Harga emas dunia pada perdagangan hari ini Selasa, 27 Mei 2025 dibuka dengan penguatan tipis sebesar 0,15% ke level USD3.347,69 per troy ons. Sebelumnya pada Senin, 26 Mei 2025, harga emas sudah terlebih dahulu ditutup melemah 0,42% ke level USD3.342,79 per troy ons. Koreksi di awal pekan ini berbanding terbalik dengan lonjakan 1,9% yang tercatat pada perdagangan pekan lalu.
Pelemahan harga emas pada Senin kemarin terjadi karena keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mencabut ancamannya untuk menerapkan tarif sebesar 50% terhadap barang-barang asal Uni Eropa. Keputusan ini diambil setelah permintaan langsung dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Trump juga menyatakan akan memperpanjang tenggat waktu pembicaraan dagang Amerika Serikat dan Uni Eropa hingga 9 Juli 2025, sesuai target yang telah ditetapkan sejak April lalu. Langkah ini menurunkan tekanan geopolitik dan berpotensi meredam permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven dalam jangka pendek.
Harga Emas Hari Ini Selasa 27 Mei 2025 di Indonesia
Harga emas di dalam negeri hari ini justru bergerak berlawanan arah dengan tren global. Harga beli emas Antam pada Selasa, 27 Mei 2025 naik sebesar Rp4.000 ke posisi Rp1.923.000 per gram, dari posisi sebelumnya Rp1.919.000 per gram. Kenaikan ini terjadi meskipun harga emas dunia melemah di perdagangan sebelumnya.
Harga buyback atau jual kembali emas Antam juga mencatatkan kenaikan Rp4.000. Pada hari Senin kemarin harga buyback Antam berada di angka Rp1.763.000 per gram dan hari ini menjadi Rp1.767.000 per gram. Kenaikan ini menjaga selisih harga jual dan beli tetap stabil, mencerminkan kondisi pasar emas di Indonesia yang masih solid di tengah dinamika global.
Sementara itu, pergerakan harga emas di aplikasi Treasury cenderung lebih fluktuatif, namun masih dalam rentang yang terbatas. Hari ini Selasa, 27 Mei 2025 harga emas di aplikasi Treasury tercatat turun ke posisi Rp1.806.266 per gram pada pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, harga emas ditutup di level Rp1.813.474 per gram, sehingga terjadi penurunan sekitar Rp7.000.
Harga buyback Treasury juga ikut menyesuaikan, yakni turun ke Rp1.745.573 per gram. Penurunan harga emas di aplikasi Treasury terjadi karena respon yang lebih cepat terhadap harga pasar global, khususnya setelah koreksi yang terjadi pada perdagangan Senin, karena harga emas di aplikasi Treasury selalu diperbaharui setiap menitnya.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Senin 26 Mei 2025 Melemah Meski Didukung 3 Sentimen Positif – Treasury
Prediksi Harga Emas Mendatang
Pergerakan harga emas ke depan diperkirakan masih akan berada dalam kisaran terbatas, setidaknya dalam jangka pendek. Giovanni Staunovo, analis dari UBS, menyebut kondisi perdagangan saat ini sebagai range-trading day, dengan harga yang cenderung bergerak datar karena pasar masih menilai dampak dari keputusan Trump untuk menunda pengenaan tarif.
Selain itu, aktivitas perdagangan pada awal pekan juga relatif sepi karena libur Memorial Day di Amerika Serikat dan Inggris, yang menyebabkan volume perdagangan emas menjadi lebih tipis. Dari sisi fundamental, data terbaru menunjukkan bahwa impor emas bersih China melalui Hong Kong melonjak dua kali lipat pada April dibandingkan Maret.
Data di atas menunjukkan volume impor terbesar sejak Maret 2024, dan menjadi sinyal kuat bahwa permintaan emas fisik di Asia tetap tinggi. Di sisi lain, Citi baru saja menaikkan target harga emas ke USD3.500 per troy ons, dari proyeksi sebelumnya di USD3.150. Proyeksi ini didasarkan pada kebijakan tarif Amerika Serikat.
Selain itu, peningkatan target harga emas ke depan juga dipengaruhi oleh meningkatnya risiko geopolitik, dan kekhawatiran seputar anggaran Amerika Serikat. Citi memperkirakan harga emas akan bergerak dalam kisaran USD3.100 hingga USD3.500 per troy ons dalam waktu dekat.
Ketegangan geopolitik yang menjadi salah satu katalis harga emas juga belum mereda. Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina selama tiga malam berturut-turut, termasuk ke ibu kota Kyiv. Konflik yang terus berlangsung ini tetap menjadi pendorong utama permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Dari sisi teknikal, harga emas masih berada di zona bullish. Relative Strength Index (RSI) emas tercatat di level 57, menunjukkan tren naik masih dominan. Namun, indikator Stochastic RSI emas sudah menyentuh angka 92 yang berarti harga emas berada di kondisi jenuh beli atau overbought. Ini bisa memicu koreksi teknikal dalam jangka pendek sebelum kembali menguat.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!