Harga emas dunia pada pembukaan perdagangan Senin, 1 Desember 2025 melemah 0,22% ke posisi USD4.221,09 per troy ons, mengawali pekan dengan tekanan yang relatif terbatas. Penurunan tipis ini terjadi setelah pada sesi Jumat, 28 November 2025 harga emas sempat melonjak 1,76% ke USD4.230,37 per troy ons.
Kenaikan harga emas pekan lalu sekaligus memperpanjang reli kenaikan bulanan emas menjadi empat bulan berturut-turut. Pada hari yang sama, harga emas dunia bahkan melonjak sekitar 1% ke posisi tertinggi dalam dua minggu terakhir, didorong menguatnya spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed dan reli perak yang menembus rekor baru.
Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas Global TD Securities, menilai bahwa pasar semakin percaya diri bahwa perlambatan ekonomi kemungkinan berlanjut hingga 2026. Kondisi tersebut membuka peluang pemangkasan suku bunga yang lebih besar, membuat emas kembali menjadi pilihan bagi investor yang mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi.
Ekspektasi penurunan suku bunga menguat setelah sejumlah pejabat The Fed, termasuk Christopher Waller dan John Williams dari The Fed New York, menyampaikan pandangan yang lebih dovish. Rilis data ekonomi Amerika Serikat yang melemah setelah penutupan pemerintahan juga memperkuat pandangan tersebut.
Di sisi permintaan, pasar emas fisik Asia justru menunjukkan pelemahan. Harga yang tinggi menahan minat beli ritel meski musim pernikahan India sudah berlangsung. Sedangkan di China, penghapusan pengecualian pajak pembelian emas turut menekan permintaan terhadap cadangan emas fisik.
Meski begitu, sepanjang bulan November lalu emas tetap mencatatkan pertumbuhan 5,33% secara point-to-point, dan sepanjang 2025, harga emas konsisten mencatat kenaikan bulanan tanpa putus meski kenaikan yang terjadi tidak terlalu signifikan setiap minggunya.
Harga Emas Hari Ini, Senin 1 Desember 2025 di Indonesia
Berbanding terbalik dengan pergerakan harga emas dunia, pasar emas di Indonesia justru dibuka menguat. Harga beli emas Antam pada Senin, 1 Desember 2025 naik sebesar Rp2.000 menjadi Rp2.415.000 per gram, dari yang sebelumnya Rp2.413.000 per gram. Kenaikan serupa juga terjadi pada harga buyback-nya, yang kini berada di Rp2.276.000 per gram.
Sementara itu, harga emas digital di aplikasi Treasury menunjukkan pergerakan yang lebih dinamis. Pada pukul 09.00 WIB, harga belinya sempat menguat sekitar Rp20.000 ke posisi Rp2.381.788 per gram, sebelum kembali terkoreksi seiring pergerakan pasar intraday. Harga buyback Treasury juga bergerak mengikuti harga belinya dan kini berada di Rp2.296.341 per gram.
Fluktuasi lebih cepat pada harga emas digital mencerminkan reaksi investor yang lebih responsif terhadap sentimen global, terutama terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang semakin menguat dan memengaruhi selera pasar terhadap aset safe haven. Selain itu, aplikasi Treasury juga selalu menyediakan harga terbaru yang diupdate setiap menitnya.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Peluang penurunan suku bunga The Fed pada rapat Desember semakin besar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan 25 bps kini mencapai 87,4%. Angka ini naik secara signifikan dari pekan sebelumnya. Hanya ada 12,6% pelaku pasar yang memperkirakan suku bunga akan ditahan di level 3,75-4%.
Dalam jangka panjang, sejumlah bank besar kembali menaikkan proyeksi harga emas. Deutsche Bank, memperbarui ekspektasinya untuk harga emas di 2026 menjadi USD4.450 per troy ons dari sebelumnya USD4.000. Pernyataan ini didorong oleh aliran modal investor yang stabil serta pembelian agresif bank sentral.
Untuk 2025 hingga 2026, Deutsche Bank memperkirakan kisaran harga berada di rentang USD3.950–USD4.950 per troy ons. Mereka juga mempertahankan proyeksi harga emas 2027 di USD5.150 per troy ons, menyebutkan bahwa proyeksi tersebut berada di tengah dua skenario utama yaitu normalisasi ekonomi atau peningkatan permintaan resmi yang lebih kuat.
Dari sisi teknikal, tren bullish emas tampak sangat dominan. Relative Strength Index (RSI) emas berada di level 92, jauh di atas ambang 70 yang menandakan kondisi overbought. Indikator Stochastic RSI pada level 100 juga menegaskan bahwa emas berada di area jenuh beli ekstrem.
Meski data teknikal menunjukkan adanya kemungkinan koreksi dalam jangka waktu dekat, namun selama ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap menguat, tekanan overbought kemungkinan hanya membatasi kenaikan, bukan membalikan arah tren kenaikan harga emas.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!
