Harga emas dunia kembali melemah setelah sempat mencatat kenaikan signifikan bulan lalu. Sejak awal 2025, logam mulia ini masih menanjak sekitar 53%, bahkan menembus rekor tertinggi di USD4.381,21 per troy ons pada Jumat, 20 Oktober 2025, sebelum momentum reli tersebut mulai mereda menjelang November.
Pada perdagangan Senin, 3 November 2025 hingga pukul 06.22 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,09% ke level USD3.998,19 per troy ons. Pelemahan harga emas ini menandai keluarnya harga dari zona psikologis USD4.000 per troy ons, sebuah batas penting yang sebelumnya menjadi acuan investor dalam mengukur kekuatan tren bullish jangka pendek.
Koreksi ini melanjutkan tren negatif sejak akhir pekan lalu. Pada Jumat, 31 Oktober 2025, harga emas dunia tercatat melemah 0,53% di posisi USD4.001,78 per troy ons, setelah sempat melonjak hampir 2% sehari sebelumnya. Pergerakan berbalik cepat tersebut mencerminkan ketidakpastian arah pasar menjelang keputusan kebijakan moneter terbaru.
Pelemahan ini dipicu oleh sinyal The Fed terkait prospek pemangkasan suku bunga. Presiden The Fed Cleveland, Beth Hammack, menegaskan dirinya menolak penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Menurutnya, inflasi masih jauh dari target, sehingga kebijakan restriktif perlu dipertahankan untuk menjaga stabilitas harga.
Komentar tersebut memperkuat ekspektasi pasar terhadap sikap hawkish The Fed yang mendorong penguatan dolar AS, dengan indeks dolar (DXY) naik 0,28% ke level 99,80 pada Jumat lalu. Kenaikan dolar otomatis menekan daya tarik emas karena membuat harga emas itu lebih mahal bagi investor non-AS.
Meski begitu, dukungan fundamental bagi emas belum sepenuhnya hilang. Laporan World Gold Council (WGC) menunjukkan bank sentral global tetap aktif menambah cadangan emas pada kuartal III-2025. Menurut Analis Senior WGC, Louise Street, pembelian ini menandakan masih kuatnya minat terhadap aset aman di tengah ketegangan ekonomi dunia.
Harga Emas Hari Ini Senin, 3 November 2025 di Indonesia
Pelemahan harga emas global turut menekan harga emas Antam pada perdagangan hari ini, Senin, 3 November 2025, pukul 08.30 WIB. Harga emas Antam hari ini diperdagangkan di Rp2.278.000 per gram, turun Rp12.000 dibandingkan posisi terakhir pada Sabtu, 1 November 2025.
Harga buyback emas Antam juga ikut terkoreksi ke Rp2.143.000 per gram, turun Rp12.000 dari perdagangan sebelumnya. Penurunan ini terjadi seiring meredanya momentum reli harga emas dunia setelah menembus rekor pada Oktober, menandakan tekanan eksternal masih membayangi pasar logam mulia domestik awal pekan ini.
Pergerakan emas digital Treasury awal pekan ini sedikit berlawanan dengan tren pelemahan harga emas dunia. Pada perdagangan Senin, 3 November 2025, pukul 09.00 WIB, harga emas digital Treasury tercatat naik ke Rp2.242.550 per gram, dari posisi penutupan akhir pekan lalu di Rp2.239.325 per gram.
Kenaikan tipis harga emas treasury ini menunjukkan masih adanya minat terhadap aset emas digital di tengah tekanan global. Secara tahunan, performanya tetap impresif dengan kenaikan Rp794.200 atau 54,96% dalam setahun terakhir, menegaskan peran emas digital sebagai safe haven modern yang semakin diminati investor.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Harga emas global masih berada dalam tren bullish kuat meski sempat terkoreksi pada awal November 2025. Koreksi ini lebih terlihat sebagai jeda sehat setelah reli panjang sejak awal tahun. Ekspektasi penurunan suku bunga dan meningkatnya permintaan institusional masih menjadi bahan bakar utama bagi potensi kenaikan jangka menengah.
Di sisi fundamental, pelaku pasar kini menimbang langkah The Fed berikutnya di tengah upaya menyeimbangkan pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian arah kebijakan tersebut membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Desember turun menjadi 63% dari 90% di awal pekan, mendorong pasar bersikap lebih hati-hati.
Perubahan ekspektasi ini juga tercermin pada dinamika harga emas global. Meski tekanan jangka pendek masih terasa, minat terhadap aset aman tetap tinggi di tengah potensi perlambatan ekonomi. Kondisi ini membuka peluang fase konsolidasi sebelum tren kenaikan berlanjut pada kuartal mendatang.
Sejalan dengan itu, Morgan Stanley memproyeksikan harga emas rata-rata bisa mencapai USD4.300 per troy ons pada semester pertama 2026. Proyeksi ini berangkat dari keyakinan bahwa penurunan suku bunga, arus masuk Exchange Traded Fund (ETF), serta pembelian stabil oleh bank sentral akan terus menopang reli harga dalam jangka menengah.
Namun, kenaikan yang terlalu cepat tentu menyimpan risiko koreksi. Morgan Stanley mengingatkan bahwa volatilitas tinggi dapat mendorong sebagian investor beralih ke aset lain bila ketidakpastian ekonomi meningkat. Selain itu, kemungkinan pengetatan kebijakan tambahan atau pengurangan cadangan emas oleh bank sentral juga bisa menahan laju penguatan.
Secara teknikal, emas berada di zona bullish kuat dengan Relative Strength Index (RSI) sebesar 91 menandakan momentum naik yang dominan, namun juga menunjukkan kondisi overbought. Sementara Average True Range (ATR) menunjukkan volatilitas tinggi yang membuka ruang koreksi jangka pendek sebelum tren naik berlanjut.
Artinya, arah pergerakan harga emas jangka pendek hingga menengah akan bergantung pada dinamika kebijakan The Fed dan kekuatan dolar AS. Selama harga bertahan di atas support USD 3.581 per troy ons dan pivot point USD 3.722 per troy ons, peluang penguatan masih terbuka menuju resistance USD 4.076–USD 4.511 per troy ons. Namun, penembusan di bawah support utama dapat mempercepat tekanan korektif di pasar logam mulia.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna .
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan.


