Berita, Emas, Kabar Emas
Pasar Tunggu Data Ekonomi AS, Harga Emas Hari Ini Selasa, 4 November 2025 Bergerak Sideways
Anisatul Khanifah
Selasa, 04 November 2025
Harga Emas Hari Ini, Harga Emas Digital Hari Ini, Harga Emas Antam Hari Ini, Prediksi Harga Emas Mendatang

Harga emas dunia kini bergerak stabil setelah sempat terkoreksi dari posisi tertingginya sepanjang sejarah. Sejak awal tahun, logam mulia ini masih mencatat kenaikan sekitar 53%. Meski turun delapan persen dari level puncak, pergerakannya kini cenderung sideways, menandakan fase konsolidasi setelah reli panjang sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa, 4 November 2025 hingga pukul 06.20 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,25% ke level USD3.991,47 per troy ons. Pelemahan ini memperpanjang fase konsolidasi di kisaran USD4.000, menunjukkan bahwa pelaku pasar masih berhati-hati menanti arah kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat.

Sementara itu, pada perdagangan Senin, 3 November 2025, harga emas global juga mencatat pelemahan tipis 0,01% di posisi USD4.001,42 per troy ons. Kontrak berjangka emas Amerika Serikat untuk pengiriman Desember justru naik 0,4% menjadi USD4.014 per troy ons. Pergerakan terbatas ini menggambarkan sikap pasar yang masih sangat berhati-hati.

Kehati-hatian tersebut terutama dipicu oleh penantian investor terhadap data ketenagakerjaan ADP serta indeks manufaktur ISM Amerika Serikat yang dijadwalkan rilis pekan ini. Hasil kedua data itu diyakini menjadi acuan penting menilai arah kebijakan Federal Reserve berikutnya, setelah dua kali pemangkasan suku bunga dilakukan tahun ini.

Sejalan dengan penantian tersebut, The Fed menegaskan bahwa pemangkasan tambahan belum menjadi keputusan pasti. Peluang penurunan suku bunga pada Desember kini merosot menjadi 65,3% dari hampir 100% sebelum pertemuan kebijakan sebelumnya. Ketidakpastian tersebut menjaga pergerakan emas dalam rentang sempit di tengah sentimen pasar yang waspada.

Selain kebijakan moneter, analis menyoroti bahwa bank sentral Amerika Serikat juga menghadapi tantangan menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. Isu penutupan pemerintahan federal serta dinamika perdagangan global menambah tekanan pada pasar keuangan. Kondisi ini membuat kinerja emas tetap ditopang faktor kehati-hatian investor.

Harga Emas Hari Ini Selasa, 4 November 2025 di Indonesia

Pelemahan tipis harga emas dunia justru tidak menghalangi kenaikan harga emas Antam pada perdagangan hari ini, Selasa, 4 November 2025, pukul 08.30 WIB. Harga emas Antam hari ini diperdagangkan di Rp2.286.000 per gram, naik Rp8.000 dibandingkan posisi terakhir pada Senin, 3 November 2025. 

Harga buyback emas Antam juga ikut menguat ke Rp2.151.000 per gram, naik Rp8.000 dari perdagangan sebelumnya. Kenaikan ini menjadi kabar baik setelah harga emas Antam ambruk Rp27.000 dalam dua hari beruntun, menandakan sentimen positif mulai kembali ke pasar logam mulia domestik meski harga emas global masih melemah tipis.

Di sisi lain, pergerakan emas digital Treasury hari ini tercermin sejalan dengan tren pelemahan harga emas dunia. Pada perdagangan Selasa, 4 November 2025, pukul 09.00 WIB, harga emas digital Treasury tercatat turun ke Rp2.242.009 per gram, dari posisi penutupan sebelumnya di Rp2.254.453 per gram.

Penurunan ini menunjukkan respons pasar terhadap tekanan global yang juga menekan harga emas fisik di level internasional. Meski begitu, secara tahunan performa emas digital Treasury masih impresif dengan kenaikan Rp793.384 atau 54,85% dalam setahun terakhir, menegaskan daya tariknya sebagai instrumen investasi emas modern yang tetap tangguh di tengah fluktuasi pasar.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Senin, 3 November 2025 Tertekan Penguatan Dolar, Sementara Treasury Bergerak Positif – Treasury

Prediksi Harga Emas Mendatang

Harga emas dunia saat ini bergerak dalam fase konsolidasi setelah reli panjang sebelumnya, namun tren jangka menengah masih cenderung bullish. Dalam konteks prediksi harga emas mendatang, pelaku pasar menilai pergerakan ini sebagai jeda sehat sebelum potensi kenaikan baru menjelang periode data ekonomi penting dan keputusan kebijakan moneter Amerika Serikat.

Salah satu faktor utama yang diperhatikan investor adalah arah kebijakan The Federal Reserve menjelang pertemuan Desember. Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell, justru memberi sinyal hawkish dengan menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini mendorong penguatan dolar dan menekan harga emas secara mendatang

Meski begitu, Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan, menilai tekanan harga emas hanya bersifat sementara. Menurutnya, emas masih lemah dalam jangka pendek dan bisa menguji level di bawah USD4.000. Namun, dalam jangka panjang, prospeknya tetap positif dan berpotensi menguat kembali.

Pandangan ini sejalan dengan analis Daniel Pavilonis dari RJO Futures yang menyoroti ketidakpastian ekonomi global. Risiko resesi di Amerika Serikat, kebijakan fiskal yang belum stabil, dan potensi penutupan pemerintahan federal membuat emas tetap diminati sebagai aset lindung nilai. Menurutnya, jika inflasi kembali meningkat, tren bullish bisa berlanjut.

Sementara itu, Senior Market Strategist Forex.com, James Stanley, memperkirakan harga emas berpeluang kembali menguat. Ia menilai, keberhasilan emas spot bertahan di atas USD4.000 per troy ons menjadi sinyal positif setelah fase penurunan. Menurutnya, aksi jual belakangan ini lebih disebabkan faktor teknikal, sementara fundamental emas tetap solid.

Dari sisi analisis teknikal, pasar emas menunjukkan sinyal yang mulai berubah arah. Saat ini, emas masih berada di zona bullish dengan Relative Strength Index (RSI) di level 50 batas antara tren netral dan naik. Namun, posisi RSI yang datar mengindikasikan momentum pasar mulai melemah, sementara Stochastic RSI di level 12 menandakan kondisi oversold yang berpotensi memicu rebound jangka pendek.

Artinya, peluang kenaikan harga emas masih terbuka selama mampu bertahan di atas support USD 3.971 per troy ons. Jika level tersebut ditembus, harga berisiko turun ke kisaran USD 3.946–3.895 per troy ons. Namun, bila menembus resistance USD 3.999 per troy ons, emas berpotensi menguat menuju USD 4.004–4.089 per troy ons sebelum melanjutkan tren bullish berikutnya.

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja

Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.

Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!

Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna .

Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.

Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.

Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS. 

Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan.

Artikel Populer
Mempersiapkan dana Pensiun
Trivia
Auto Tenang di Hari Tua! 5 Cara Cerdas Mempersiapkan Dana Pensiun Pakai Emas
Jumat, 07 Maret 2025
Kenaikan harga emas per tahun
Trivia
Ungkap 3 Fakta Kenaikan Harga Emas Per Tahun
Rabu, 31 Juli 2024
Emas
Ternyata Ini 3 Kelebihan Invetasi Emas sebagai Aset Aman
Selasa, 20 Juni 2023