Pasar kini menaruh perhatian penuh pada rilis laporan Non-Farm Payrolls (NFP) akhir pekan ini.
Harga Emas Hari Ini Selasa, 2 September 2025 di Indonesia
Sejalan dengan pergerakan emas global, harga emas di pasar Indonesia juga menunjukkan koreksi tipis pada awal pekan ini. Pada Selasa, 2 September 2025 harga beli emas Antam turun sebesar Rp2.000 per gram, dari yang sebelumnya sempat menembus Rp2.011.000 per gram menjadi Rp2.009.000 per gram.
Harga buyback atau harga jual kembali yang ditawarkan Antam juga bergerak seirama. Hari ini buyback emas Antam ditetapkan di level Rp1.856.000 per gram, turun Rp2.000 dari posisi sehari sebelumnya yang berada di Rp1.858.000 per gram.
Di sisi lain, harga emas digital di aplikasi Treasury memperlihatkan pergerakan yang lebih dinamis. Pada Senin, 1 September 2025 harga emas di Treasury ditutup di angka Rp1.900.579 per gram. Namun, pada perdagangan hari ini sempat melonjak signifikan hingga menyentuh Rp1.916.400 per gram pada pukul 09.00 WIB.
Meski demikian, harga tersebut kemudian terkoreksi seiring aktivitas perdagangan intraday sehingga pada pukul 14.00 WIB tercatat turun ke posisi Rp1.907.367 per gram. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa harga emas digital cenderung lebih cepat merespons perubahan harga emas dunia secara real-time.
Baca Juga: Setelah Cetak Rekor Harga Emas Hari Ini Senin, 1 September 2025 Terkoreksi Tipis – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Prospek harga emas ke depan masih dipengaruhi oleh kombinasi faktor politik, kebijakan moneter, dan dinamika pasar global. Salah satu pemicu baru datang dari keputusan pengadilan banding federal Amerika Serikat yang menyatakan sebagian besar tarif global era Presiden Trump tidak sah, meski aturan tersebut masih berlaku sambil menunggu proses hukum lanjutan.
Pasar juga semakin yakin bahwa Gubernur The Fed, Jerome Powell, bersama jajaran The Fed yang lain akan mengambil langkah pemangkasan suku bunga acuan. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga bank sentral sebesar 25 bps menjadi 4 hingga 4,25% pada rapat September tercatat 89,6%.
Angka di atas melonjak cukup tajam dibandingkan sepekan sebelumnya yang masih di angka 83,7%. Ekspektasi tinggi ini membuat emas kian mendapatkan dorongan, karena suku bunga rendah biasanya mengurangi imbal hasil aset dolar dan meningkatkan daya tarik logam mulia.
Jika pemangkasan benar-benar terealisasi, prospek reli emas diperkirakan semakin kuat. Namun demikian, bahkan tanpa langkah kebijakan langsung, kombinasi drama politik di Amerika Serikat dan ketidakpastian tarif perdagangan sudah cukup untuk menjadikan emas tetap sebagai aset utama yang diburu investor global dalam beberapa waktu mendatang.
Dari sisi teknikal, tren harga emas masih menunjukkan kekuatan bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) emas berada di level 71. Angka ini menegaskan posisi emas dalam tren penguatan, meski sekaligus menjadi sinyal bahwa emas sudah berada dalam kondisi overbought.
Kondisi overbought semakin diperkuat dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh level 100, titik paling tinggi yang menandakan pasar sangat jenuh beli. Hal ini membuka ruang bagi potensi koreksi jangka pendek, meski arah utama emas masih tetap berada dalam tren naik.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!