Harga emas dunia memulai perdagangan di hari Selasa, 25 November 2025 dengan sedikit tekanan. Pagi ini harga emas dunia bergerak turun tipis 0,06% ke USD4.136,79 per troy ons, setelah sehari sebelumnya melonjak tajam. Pada perdagangan Senin, 24 November 2025 emas sempat melejit naik 1,82% hingga mencapai USD4.139,19 per troy ons.
Kenaikan harga emas di penutupan perdagangan kemarin menandai tiga pencapaian sekaligus yaitu tembus kembali jauh di atas level psikologis USD4.000, mencetak harga tertinggi dalam hampir dua pekan, serta mencatat kenaikan harian terbaik sejak awal pertengahan November.
Kenaikan agresif tersebut menggambarkan kuatnya dorongan pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Sentimen ini kembali mencuat setelah serangkaian rilis data ekonomi Amerika Serikat dan komentar pejabat bank sentral yang bernada lebih akomodatif.
Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, menyebut bahwa pelaku pasar semakin yakin The Fed berada pada jalur penurunan suku bunga untuk periode Desember. Optimisme ini turut diperkuat oleh komentar Presiden The Fed New York, John Williams, yang menilai penurunan suku bunga bisa dilakukan tanpa mengganggu upaya penurunan inflasi.
Williams bahkan mengungkapkan bahwa upaya pelonggaran kebijakan moneter ini sekaligus membantu menstabilkan pasar tenaga kerja. Kombinasi faktor-faktor tersebut memperkuat pandangan bahwa emas masih memiliki ruang pertumbuhan signifikan dalam jangka pendek.
Harga Emas Hari Ini Selasa, 25 November 2025 di Indonesia
Kenaikan harga emas global langsung tercermin pada pasar dalam negeri. Harga emas Antam pada Selasa, 25 November 2025 melesat Rp40.000 per gram, dari yang sebelumnya berada di angka Rp2.340.000 menjadi Rp2.380.000 per gram. Lonjakan ini menandai respons cepat pasar terhadap kenaikan harga emas dunia yang terjadi pada perdagangan sebelumnya.
Kenaikan serupa juga terjadi pada harga buyback emas Antam sebesar Rp40.000, membawanya ke level Rp2.241.000 per gram. Pergerakan agresif pada harga beli dan buyback yang sejalan menunjukkan tingginya aktivitas permintaan investor seiring lonjakan harga global.
Di sisi lain, harga emas di aplikasi Treasury juga menunjukkan pola penguatan yang tidak kalah besar. Pada pukul 09.00 WIB, harga beli emas Treasury tercatat berada di angka Rp2.327.210 per gram, meningkat sekitar Rp33.000 dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Harga buyback Treasury pun ikut terdorong naik menjadi Rp2.246.761 per gram.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar terus menjadi fokus utama pasar. Berdasarkan data CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga bank sentral sebesar 25 bps ke kisaran 3,5-3,75% untuk rapat Desember kini melonjak ke angka 80,9%, jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi pekan lalu yang hanya 42,4%.
Bart Melek dari TD Securities menambahkan bahwa pasar cenderung menunggu rilis data ekonomi yang kemungkinan tidak akan menunjukkan lonjakan inflasi. Menurutnya, kombinasi ekspektasi inflasi yang stabil dan sinyal pelemahan ekonomi dapat menjaga kinerja emas tetap kuat.
Beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang tertunda akibat penutupan pemerintahan menjadi fokus berikutnya. Dalam beberapa hari ke depan, pasar menanti rilis penjualan ritel, angka klaim pengangguran mingguan, serta data harga produsen. Ketiganya dapat mempertegas arah kebijakan The Fed dan menjadi pemicu volatilitas tambahan bagi pasar emas.
Situasi geopolitik juga kembali menjadi pertimbangan para investor. Amerika Serikat dan Ukraina memulai kembali pembahasan mengenai rencana penyelesaian konflik dengan Rusia. Perkembangan tersebut dapat menambah dinamika baru pada pasar dan berpotensi menciptakan arus permintaan safe haven jika ketegangan meningkat.
Menurut analis senior StoneX, Rhona O’Connell, pergerakan emas dalam waktu dekat masih berpotensi diperdagangkan di rentang USD4.000-USD4.100 per troy ons. Ia menilai kombinasi debat kebijakan The Fed dan dinamika geopolitik dapat membuat emas tetap mendapat dukungan meski volatilitasnya meningkat.
Secara teknikal, tren emas masih dominan bullish. RSI (Relative Strength Index) emas yang berada di angka 58 menunjukkan momentum penguatan masih stabil. Sementara itu, Stochastic RSI emas berada di level 54 menunjukkan kondisi pasar yang cenderung netral. Kondisi ini memberi ruang bagi emas untuk kembali naik dengan beberapa faktor pendukung.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!
