Harga emas dunia kembali merosot tajam setelah komentar dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, menekan kepercayaan pasar. Sepanjang 2025, harga emas masih mencatat kenaikan sekitar 51%, tetapi tekanan dari penguatan dolar AS dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga membuat reli emas terhenti di level terendah sejak akhir Oktober 2025.
Pada Kamis, 30 Oktober 2025 hingga pukul 06.20 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat tipis 0,47% ke posisi USD3.945,99 per troy ons. Kenaikan ini menjadi sinyal awal pemulihan setelah empat hari berturut-turut mengalami tekanan jual. Namun, harga emas masih berfluktuasi di bawah level psikologis penting USD4.000 per troy ons.
Sehari sebelumnya, Rabu, 29 Oktober 2025, harga emas dunia turun 0,56% ke level USD3.929,36 per troy ons. Penurunan tersebut memperpanjang tren pelemahan hingga empat hari beruntun dengan total koreksi mencapai 4,74%. Harga penutupan itu menjadi yang terendah sejak Jumat, 3 Oktober 2025, di tengah meningkatnya permintaan terhadap dolar AS.
Hasil rapat The Fed dini hari tadi waktu Indonesia juga memperburuk tekanan pada harga emas. Jerome Powell dan para pejabat bank sentral sepakat menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75–4%. Namun keputusan itu dinilai hanya sebagai langkah penyesuaian, bukan sinyal awal kebijakan pelonggaran moneter yang lebih agresif.
Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus ahli strategi logam senior di Zaner Metals, menilai pernyataan Powell mengecewakan pelaku pasar emas. Ia menyebut emas bereaksi wajar terhadap langkah Powell yang menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember mendatang, karena perubahan itu memperkuat dolar AS dan memberi tekanan negatif pada harga emas.
Tekanan tambahan terhadap harga emas muncul akibat penguatan dolar AS di tengah ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan The Fed selanjutnya. Kondisi tersebut menurunkan minat investor terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Banyak pelaku pasar kini memilih menunggu kejelasan kebijakan moneter dan data inflasi AS yang akan datang.
Harga Emas Hari Ini 30 Oktober 2025 di Indonesia
Kenaikan tipis harga emas global belum mampu mengangkat harga emas Antam yang justru melemah pada perdagangan hari ini, Kamis, 30 Oktober 2025, pukul 08.30 WIB. Harga emas Antam hari ini diperdagangkan di Rp2.263.000 per gram, turun Rp4.000 dari posisi sebelumnya, memperpanjang tren koreksi lima hari beruntun.
Sementara itu, harga buyback emas Antam hari ini juga terkoreksi ke Rp2.128.000 per gram, turun Rp4.000 dibandingkan perdagangan kemarin. Pelemahan harga emas Antam ini terjadi meski harga emas global sempat menguat tipis, menandakan tekanan domestik masih lebih dominan dalam pergerakan logam mulia hari ini.
Kenaikan tipis harga emas global pun belum sepenuhnya tercermin pada pergerakan emas digital di Treasury pada perdagangan hari ini, Kamis, 30 Oktober 2025, pukul 09.00 WIB. Harga emas digital Treasury terpantau melemah ke Rp2.202.136 per gram, dibandingkan harga penutupan sebelumnya di Rp2.222.550 per gram.
Secara tahunan, kinerja emas digital Treasury tetap menunjukkan performa positif. Dalam satu tahun terakhir, harga emas digital Treasury tercatat meningkat Rp758.701 atau 51,95%. Pencapaian ini mencerminkan ketahanan emas digital sebagai aset safe haven modern yang tetap diminati investor, di tengah dinamika dan volatilitas pasar global.
Baca Juga: Didorong Optimisme Dagang AS–China, Harga Emas Hari Ini Rabu, 29 Oktober 2025 Melemah – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Harga emas masih berada di zona bearish setelah mencatat koreksi beruntun sejak awal pekan. Meski reli panjang sempat mendominasi, tekanan jual meningkat akibat meredanya ketegangan perdagangan global, penguatan dolar AS, serta ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan oleh The Federal Reserve. Berdasarkan prediksi harga emas, logam mulia ini berpotensi konsolidasi di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter AS.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan belum ada kesepakatan yang kuat di antara anggota FOMC terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang. Sikap hati-hati ini membuat pasar kehilangan kejelasan arah kebijakan, sehingga melemahkan sentimen safe haven dan menekan harga emas lebih lanjut dalam jangka pendek.
Dalam konferensi persnya, Powell juga menyebutkan adanya perbedaan pandangan tajam dalam rapat terakhir, terutama mengenai perlunya jeda untuk mengevaluasi dampak dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Sikap ini memperkuat dugaan bahwa The Fed cenderung mempertahankan suku bunga lebih lama, langkah yang biasanya memperkuat dolar dan menekan logam mulia.
Efek dari pernyataan tersebut langsung tercermin di pasar. Indeks dolar AS (DXY) melonjak ke 99,2 level tertinggi sejak pertengahan Oktober 2025 sementara imbal hasil US Treasury naik ke 4,06%. Kombinasi penguatan dolar dan lonjakan imbal hasil obligasi ini semakin menekan minat terhadap emas, yang tidak menawarkan imbal hasil tetap.
Meski harga emas tengah terkoreksi, sejumlah analis menilai fase ini belum menandai akhir tren naik jangka panjang. Christopher Wong dari Oversea-China Banking Group menyebut penurunan saat ini sebagai konsolidasi sehat. Selama bertahan di kisaran USD3.920–USD4.020 per troy ons, peluang kenaikan tetap terbuka.
Dari sisi teknikal, emas memang masih berada di area bearish, dengan RSI harian di level 47 dan Stochastic RSI menyentuh 0, menandakan kondisi oversold yang berpotensi memicu technical rebound. Level pivot point utama berada di USD3.957 per troy ons, dengan resistance di USD4.014–USD4.102 per troy ons serta support di USD3.906–USD3.859 per troy ons.
Artinya, arah pergerakan harga emas dalam jangka pendek hingga menengah akan sangat ditentukan oleh sikap The Fed dan pergerakan dolar AS. Selama tekanan bearish belum menembus support utama, peluang konsolidasi masih cukup kuat. Namun, jika tekanan jual berlanjut, emas berisiko menguji batas psikologis investor terhadap volatilitas di pasar logam mulia.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna .
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan.


