Harga emas dunia kembali mencatatkan penguatan ringan pada awal perdagangan hari Kamis, 27 November 2025 sebesar 0,08% ke USD4.167,68 per troy ons. Kenaikan tipis ini memperpanjang momentum positif yang sudah terjadi sepanjang minggu. Pada sesi sebelumnya di Rabu, 26 November 2025, harga emas menguat 0,82% ke USD4.163,99 per troy ons, menempatkannya dekat dengan level tertinggi dalam lebih dari satu pekan.
Tren stabil ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar semakin yakin terhadap prospek pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan. Ekspektasi tersebut tercermin dari komentar para analis, termasuk Edward Meir dari Marex, yang menilai bahwa fokus pasar kini beralih dari pergerakan dolar ke arah keputusan tingkat suku bunga Desember.
Meski indeks dolar relatif stabil, harga emas tetap mampu menguat karena taruhan terhadap penurunan suku bunga semakin besar. Selain itu, kabar mengenai kemungkinan nama baru untuk memimpin The Fed semakin mempertebal sentimen bullish.
Kevin Hassett disebut sebagai kandidat favorit karena memiliki pandangan bahwa suku bunga seharusnya lebih rendah dibandingkan kebijakan era Jerome Powell. Pandangan Hassett, yang juga merupakan orang dekat Presiden Donald Trump, dinilai sangat menguntungkan pasar emas.
Dari sisi fundamental, data pasar tenaga kerja Amerika Serikat turut menjadi perhatian. Klaim awal tunjangan pengangguran turun menjadi 216.000 menjadikannya level terendah sejak April, sekaligus lebih baik dari perkiraan 225.000. Meski begitu, laporan lengkap menunjukkan dinamika yang lebih kompleks.
Klaim yang belum disesuaikan melonjak ke angka 243.992, namun kenaikan tersebut lebih kecil dari proyeksi musiman. Di sisi lain, jumlah penerima tunjangan berkelanjutan naik sebesar 7.000 menjadi 1,96 juta, menandakan bahwa penciptaan lapangan kerja belum pulih sepenuhnya.
Harga Emas Hari Ini Kamis, 27 November 2025 di Indonesia
Kenaikan harga emas dunia hari ini turut tercermin pada pasar emas dalam negeri. Pada Kamis, 27 November 2025 harga emas Antam kembali naik Rp9.000 menjadi Rp2.387.000 per gram, mengikuti pergerakan global yang sedang berada dalam kondisi positif. Kenaikan ini juga terjadi pada harga buyback, yang naik ke posisi Rp2.248.000 per gram.
Namun kondisi berbeda terlihat pada perdagangan emas digital. Di aplikasi Treasury, harga emas justru terkoreksi. Pada pukul 10.00 WIB, harga turun ke Rp2.321.096 per gram, atau berkurang sekitar Rp13.000 dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Penurunan ini kemungkinan mencerminkan aksi ambil untung.
Di sesi perdagangan sebelumnya harga emas digital tetap menguat meski harga emas dunia dan harga emas Antam terkoreksi. Kondisi ini membuat sebagian investor tergoda untuk mengambil keuntungan dengan memanfaatkan lonjakan harga, sehingga arus penjualan mendorong harga emas digital melemah.
Perbedaan pergerakan antara emas fisik dan emas digital ini merupakan fenomena yang umum terjadi, terutama ketika volatilitas pasar meningkat. Emas digital sering mencerminkan respons investor yang lebih cepat terhadap momentum pasar, sehingga pergerakannya bisa lebih dinamis dibandingkan emas fisik.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Prospek harga emas jangka pendek hingga menengah masih cenderung positif. Keyakinan konsumen Amerika Serikat yang melemah di bulan November, terutama karena kekhawatiran terkait pasar kerja dan kondisi ekonomi, turut memperkuat pandangan bahwa The Fed perlu melonggarkan kebijakan moneternya.
Berdasarkan data CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps kini mencapai 84,7%, jauh meningkat dari posisi seminggu sebelumnya yang hanya berada di sekitar 30%. Keyakinan ini semakin diperkuat oleh dinamika politik di Washington, di mana Kevin Hassett, dilaporkan menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Jerome Powell.
Dari sisi proyeksi harga, berbagai bank besar masih mempertahankan pandangan optimistis. Deutsche Bank, telah menaikkan target harga emas untuk tahun 2026 menjadi USD4.450 per troy ons, sejalan dengan meningkatnya permintaan bank sentral dan aliran modal dari investor global.
Sejumlah analis lain juga memperkirakan bahwa level USD4.000 kemungkinan besar akan menjadi area dasar harga emas baru dalam beberapa tahun ke depan.Sementara itu, faktor teknikal turut memberikan konfirmasi bahwa tren emas masih kuat. Pada grafik harian, indikator RSI emas berada pada level 60, menunjukkan bahwa harga emas masih berada di zona bullish.
Indikator Stochastic RSI yang ada di angka 69 juga menunjukkan momentum beli yang solid, menandakan potensi lanjutan penguatan dalam jangka pendek selama tidak terjadi perubahan besar pada sentimen makroekonomi dunia.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!
