Harga emas dunia hari ini Jumat, 15 Agustus 2025 tercatat melemah tipis 0,04% ke posisi USD3.334,52 per troy ons. Pelemahan ini melanjutkan penurunan yang sudah terjadi sehari sebelumnya, di mana pada Kamis, 14 Agustus 2025 emas terkoreksi sebesar 0,56% dan ditutup di level USD3.335,70 per troy ons, mematahkan tren kenaikan dua hari berturut-turut.
Tekanan pada harga emas kemarin datang setelah data inflasi Amerika Serikat, khususnya Indeks Harga Produsen (PPI) bulan Juli, menunjukkan hasil yang jauh lebih tinggi dari perkiraan. Kenaikan PPI bulanan tercatat berada di posisi 0,9%, naik dari yang sebelumnya stagnan di 0,0% pada periode Juni. Kenaikan ini juga menjadi kenaikan terbesar sejak Juni 2022.
Secara tahunan, PPI naik menjadi 3,3% dari 2,4% di bulan sebelumnya dan mencatatkan rekor tertinggi dalam lima bulan terakhir. Data ini mengisyaratkan adanya tekanan harga di tingkat produsen yang cukup besar, sehingga memicu kekhawatiran bahwa inflasi masih jauh dari target The Fed.
Dampak dari rilis data ini membuat indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis naik 0,42% ke level 98,25, mengakhiri tren pelemahan selama dua hari. Kenaikan dolar ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli non-Amerika Serikat, sehingga mengurangi minat beli di pasar global.
Sementara itu, imbal hasil obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun juga menguat 1,25% ke level 4,29%, naik dari posisi terendah dalam sepekan. Kondisi ini semakin memperlemah daya tarik emas karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi menawarkan return yang lebih menarik dibandingkan aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Selain itu, data klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat tercatat hanya sebesar 224.000, yang mana lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 228.000 klaim. Data ketenagakerjaan yang relatif kuat ini semakin meredam spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga secara agresif sebesar 50 bps pada bulan September.
Harga Emas Hari Ini Jumat, 15 Agustus 2025 di Indonesia
Seiring dengan penurunan harga emas global, harga emas di pasar Indonesia juga terkoreksi cukup signifikan menjelang akhir pekan. Pada Jumat, 15 Agustus 2025 harga beli emas Antam turun sebesar Rp24.000 per gram menjadi Rp1.909.000, setelah sehari sebelumnya sempat berada di posisi Rp1.933.000 per gram.
Penurunan harga emas hari ini menjadi salah satu koreksi harian terbesar dalam beberapa pekan terakhir. Harga buyback emas Antam juga ikut terkoreksi dengan nominal yang sama, dari Rp1.779.000 menjadi Rp1.755.000 per gram. Hal ini menunjukkan reaksi pasar dalam negeri yang cukup sensitif terhadap perubahan harga di pasar global.
Berbeda dengan harga emas dunia dan harga emas Antam, harga emas di aplikasi Treasury sempat bergerak berlawanan arah pada awal perdagangan. Pada pukul 12.00 WIB, harga beli emas di aplikasi Treasury tercatat naik ke posisi Rp1.799.016 per gram, lebih tinggi sekitar Rp3.000 dibanding harga penutupan sebelumnya yang berada di Rp1.795.796 per gram.
Namun, penguatan tersebut tidak bertahan lama karena pada pukul 14.00 WIB harga emas di aplikasi Treasury kembali terkoreksi ke posisi Rp1.794.654 per gram. Pergerakan yang cepat ini mencerminkan dinamika harga di pasar emas digital yang lebih responsif terhadap sentimen global.
Baca Juga: Melemahnya Dolar Membuat Harga Emas Hari Ini Kamis, 14 Agustus 2025 Menguat – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Prospek harga emas ke depan masih sangat bergantung pada arah kebijakan moneter The Fed. Berdasarkan data CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan September mendatang berada di level 92,1%, sedikit turun dari posisi kemarin yang sebesar 94,3%.
Meski demikian, analis logam mulia senior di CRU, Kiril Kirilenko, menilai bahwa pelemahan harga emas saat ini hanyalah fase konsolidasi sebelum melanjutkan kenaikannya. Kirilenko juga menambahkan bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed tetap akan menjadi katalis utama bagi emas untuk kembali menguat.
Ia bahkan memproyeksikan harga emas berpotensi menguji ulang rekor tertinggi di kisaran USD3.500 per troy ons pada akhir tahun atau awal tahun depan jika momentum positif kembali terbentuk.
Dari sisi teknikal, emas saat ini berada di zona bearish, tercermin dari nilai RSI yang berada di level 47. Posisi RSI di bawah 50 menandakan tren penurunan, meskipun jaraknya yang tidak terlalu jauh dari batas netral. Kondisi ini mengindikasikan bahwa potensi pembalikan arah masih terbuka.
Sementara itu, indikator Stochastic RSI emas berada di angka 36, yang menunjukkan area jual yang cukup kuat. Kondisi ini memberi sinyal bahwa tekanan jual masih mendominasi dalam jangka pendek, namun peluang meningkatnya kembali harga emas bisa muncul jika ada katalis fundamental yang mendukung.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!
