Harga emas naik karena investor menunggu lebih banyak data ekonomi. Data-data itu akan menjadi pertimbangan Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga acuannya. Harga emas spot naik 0,1 persen ke US$1.875,10 per ons. Emas berjangka AS pun menguat 0,3 persen ke US$1.890,70 per ons.
Emas spot naik 0,1% ke $1.875,10 per ons pada pukul 15:19. ET. Emas berjangka AS naik 0,3% menjadi menetap di $1.890,70. Sebaliknya, harga emas Treasury hari ini melemah 0,01 persen ke Rp943.543 per gram. Dibandingkan dengan kemarin, harganya juga turun 0,04 persen.
Gerakan emas terbatas karena dolar AS naik tipis. Ini menjadikan emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya dan membatasi keuntungan. Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, mengatakan fokus utamanya adalah pergeseran sentimen setelah data laporan pekerjaan AS dirilis. Ada harapan tinggi bahwa Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, akan mengambil keuntungan dari kesempatan untuk membuat pasar sedikit turun, tapi dia tidak melakukannya.
Menurut Meger, ada beberapa dukungan yang kuat yang bisa membuat emas bergerak di US$1.850-US$1.870 per ons. “Kami pikir penurunan akan tetap menjadi peluang pembelian dalam jangka pendek,” kata dia.
Powell, belum lama ini, berkomentar bahwa suku bunga mungkin bisa bergerak lebih tinggi daripada yang diharapkan apabila ekonomi tetap kuat. Dia juga menegaskan proses disinflasi sedang berlangsung.
Pimpinan Fed New York, John Williams, memperkirakan proyeksi median suku bunga sekitar 5,1 persen pada akhir tahun ini masih jadi panduan yang baik. Williams juga mengatakan ekspektasi penurunan suku bunga didorong oleh kebutuhan untuk menanggapi kemungkinan tingkat inflasi yang lebih rendah.
Pendapat ini telah meredakan investor yang berharap Federal Reserve bisa beralih ke mode penurunan suku bunga pada akhir tahun untuk mengatasi perlambatan ekonomi. Analis pasar senior di OANDA, Edward Moya, menilai Williams mengingatkan Wall Street bahwa Fed bisa saja bergerak lebih cepat daripada kenaikan suku bunga 0,25 persen kalau situasinya memungkinkan.
Setelah laporan tenaga kerja yang kuat, pelaku pasar kini menanti angka inflasi Januari. Data ini menawarkan lebih banyak isyarat di jalur kenaikan suku bunga Fed.
Harga Emas Bisa Main Naik?
Ditambah lagi, ada satu faktor yang mendorong harga emas ke atas, yaitu pembelian dari bank sentral. “Salah satu faktor yang paling bisa menjaga harga emas adalah pembelian dari bank sentral, terutama di China, India, dan Turki,” kata analis dari Kinesis Money, Rupert Rowling.
Menurut data World Gold Council, pembelian emas oleh bank sentral dunia mencapai 28 ton pada Desember 2022. Sepanjang 2022, total pembeliannya mencapai 1.136 ton emas. Angkanya naik 152 persen jika dibandingkan dengan 2021 dan menjadi yang tertinggi sejak 1967.
Mau Beli Emas?
Tertarik investasi emas? Sobat Treasury kini nggak perlu lagi repot ke toko untuk membeli emas, tetapi bisa melalui aplikasi smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.
Selain itu, ada banyak keuntungan dari Treasury. Misalnya, jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Legalitas dan keamanan aplikasi ini terjamin karena sudah terdaftar di otoritas terkait.
Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!