Menjadi bagian dari kalangan middle-class sering kali diartikan sebagai berada di posisi “aman” secara finansial. Namun kenyataannya, banyak dari Sobat yang tetap hidup dari gaji ke gaji, tanpa ada ruang untuk menabung atau berinvestasi. Salah satu penyebab utamanya adalah pola konsumsi yang belum bijak.
Alih-alih memperkuat fondasi keuangan, kebiasaan membeli barang-barang yang memberi kesan mewah, padahal tidak esensial, justru memperlebar jarak antara penghasilan dan kebutuhan. Kalau Sobat middle-class ingin keuangan lebih sehat, penting untuk tahu apa saja pengeluaran yang sebaiknya dihentikan sekarang juga.
Menariknya, beberapa saran dalam artikel ini sejalan dengan prinsip yang sering disampaikan oleh investor legendaris Warren Buffett. Ia selalu menekankan pentingnya hidup sederhana, membeli berdasarkan kebutuhan, dan tidak terjebak pada gaya hidup konsumtif, terutama bagi kalangan middle-class yang ingin membangun kekayaan jangka panjang.
Nah, agar keuangan tetap sehat dan hidup lebih tenang, berikut ini lima hal yang sebaiknya tidak Sobat beli di kondisi ekonomi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini.
1. Biaya Berlangganan Rutin Aplikasi Premium
Sobat middle-class mungkin sering tergoda berlangganan berbagai layanan premium, mulai dari streaming film, musik, hingga aplikasi belajar dan produktivitas. Meskipun terlihat murah per bulannya, biaya ini bisa jadi beban besar kalau ditotal dan ternyata tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Langganan yang jarang digunakan termasuk pengeluaran pasif yang pelan-pelan menggerus keuangan. Banyak Sobat middle-class yang bahkan lupa pernah berlangganan layanan tertentu, tapi tetap membayar setiap bulan tanpa sadar.
Untuk menghindari pengeluaran tersebut, lakukan evaluasi rutin dan hentikan langganan aplikasi yang tidak digunakan. Fokus hanya pada layanan yang benar-benar Sobat manfaatkan. Ini langkah kecil yang bisa memperbaiki cash flow tanpa harus mengubah gaya hidup secara drastis.
2. Middle-Class Tidak Membutuhkan Mobil Baru
Mobil baru memang menggiurkan, terutama bagi Sobat middle-class yang merasa perlu menunjukan pencapaian. Namun, membeli mobil baru tanpa kebutuhan mendesak adalah keputusan finansial yang sangat boros. Begitu keluar dari dealer, nilai mobil baru yang Sobat beli akan langsung turun.
Sementara itu, cicilan, pajak, dan biaya perawatan terus berjalan. Akhirnya, pengeluaran bulanan Sobat jadi berat dan ruang untuk menabung atau investasi makin sempit. Alternatifnya, pertimbangkan mobil bekas berkualitas atau transportasi umum. Keputusan ini bisa memberi fleksibilitas finansial yang jauh lebih sehat untuk jangka panjang.
Baca Juga: 5 Solusi untuk Keluar dari Middle-Class Trap – Treasury
3. Selalu Memperbarui Gadget dan Barang Mewah Demi Gengsi
Setiap kali ada smartphone baru rilis, banyak Sobat middle-class yang merasa harus ikut beli. Padahal, gadget lama biasanya masih cukup mumpuni untuk kegiatan sehari-hari. Gaya hidup ini sering berujung pada pemborosan. Tidak hanya gadget, barang mewah seperti jam tangan mahal atau tas branded juga kerap dibeli demi penampilan.
Sayangnya, banyak dari pembelian ini dibayar secara cicilan, bahkan kadang menggunakan sistem utang. Dalam situasi ini Sobat perlu bijak. Tampil keren boleh, tapi jangan sampai keuangan jadi korban. Beli barang karena kebutuhan dan fungsi, bukan semata karena gengsi.
4. Banyak Middle-Class Terjebak Membeli Barang Murahan
Salah satu jebakan yang sering menimpa Sobat middle-class adalah membeli barang murah demi menghemat. Tapi, barang murah yang cepat rusak justru bikin Sobat harus beli lagi dan lagi. Total pengeluaran pun bisa lebih besar dari beli satu produk berkualitas sejak awal.
Contohnya, membeli peralatan dapur murah yang rusak dalam tiga bulan, lalu diganti lagi atau membeli sepatu murah yang hanya tahan sebentar. Pola ini akhirnya menciptakan siklus konsumsi yang tidak efisien. Sobat sebaiknya mulai menerapkan prinsip membeli barang berdasarkan kualitas bukan hanya sekadar harga murah.
5. Jangan Menghabiskan Uang Pada Hal yang Tidak Pasti
Di kehidupan nyata,middle-class kerap terjebak dalam siklus ingin naik kelas atau cepat kaya melalui cara instan. Sehingga banyak dari Sobat middle-class yang tergoda ikut tren investasi tanpa memahami risikonya. Dari skema cepat kaya, koin kripto yang viral, sampai bisnis yang dijalankan tanpa riset, semuanya bisa jadi jebakan jika dilakukan hanya karena ikut-ikutan.
Sebagai middle-class, kestabilan adalah aset utama. Meletakkan uang pada hal-hal yang belum pasti, apalagi tanpa dana darurat yang aman, bisa berdampak buruk jangka panjang. Sebelum Sobat mengeluarkan dana besar, pastikan Sobat paham betul risiko dan potensi keuntungannya.
Jangan sampai uang hasil kerja keras justru lenyap karena keputusan impulsif. Middle-class yang cerdas adalah mereka yang berpikir panjang dan berhati-hati, bukan hanya ikut tren. Bahkan Warren Buffet mengatakan bahwa “Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful.”
Artinya, Sobat sebaiknya berhati-hati saat banyak orang sedang tergila-gila membeli atau mengikuti tren (seperti gadget baru atau investasi viral), dan justru berani mengambil peluang saat banyak orang panik. Filosofi ini mengajarkan pentingnya berpikir jernih dalam mengambil keputusan finansial, bukan ikut-ikutan arus yang bisa menyesatkan.
Menjadi bagian dari kalangan middle-class adalah peluang emas untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera. Tapi, jika tidak dikelola dengan bijak, posisi ini juga sangat rentan terhadap krisis keuangan pribadi. Jangan sampai gaya hidup salah arah membuat Sobat kehilangan kesempatan emas untuk naik kelas.
Sobat middle-class sebaiknya mulai mengevaluasi pola konsumsi dan fokus pada investasi jangka panjang yang sudah memiliki rekam jejak yang jelas seperti emas. Emas sudah membuktikan eksistensinya selama bertahun-tahun sebagai instrumen investasi yang nilainya selalu naik bahkan di tengah krisis ekonomi.
Jangan khawatir akan modal yang besar untuk memulai investasi. Sekarang, aplikasi emas digital Treasury memungkinkan Sobat untuk memulai investasi dari Rp5.000 saja! Selain terjangkau, berbagai fitur yang dimiliki aplikasi Treasury juga akan mempermudah perjalanan investasi Sobat karena bisa membeli dan menjual emas di mana dan kapan saja.
Ingat, menjadi middle-class bukan sekadar soal berapa penghasilan Sobat, tapi bagaimana Sobat mengelolanya dengan bijak untuk masa depan yang lebih mapan dan bebas finansial.