Harga emas hari ini Senin, 14 Juli 2025 dibuka menguat signifikan di tengah meningkatnya ketegangan pasar global. Hari ini harga emas dunia di pasar tercatat naik 0,47% ke posisi USD3.371,21 per troy ons. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas melonjak 0,99% ke USD3.355,48 per troy ons menjadikannya yang tertinggi sejak 2 Juli 2025.
Kenaikan harga emas pada akhir pekan lalu dipicu oleh lonjakan permintaan terhadap aset safe haven. Ketidakpastian pasar kembali meningkat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan putaran tarif baru terhadap sejumlah mitra dagang. Di saat yang sama, serangan verbal Trump terhadap Ketua The Fed Jerome Powell turut menimbulkan gejolak.
Pasar saham global mengalami pelemahan signifikan setelah Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengenakan tarif sebesar 35% terhadap impor dari Kanada mulai bulan depan. Ia juga menyebutkan bahwa tarif tambahan sebesar 15% hingga 20% kemungkinan akan diterapkan untuk sebagian besar mitra dagang lainnya.
Langkah agresif Trump memperkuat kekhawatiran pasar akan memburuknya hubungan dagang internasional, yang pada akhirnya memperkuat posisi emas sebagai pelindung nilai. Ketika kondisi ekonomi tidak menentu, maka investor akan cenderung mengalihkan asetnya ke safe haven.
Harga Emas Hari Ini Senin, 14 Juli 2025 di Indonesia
Kenaikan harga emas dunia turut mendorong harga emas di Indonesia naik pada awal pekan ini. Harga beli emas Antam hari ini, Senin 14 Juli 2025 tercatat naik Rp5.000 menjadi Rp1.924.000 per gram dari harga sebelumnya di Rp1.919.000 per gram.
Peningkatan yang sama juga terjadi pada harga buyback emas Antam, yang hari ini berada di level Rp1.768.000 per gram, naik Rp5.000 dari posisi akhir pekan lalu di Rp1.763.000 per gram. Pergerakan ini mencerminkan sinyal positif dari pasar emas fisik domestik yang merespons penguatan global secara langsung.
Sementara itu, di pasar digital, harga emas di aplikasi Treasury juga mengalami kenaikan. Pada Senin, 14 Juli 2025 pukul 13.00 WIB harga beli emas Treasury tercatat berada di angka Rp1.827.881 per gram, naik sekitar Rp9.000 dari penutupan sebelumnya di Rp1.818.794 per gram.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Harga emas diperkirakan tetap mendapat dukungan dari meningkatnya ketidakpastian global dalam jangka waktu dekat. Beberapa analis pasar juga menilai bahwa risiko ekonomi kembali membuat emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan.
Konsolidasi yang terjadi pada awal Juli diperkirakan akan berakhir dan harga emas berpotensi melesat menjelang akhir kuartal tiga atau mulai September 2025 mendatang. Kisaran harga yang diprediksi masih berkutat antara USD3.100 hingga USD3.500 per troy ons, sesuai dengan prediksi beberapa pelaku pasar.
Sentimen pasar juga semakin memanas setelah Trump kembali mengkritik The Fed secara terbuka karena belum juga memangkas suku bunga. Kritik tersebut disertai kekhawatiran bahwa tekanan terhadap independensi The Fed bisa berdampak pada stabilitas pasar saham dan dapat memperparah tekanan di pasar keuangan jika dibiarkan berlarut-larut.
Gubernur The Fed, Christopher Waller, pada akhir pekan lalu menyampaikan bahwa penurunan suku bunga masih memungkinkan dilakukan bulan ini. Pernyataan ini memperkuat ekspektasi investor bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin masih terbuka hingga akhir tahun 2025.
Namun, CME FedWatch Tool memproyeksikan bahwa peluang suku bunga acuan The Fed akan bertahan di level 4,25–4,50% dalam rapat kebijakan moneter 30 Juli mendatang mencapai 93,3%. Jika data ekonomi atau tekanan politik kembali meningkat, maka sentimen dovish berpotensi menguat dan menopang harga emas lebih jauh.
Secara teknikal, harga emas berada dalam tren bullish. Relative Strength Index (RSI) emas tercatat di angka 63, yang mencerminkan momentum kenaikan masih cukup kuat. Di sisi lain, indikator Stochastic RSI emas justru berada di level 18, menunjukkan kondisi oversold secara mingguan.