Trivia
Apa Itu Job Hugging? Fenomena Trending di Tengah Generasi Mendang-mending
Dayinta
Selasa, 23 September 2025
apa itu job hugging

Belakangan istilah job hugging semakin ramai dibicarakan, terutama di kalangan generasi muda. Fenomena ini muncul sebagai titik balik dari tren sebelumnya, yaitu job hopping. Job hopping merupakan istilah di mana pekerja sering berpindah-pindah pekerjaan untuk mencari peluang lebih baik.

Sebaliknya, job hugging justru menggambarkan kondisi ketika seseorang cenderung bertahan pada satu pekerjaan meski merasa tidak puas sepenuhnya. Fenomena ini banyak terjadi di tengah generasi mendang-mending, yang selalu menimbang untung rugi dalam setiap keputusan dengan lebih berhati-hati.

Daripada mengambil risiko untuk mencoba hal baru, banyak orang memilih aman dengan bertahan di tempat kerja lama. Dalam artikel ini Treasury akan membahas lebih jauh apa itu job hugging, peralihan tren dari job hopping ke job hugging, hingga langkah-langkah yang bisa Sobat lakukan untuk menghadapi fenomena ini.

 Apa Itu Job Hugging? 

Job hugging adalah kondisi di mana seorang pekerja memilih bertahan di satu pekerjaan dalam jangka waktu lama meski sebenarnya merasa tidak puas atau tidak berkembang. Biasanya, alasan utama di balik job hugging adalah rasa aman secara finansial, kenyamanan zona kerja, atau ketakutan menghadapi ketidakpastian di luar sana.

Bagi sebagian orang, job hugging bisa menjadi pilihan bijak. Setidaknya, dengan bertahan stabilitas finansial tetap terjaga dan risiko kehilangan pekerjaan bisa dihindari. Namun, di sisi lain, job hugging bisa menghambat perkembangan karir karena Sobat mungkin kehilangan kesempatan untuk mencoba tantangan baru.

Fenomena job hugging juga erat kaitannya dengan kondisi ekonomi dan sosial. Misalnya, ketika biaya hidup semakin tinggi, banyak pekerja lebih memilih bertahan meski tidak bahagia daripada mengambil risiko tanpa jaminan. Inilah yang membuat job hugging menjadi semakin relevan di era sekarang.

Peralihan Fenomena Job Hopping ke Job Hugging

Tren Pindah Kerja ke Bertahan di Zona Aman

Job hopping dulu sempat menjadi tren besar di kalangan anak muda. Banyak Sobat yang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam waktu singkat dengan alasan mengejar gaji lebih tinggi, lingkungan kerja lebih sehat, atau peluang karir yang lebih menjanjikan. Namun, tren ini perlahan mulai bergeser menjadi job hugging.

Peralihan ini terjadi karena kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Banyak perusahaan melakukan efisiensi hingga PHK massal, sehingga rasa aman lebih diutamakan. Akhirnya, banyak pekerja yang dulunya gemar pindah kerja kini lebih memilih bertahan meski lingkungan kerja sudah terasa tidak nyaman.

Faktor Finansial yang Menjadi Penentu

Salah satu alasan utama munculnya job hugging adalah faktor finansial. Biaya hidup yang semakin tinggi membuat banyak pekerja tidak berani mengambil risiko kehilangan penghasilan tetap. Bahkan, meski pekerjaan terasa membosankan, stabilitas gaji bulanan tetap dianggap lebih penting.

Sobat yang dulunya semangat mencoba hal baru untuk menambah pengalaman dan mengembangkan potensi diri, kini cenderung berpikir dua kali sebelum memilih untuk berpindah kerja. Rasa takut gagal dan kehilangan pendapatan menjadi alasan mengapa job hugging semakin kuat di era sekarang.

Baca Juga: Gen Z Gak Bisa Beli Rumah? Simak Perbedaan Ekonomi Generasi Dulu dan Sekarang – Treasury

5 Langkah Menghadapi Fenomena Job Hugging

1. Kenali Motivasi Pribadi

Langkah pertama untuk menghadapi job hugging adalah memahami apa alasan Sobat bertahan. Apakah karena kenyamanan, keamanan finansial, atau ketakutan? Sobat bisa menilai apakah keputusan bertahan benar-benar sehat untuk karir jangka panjang dengan mengenali motivasi pribadi.

Jika alasan Sobat bertahan hanya karena takut untuk mencoba hal baru, mungkin Sobat perlu meninjau ulang pilihan tersebut. Namun, jika alasan utamanya adalah stabilitas finansial, job hugging bisa dipahami sebagai strategi bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi seperti sekarang.

2. Evaluasi Perkembangan Karir

Job hugging bisa berbahaya jika membuat Sobat tidak berkembang. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi apakah pekerjaan saat ini masih memberi ruang belajar dan bertumbuh. Jika jawabannya tidak, mungkin Sobat perlu mulai mencari peluang baru meski dengan tetap berhati-hati.

Sobat bisa mulai dengan membuat daftar pencapaian selama bekerja. Dari sana Sobat bisa melihat apakah ada progres yang signifikan atau hanya mengulang rutinitas yang sama. Bisa jadi pekerjaan saat ini masih relevan, hanya saja Sobat perlu memperkaya diri dengan pelatihan tambahan.

3. Cari Tantangan di Dalam Perusahaan

Menghadapi fenomena job hugging tidak selalu berarti Sobat harus meninggalkan pekerjaan. Salah satu cara terbaik adalah dengan mencari tantangan baru di dalam perusahaan. Misalnya, mengikuti program pelatihan internal, bergabung dengan proyek lintas divisi, atau mencoba peran yang berbeda.

Cara ini membuat job hugging terasa lebih produktif karena Sobat tetap mendapatkan pengalaman baru tanpa kehilangan rasa aman yang sudah dimiliki. Banyak perusahaan sebenarnya memberi peluang ini, hanya saja belum sepenuhnya dimanfaatkan. Tantangan baru akan membantu Sobat mendapatkan semangat tambahan dalam bekerja.

4. Bangun Rencana Jangka Panjang

Salah satu kelemahan terbesar dari job hugging adalah tidak adanya arah yang jelas. Banyak orang bertahan hanya karena merasa aman, tanpa memikirkan tujuan jangka panjang. Rencana jangka panjang bisa berupa target finansial, jenjang karir, atau bahkan keinginan untuk beralih profesi.

Setelah Sobat memiliki rencana jangka panjang, job hugging bukan lagi sekadar bertahan, namun menjadi bagian dari strategi yang lebih besar. Misalnya, Sobat bisa menggunakan waktu bertahan untuk memperkuat tabungan atau meningkatkan keterampilan sebelum benar-benar berpindah pekerjaan.

5. Siapkan Alternatif dan Rencana Cadangan

Langkah terakhir dalam menghadapi job hugging adalah menyiapkan rencana cadangan. Meski bertahan di satu pekerjaan terasa aman, dunia kerja tetap penuh ketidakpastian. Perusahaan bisa melakukan efisiensi, kondisi ekonomi bisa memburuk, atau munculnya faktor lainnya yang tidak terduga.

Rencana cadangan bisa berupa usaha sampingan, meningkatkan keterampilan, atau menyiapkan dana darurat dengan likuiditas tinggi, misalnya emas digital. Cara ini akan mempermudah transisi jika suatu hari Sobat memutuskan untuk berpindah pekerjaan dan menjadi strategi cerdas untuk menyiapkan masa depan.

Fenomena job hugging adalah cerminan dari kondisi generasi mendang-mending yang selalu menimbang pilihan terbaik. Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, job hugging menjadi strategi yang paling banyak dipilih. Pada akhirnya, job hugging hanyalah salah satu fase dalam perjalanan karir.

Yang terpenting adalah bagaimana Sobat bisa tetap berkembang, menjaga keseimbangan, dan beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan arah hidup. Jadikan job hugging sebagai langkah bijak, bukan sekadar keterpaksaan dengan berbagai langkah di atas. Treasury akan selalu mendukung Sobat di berbagai kondisi untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik!

Artikel Populer
Koin & Perhiasan
Cantik Banget, Begini Pesona 5 Edisi Baru Koin Nusantara
Selasa, 22 November 2022
Harga Emas Hari Ini 21
Berita, Kabar Emas
Istirahat Sejenak, Harga Emas Hari Ini Jumat 21 Maret 2025 Melemah
Jumat, 21 Maret 2025
Panduan Zakat Emas Menurut Ahli
Tips Keuangan, Trivia
7 Panduan Lengkap Zakat Emas Menurut Ahli Fiqih
Rabu, 24 Juli 2024